Fenomena air sungai berbusa menjadi viral di media sosial sampai mencuri perhatian publik dan bahkan sempat menghebohkan warga setempat.
Kejadian alam itu terjadi pada hari Rabu 9 Februari 2022 kemarin sekitar sore pukul 16:00 WITA.
Fenomena itu terjadi di Dusun Kampung Beru, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Detik-detik terjadinya aliran yang cukup deras penuh dengan busa ini awalnya direkam oleh salah satu warga hingga menjadi viral.
Baca Juga: Poktan di Kawali Ciamis Jajaki Tanam Singkong Berbasis Teknologi
Viral Fenomena Air Sungai Berbusa di Sulawesi Selatan
Mengenai viralnya aliran anak sungai di Sulawesi Selatan ini mengeluarkan busa seperti deterjen berwarna putih.
Viralnya video tersebut langsung menyita perhatian publik di media sosial sampai sempat heboh.
Setelah kejadian, pihak Kapolsek Parangloe dan anggota lainnya langsung mendatangi lokasi tersebut. Kemudian berkoordinasi dengan kepala dusun dan warga sekitar sana.
Baca Juga: Miris! 60 Pekerja Proyek RSUD di Tasikmalaya Belum Dibayar Pemborong
Apa Penyebabnya?
Terkait fenomena air sungai berbusa itu adalah karena adanya penebangan pohon rambutan hingga mengeluarkan busa dan mengalir ke sungai.
Namun pihak kepolisian menyebutkan bahwa lokasi penebangan pohon rambutan tak masuk ke dalam kawasan hutan produksi.
Informasi ini langsung diperkuat oleh Hesty Herlina Herman selaku Kepala Kampung Beru dengan menyatakan beberapa penjelasan.
Penyebab terjadinya busa di air sungai karena ada warga yang menebang pohon rambutan di kebun miliknya.
Kebetulan pohon rambutan juga berdekatan dengan anak sungai di Parangloe Sulawesi Selatan.
Sehingga busa yang mengalir ke anak sungai itu adalah potongan ampas dari kayu pohon rambutan setelah ditebang warga.
Baca Juga: Jalan Kampung di Sukajadi Ciamis Longsor Ancam 2 Rumah Warga
Berangsur Hilang
Atas fenomena air sungai berbusa, banyak warga yang merasa heran melihat kejadian hingga mengabadikannya dalam bentuk video dan gambar.
Sampai pada akhirnya postingan mereka menjadi viral sejak hari Rabu sore setelah kejadian itu berlangsung.
Namun kabarnya setelah waktu maghrib saat kembali dipantau oleh warga setempat, kondisi busanya sudah berangsur menghilang.
Tapi sebelumnya ada yang menyebutkan juga bahwa busa berasal dari serbuk kayu dalam jumlah besar berjatuhan ke aliran air sungai.
Bahkan sejak pagi hari tadi, Kamis 10 Februari, aparat pemerintah dusun, desa, hingga Polsek Parangloe langsung datang ke lokasi kejadian.
Mereka semua juga menyaksikan kondisi sungai tersebut dan ternyata benar bahwa busanya sudah berangsur menghilang dari atas permukaan air.
Sebagai informasi tambahan, ada salah satu warga Desa Lonjoboko bernama Alimuddin Krg Sewang yang konfirmasi atas busa itu.
Sejak Kamis pagi menyebutkan bahwa kondisi air berbusa juga sempat terjadi di anak sungai Tama’lengu sejak 2004 silam.
Kini fenomena air sungai berbusa kembali lagi, namun berbeda kawasan yakni di aliran mata air Bangkeng Ruru Kampung Baru. (R10/HR-Online)