Dampak kenaikan suku bunga The Fed terhadap perekonomian dunia. Salah satu yang cukup merasakan dampaknya yaitu saham perbankan.
Hal ini datang dari Keputusan The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps). Keputusan tersebut justru menjadi angin segar bagi saham emiten perbankan.
Kenaikan suku bunga tersebut akan berdampak pada kenaikan suku bunga kredit dan deposito. Potensi kenaikan pendapatan dan laba bersih emiten perbankan.
Bahkan tampak jelas jika emiten perbankan diuntungkan dalam hal ini. Federal Reserve System adalah bank sentral Amerika Serikat yang mempengaruhi perekonomian dunia.
Sehingga ketika terjadi suatu hal yang baru mengakibatkan dampak kenaikan suku bunga The Fed terasa. Saat suku bunga naik, maka akan mendorong imbal hasil surat utang yang lebih tinggi.
Hingga akhirnya membuat suku bunga KPR menjadi tinggi pula. Saat Fed memberikan sinyal akan adanya kenaikan suku bunga sejak awal, maka dampaknya pada Treasury 10-tahun bergerak lebih tinggi.
Baca Juga: Harga Saham BUKA Rebound Justru Investor Bukalapak Menurun
Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed untuk Perekonomian
Bulan Mei 2022 musim pembagian dividen masih terus berlanjut. Pada musim ini para pelaku pasar lebih mencermati pada faktor eksternal terutama terkait dampak kenaikan suku bunga perbankan AS.
Saat Bursa Efek Indonesia libur panjang hari raya Idul Fitri, namun masih ada beberapa emiten yang menjadwalkan pembagian dari dividen di bulan ini.
Perkiraan masih ada 8 emiten yang memiliki hak dividen pada akhir perdagangan saham. Jadwalnya datang pekan depan.
Baca Juga: Rekomendasi Saham UNVR yang Menguat Dibanding dengan Tahun Lalu
Adapun beberapa daftar saham yang memiliki hak dividen dari dampak kenaikan suku bunga The Fed antara lain:
- PT XL Axiata Tbk (EXCL)
- PT Avia Avian Tbk (AVIA)
- Perusahaan Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL)
- PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
- Perusahaan PT Ifishdeco Tbk (IFSH)
- PT Dharma Polimetal Tbk (DRAMA)
- PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS)
- Perusahaan Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)
Pembagian dividen saham tersebut akan memberikan sentimen positif untuk jangka pendek. Selain itu, saham-saham yang konsisten akan menarik untuk dikoleksi.
Apalagi bagi investor yang mencari instrumen untuk jangka panjang. Memilih beberapa saham tersebut menjadi rekomendasinya.
Baca Juga: Saham Emiten Batubara Overweight Terjadi Akibat Beberapa Faktor
Angin Segar Bagi Emiten Perbankan
Dampak kenaikan suku bunga ini memang cukup terasa oleh emiten perbankan. Dengan adanya hal ini akan berdampak untuk menaikan laba dari bank-bank Indonesia.
Apalagi untuk kredit suku bunga juga sudah bertambah. Kenaikan suku bunga menjadi hal yang sudah bisa dilakukan.
Hal ini akan membantu beberapa saham yang bergerak baik bidang transportasi, perbankan, logistik, dan energi.
Untuk saham bank sendiri akan mengalami koreksi. Koreksi yang terjadi tersebut akan berguna untuk masuk, berkaca pada pertumbuhan laba emiten perbankan pada kuartal I-2022 dari dampak kenaikan suku bunga The Fed. (R10/HR-Online)