Rusia marah pada Singapura. Kemarahan Rusia ini awalnya disampaikan langsung oleh Nikolay Kudashev selaku Duta Besar Rusia.
Hal ini dalam wawancaranya dengan South China Morning Post yang telah berhasil terpublikasikan sejak hari Jumat 11 Maret 2022.
Dubes yang berusia 64 tahun itu rupanya menyoroti bahwa negara Singapura merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjatuhkan sanksi ke Rusia. Bahkan Kudashev juga menyesalkan sanksi Rusia itu.
Baca Juga: Kendaraan Mewah Doni Salmanan Disita, Videonya Viral di Medsos
Alasan Rusia Marah pada Singapura
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pemerintahan Rusia merilis daftar 48 negara serta teritori asing yang tak bersahabat.
Memang Indonesia tidak masuk ke dalam daftar, akan tetapi dua tetangganya masuk hanya karena ikut-ikutan untuk menjatuhkan sanksi pada Moskow.
Selanjutnya Rusia sudah berhasil merilis puluhan negara tidak bersahabat itu saat invasi ke Ukraina memasuki hari ke-12 pada Senin (7/3).
Bahkan Singapura juga sudah memberlakukan sanksi keuangan yang menargetkan bank serta segala aktivitasnya.
Menurut pihak Kementerian Luar Negeri Singapura bahwa sanksi juga menargetkan pembatasan ekspor. Khususnya untuk barang yang berpotensi dijadikan senjata dalam menyerang Ukraina.
Baca Juga: Polres Tasikmalaya Berhasil Ungkap Pelaku Pembobol Toko HP
Wawancara Nikolay Kudashev
Rusia marah pada Singapura. Nikolay Kudashev dalam wawancaranya menyampaikan kemarahan negara Rusia itu.
Menurut Kudashev bahwa sanksi merupakan kesalahan serta jelas bertentangan dengan semangatnya hubungan bilateral antara Rusia dan Singapura.
Karena menurut sosok lelaki sebagai Duta Besar Rusia itu menyebutkan bahwa Singapura adalah negara di Asia Tenggara yang menjatuhkan sanksi kepada Rusia.
Karena menurutnya, hubungan bilateralnya kedua negara harus lebih fokus pada isu yang berhubungan dengan Asia Tenggara.
Ia kembali menambahkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina juga jelas tak ada kaitannya dengan Asia Tenggara.
Karena menurut Kudashev, melanjutkan pembicaraannya bahwa hubungan kedua negara sudah tidak sama lagi.
Baca Juga: Kebakaran Hotel City Icon Mabes, Simak Kronologinya Berikut Ini!
Sanksi untuk Rusia
Terkait Rusia marah pada Singapura, akhirnya Kementerian Luar Negeri Singapura pun menyatakan bahwa seluruh lembaga keuangan di negara Singapura sudah mulai, dari pembeli pinjaman sampai bursa efek serta penyedia layanan pembayaran.
Selain itu, juga ada larangan untuk melakukan transaksi seperti menjalin hubungan bisnis bersama VTB Bank hingga Bank Rossiya.
Sebab bank-bank itu rupanya juga terkena sanksi oleh pemerintahan lain. Termasuk juga penghapusan dari jaringan pembayaran global SWIFT.
Selanjutnya Singapura juga sudah meminta lembaga keuangannya agar segera membekukan dana dan aset dari bank tersebut.
Tak hanya itu, lembaga keuangan di Negeri Merlion rupanya juga kena larangan untuk menyediakan layanan penggalangan dana bagi Rusia.
Kemudian pemerintahan Singapura serta bank sentral juga akan memberhentikan investasi pada sekuritas terbaru oleh entitas. Bahkan Singapura juga akan melarang lembaga keuangan untuk memfasilitasi transaksi apapun.
Rusia marah pada Singapura menandakan bahwa tindakan Rusia invasi Ukraina bertentangan dengan pelanggaran hukum internasional. Bahkan bertentangan dengan piagam PBB. (R10/HR-Online)