Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Tukang ojek warga Kota Banjar, Jawa Barat, bernama Tasliman (64) dan istrinya Marfuah (57), akhirnya bisa berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini.
Sebelumnya, keberangkatan pasangan suami istri warga Lingkungan Langkaplancar, RT 3, RW 2, Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar itu sempat tertunda selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Tasliman menuturkan, dari hasil kerja kerasnya selama belasan tahun sebagai tukang ojek dan petani, akhirnya ia dan istrinya bisa menunaikan rukun Islam yang ke enam. Yakni pergi haji ke Baitullah.
Ia bersama istrinya pertama kali mendaftar kursi haji sekitar tahun 2012 dengan biaya kurang lebih Rp 50 juta. Kemudian, Tasliman melunasi biaya keberangkatan haji pada tahun 2018 dengan total Rp 72 juta.
“Semua biaya tersebut lunasnya tahun 2018. Satu orangnya itu 36 juta rupiah. Jadi kalau berdua totalnya 72 juta rupiah,” ungkap Tasliman, Selasa (06/06/2022).
Karena telah melunasi semua biaya pemberangkatan haji, maka Tasliman bersama istrinya dijadwalkan berangkat haji pada tahun 2020. Namun karena adanya wabah pandemi Covid-19, keberangkatan tersebut akhirnya tertunda.
“Sempat saya merasa kecewa sih, tapi mungkin itu yang terbaik dan kita hanya bisa bersabar,” kata Tasliman.
Baca Juga : Lapuk Dimakan Usia, Dinding Rumah Warga Banjar Ambruk
Pada tahun ini, Tasliman yang merupakan tukang ojek warga Kota Banjar itu akan terbang menuju Tanah Suci Makkah bareng istrinya pada tanggal 24 Juni 2022 mendatang.
Ongkos Haji dari Hasil Ngojek di Kota Banjar
Sementara itu, yang membuat terharu dari sosok Tasliman ini adalah niat dan usahanya sejak dulu ingin pergi haji. Sehingga, ia menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk ditabung.
“Perkiraan pertama kali ngojek itu saya tahun 1998. Awalnya saya nabung belum kepikiran untuk ongkos naik haji. Tapi setelah dipikir-pikir dan punya niat, akhirnya ditabung untuk ongkos berangkat haji,” tuur Tasliman.
Selain bekerja sebagai tukang ojek, ia juga memiliki lahan persawahan yang menjadi salah satu sumber penghasilannya.
Atas kegigihannya selama bertahun-tahun, ia berhasil mengumpulkan uang sebanyak kurang lebih Rp 80 juta. Sebagiannya ia pakai untuk ongkos pergi haji.
“Insya Allah, setelah saya pulang kembali dari Tanah Suci, saya akan berhenti bekerja sebagai tukang ojek dan akan lebih meningkatkan kualitas ibadah,” pungkasnya. (Sandi/R3/HR-Online/Editor-Eva)
 dan istrinya Marfuah (57), akhirnya bisa berangkat menunaikan ibadah haji.){kind=link}