Kamis, Mei 1, 2025
BerandaBerita TasikmalayaPelayanan RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya Disoal, PMII Demo Lagi ke DPRD

Pelayanan RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya Disoal, PMII Demo Lagi ke DPRD

Berita Tasikmalaya (harapanrakyat.com),- Pelayanan RSUD dr. Soekardjo dianggap kurang baik. Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, kembali menggeruduk Kantor DPRD, Kamis (24/03/2022).

Kedatang mereka masih menyoal terkait pelayanan RSUD milik Pemkot Tasikmalaya itu dalam menangani masyarakat yang berobat.

Selain sempat sweeping ruangan Anggota Komisi 4, puluhan mahasiswa tersebut juga melakukan aksi teatrikal saat pasien datang ke RSUD tidak mendapatkan pelayanan dengan sigap.

“Kami demo yang ketiga kalinya. Masih sama terkait pelayanan RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Tuntutan kita yaitu konteksnya kemanusiaan,” kata Ketua PMII Kota Tasikmalaya, Muhaemin Abdul Basit, kepada HR Online.

Karena dalam pelayanan itu saling keterkaitan. Mulai dari realisasi anggaran, kemudian kepegawaian yang pada akhirnya berdampak kepada pelayanan yang tidak baik.

“Terus persoalan manajemen. Kalau manajemen kepegawaiannya kurang baik maka hasilnya pun bakal kurang baik. Sebenarnya permasalah ini sudah akut terjadi di RSUD dr. Soekardjo dari beberapa tahun kebelakang,” ujar Muhaemin.

Baca Juga : PMII Kota Tasikmalaya Soroti Pelayanan RSUD dr Soekardjo

Pasien RSUD dr. Soekardjo Hanya Diberi Resep Obat

Selain pelayanan RSUD dr. Soekardjo yang kurang baik, lanjutnya, rumah sakit tersebut juga kental dengan hutang dan pelayanannya yang kurang baik.

Bahkan ketersedian obat pun tidak ada. Pasien hanya mendapatkan resepnya untuk membeli obat di luar rumah sakit.

Padahal, anggaran RSUD dr. Soekardjo yang digelontorkan pemerintah cukup banyak. Oleh sebab itu, pihaknya menilai bahwa rumah sakit sebagai perjuangan kemanusiaan.

“Apalagi anggaran RSUD bersumber dari pemerintah. Seharusnya lebih baik dalam kontek pelayanan ketimbang rumah sakit swasta,” tandasnya.

Menurut Muhaemin, jika hal ini terus berlarut-larut maka negara juga rugi dan masyarakat yang akan menjadi korban.

Terlebih Direktur RSUD dr. Soekardjo yang baru menjabat bukanlah orang baru di lingkungan rumah sakit tersebut. Sehingga memahami apa yang harus diperbaiki. Termasuk memahami permasalahan Rumah Sakit Umum.

“Yang kita tuntut tolong penegasanya. Karena kita anggap permasalah RSUD itu sudah menggurita. Termasuk direktur pun tadi saat audiensi dengan kami, menyadari banyak oknum-oknum di rumah sakit tersebut. Jadinya nggak terkontrol,” ujarnya.

Pelayanan RSUD Kota Tasikmalaya Bedakan Kasta

Baca Juga : Protes Pelayanan RSUD, PMII Tasikmalaya Kepung Gedung DPRD

Tak hanya itu, kata Muhaemin, dalam pelayanan RSUD dr. Soekardjo juga membedakan kasta antara pasien miskin dan kaya.

Padahal jika itikadnya untuk kemanusiaan, sama-sama manusia seharusnya tidak membeda-bedakan antara si miskin dan si kaya.

“Sesuai dengan aturan Undang Undang bahwa setiap masyarakat yang ada di Indonesia berharap mendapatkan layanan kesehatan yang baik dari negara,” katanya.

Ia pun menyebutkan, hasil audiensi pihaknya dengan DPRD belum cukup puas. Namun akan mengawal sampai pelayanan RSUD dr. Soekardjo bisa dikatakan layak sebagai rumah sakit.

Karena pihaknya menganggap dalam manajemen RSUD belum layak untuk menjadi rumah sakit khusus tipe D.

“Kita akan puas kalau permasalahan di RSUD ini selesai. Tadi ada beberapa kesepakatan yang berisi sejumlah tuntutan. Kesepakatan tersebut ditandatangani bersama,” ungkapnya.

Muhaemin menambahkan, kalau tidak terlihat ada upaya perbaikan selama 3 bulan dari kesempatan, maka pihaknya akan menggunakan jalur hukum.

Sementara itu, untuk mengkonfirmasikan masalah pelayanan RSUD dr. Soekardjo, Direktur RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya, dr. Budi Tirmadi, saat HR Online menghubunginya via telepon tidak merespon.

Begitu pula ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp, hingga berita ini ditayangkan belum juga dibacanya. Namun terlihat ceklis dua yang menandakan pesan sudah terkirim. (Apip/R3/HR-Online/Editor-Eva)

Waspada Demam Berdarah, 302 Kasus Tercatat di Ciamis hingga April 2025

Waspada Demam Berdarah, 302 Kasus Tercatat di Ciamis hingga April 2025

harapanrakyat.com,- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis mencatat sebanyak 302 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi sepanjang Januari hingga April 2025. Dari jumlah tersebut, satu...
Infinix XBook B15 Resmi Rilis, Desain Stylish dan Sertifikasi Militer

Infinix XBook B15 Resmi Rilis, Desain Stylish dan Sertifikasi Militer

Infinix XBook B15 akhirnya resmi rilis. Kehadiran XBook B15 ini menambah pilihan untuk para konsumen. Kabarnya laptop Infinix ini membawa banyak kelebihan dari segi...
Isu Strategis Arah Pembangunan

Isu Strategis Arah Pembangunan Kota Banjar 2025-2029, Apa Saja Poin Pokoknya?

harapanrakyat.com,- Sejumlah poin isu strategis yang akan menjadi arah pembangunan Kota Banjar, Jawa Barat, disampaikan Wali Kota Banjar, Sudarsono saat rapat paripurna DPRD Kota...
Asah Kreativitas dan Kepercayaan Diri

Pentas PAI di Kota Banjar Asah Kreativitas dan Kepercayaan Diri Pelajar

harapanrakyat.com,- Pentas Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kota Banjar, Jawa Barat, untuk mengasah kreativitas dan kepercayaan diri para pelajar. Kegiatan tersebut dilaksanakan di SDN...
Latihan Pengendalian Massa

Polres Tasikmalaya Latihan Pengendalian Massa Unjuk Rasa Peringatan May Day 2025

harapanrakyat.com,- Sebagai bentuk kesiapsiagaan dan antisipasi potensi unjuk rasa menjelang Hari Buruh Internasional atau May Day 2025, personel Polres Tasikmalaya Polda Jabar mengikuti latihan...
Pelatih Timnas Indonesia U-23

PSSI Tentukan Pelatih Timnas Indonesia U-23 untuk SEA Games 2025 di Rapat Exco

Wakil Ketua Umum PSSI, Yunus Nusi mengatakan bahwa penentuan pelatih Timnas Indonesia U-23 akan diumumkan dalam Rapat Exco, bukan melalui kongres. Hal itu Yunus ungkapkan...