Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan berupaya mencari cara untuk mengatasi gejolak harga dan stok minyak goreng yang saat ini dialami masyarakat.
Bila perlu, Pemprov Jabar akan melakukan operasi pasar. Hanya saja operasi pasar sifatnya sementara dan terbatas oleh persediaan serta situasi lapangan. Ridwan Kamil menyampaikan hal tersebut melalui akun Instagramnya @ridwankamil. Menurutnya hal ini menjadi sebuah fenomena yang menimbulkan keprihatinan.
Ridwan Kamil menyebut Kemenko Perekonomian sudah mencabut harga eceran tertinggi. Harga bukan lagi Rp 14 ribu tapi tergantung fluktuasi pasar. Hal ini membuat harga 1 liter minyak goreng kemasan Rp 23 ribu sampai Rp 25 ribu. Sedangkan untuk minyak curah tetap Rp 14 ribu.
“Meski produksi dan distribusi merupakan kewenangan pusat, tapi ketika ada masalah, pemerintah daerah pun mencari cara supaya harga dan stok minyak goreng terkendali dan tersedia. Termasuk harga kebutuhan pokok yang terjangkau,” katanya.
Ridwan Kamil pun memerintahkan Kadis Perdagangan fokus melakukan pemantauan kondisi pasar menjelang hari besar dan hari keagamaan.
“Mudah-mudahan secepatnya Pemerintah Pusat juga dapat menemukan solusi yang nyata dan berkelanjutan. Terutama manajemen distribusi serta harga yang terjangkau,” ucapnya.
Sementara itu, Kadisperindag Jabar Iendra Sopyan mengatakan untuk operasi pasar dilakukan dalam situasi tertentu. Tujuannya menjaga ketahanan pangan seperti saat menjelang bulan puasa serta dengan kriteria lokasi dan sasaran tepat.
“Rencana akan melaksanakan operasi pasar menjelang Idul Fitri untuk minyak goreng, gula kristal dan tepung. Untuk jumlahnya menunggu petunjuk pelaksanaan pak Gubernur,” jelasnya. (R9/HR-Online/Editor-Dadang)