Kamis, Mei 1, 2025
BerandaBerita JabarPakar Hukum: Hakim Tak Bisa Abaikan Fakta Sidang untuk Vonis Bupati Bogor...

Pakar Hukum: Hakim Tak Bisa Abaikan Fakta Sidang untuk Vonis Bupati Bogor Nonaktif

Berita Jabar (harapanrakyat.com),- Pakar hukum dari Universitas Pakuan (Unpak) Bogor, Jawa Barat, Asmak Ul Hosnah angkat bicara terhadap sidang kasus dugaan suap yang menjerat Bupati Bogor nonaktif, Ade Yasin.

Ia mengungkapkan, bahwa majelis hakim Pengadilan Negeri Tipikor Bandung, Jawa Barat, tidak bisa mengabaikan fakta-fakta persidangan, dalam memberikan vonis kepada terdakwa Ade Yasin.

Dekan Fakultas Hukum Unpak ini meminta, agar majelis hakim sebaiknya tidak mengesampingkan keterangan-keterangan dari puluhan saksi selama persidangan tersebut.

“Berita acara pemeriksaan (BAP) bisa dicabut. Sementara fakta-fakta dalam persidangan itulah yang real,” ungkapnya Rabu (21/9/2022).

“Fakta di persidangan itu tidak dapat dicabut kembali. Intinya lebih kuat keterangan-keterangan dalam persidangan daripada BAP,” imbuhnya.

Baca Juga: Sidang Pledoi Bupati Bogor Nonaktif, Ade Yasin Minta agar Keadilan Tegak

Sebab menurutnya, tuntutan yang Jaksa KPK buat dalam sidang untuk terdakwa Bupati Bogor nonaktif, tetap berlandaskan pada BAP para saksi dan terdakwa lainnya.

Sementara keterangan dari saksi ahli yang jaksa hadirkan, bahkan tidak disertakan dalam materi tuntutan.

“Seperti jaksa yang tidak menggunakan saksi ahlinya dalam tuntutannya. Itu juga yang patut menjadi pertanyaan, kenapa?” tanya pakar hukum Unpak.

Pakar Hukum Soroti Pasal yang Jaksa Gunakan dalam Sidang Bupati Bogor Nonaktif

Selain itu, sambungnya, majelis hakim dalam memvonis harus meneliti dari segala aspek. Dari mulai barang bukti, keterangan terdakwa dan saksi-saksi serta lainnya, karena berkaitan dengan upaya penegakkan hukum.

Sebab menurutnya, lebih baik membebaskan 1.000 orang, dari pada mempidana 1 orang yang tidak bersalah.

Baca Juga: Hadiri Sidang Kasus Suap BPK, Puluhan Kades Minta Hakim Bebaskan Bupati Bogor Nonaktif

Sementara terkait dengan pasal yang Jaksa KPK gunakan dalam menuntut terdakwa Bupati Bogor nonaktif juga tidak luput dari sorotannya.

Ia merasa ada keraguan pasal yang jaksa gunakan, yaitu Pasal 5 ayat 1 huruf a UU Tipikor, Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, Jo Pasal 64 ayat 1 KUHP.

“Kalau itu memang tidak terbukti namun jaksa tetap paksakan, lalu kemudian jaksa menuntut 3 tahun untuk perbuatan penyuapan, itu saya rasa ada keraguan di sana,” ujar pakar hukum Unpak, Dr Asmak.

Akan Melakukan Upaya Hukum Lain jika Bersalah

Majelis hakim PN Tipikor Bandung sendiri akan membacakan vonis untuk terdakwa Bupati Bogor nonaktif pada sidang putusan pada Jumat (23/9/2022) nanti.

Menghadapi sidang putusan, Kuasa Hukum Ade Yasin, Dinalara ButarButar, berkeyakinan bahwa majelis hakim akan objektif dalam memberikan putusan.

Sebab, 3 terdakwa yakni dari pegawai Pemerintah Kabupaten Bogor juga sudah mengaku dalam persidangan, tidak mendapat perintah dari Ade dalam melakukan dugaan suap.

Sementara apabila hakim memutuskan kliennya tersebut bersalah, maka pihaknya dengan tegas bakal menempuh upaya hukum lainnya. Meskipun hanya dengan memvonis hukuman kurungan 1 hari.

“Klien kami dituntut 1 hari pun, kami akan tetap melakukan pembelaan upaya hukum. Sebab, terdakwa tidak bersalah. Selain itu, Ade Yasin bukanlah pelaku tindak pidana korupsi,” katanya.

Baca Juga: Bukti Ada Dugaan Pemerasan oleh Oknum Auditor BPK, DPUPR Bogor Jadi Korbannya

Lanjutnya menambahkan, bahwa selama sidang tidak ada 1 alat bukti yang Jaksa KPK miliki buat membuktikan keterlibatan Bupati Bogor nonaktif.

Pasalnya, Ade tidak terjaring OTT atau operasi tangkap tangan. Melainkan kliennya itu dijemput di kediaman, untuk dipintai keterangan atas penangkapan beberapa pegawai Pemkab Bogor.

Karena menurut Dinalara, memang faktanya Bupati Bogor nonaktif dibawa untuk dipintai keterangan. Selain itu juga tidak sedang melakukan tindak pidana.

“Penjemputan yang dilakukan kepada Ade Yasin tertanggal 27 April 2022 pukul 03.00 WIB. Penjemputan tersebut hanya untuk dipintai keterangan,” jelasnya. (Adi/R5/HR-Online/Editor-Adi)

Isu Strategis Arah Pembangunan

Isu Strategis Arah Pembangunan Kota Banjar 2025-2029, Apa Saja Poin Pokoknya?

harapanrakyat.com,- Sejumlah poin isu strategis yang akan menjadi arah pembangunan Kota Banjar, Jawa Barat, disampaikan Wali Kota Banjar, Sudarsono saat rapat paripurna DPRD Kota...
Asah Kreativitas dan Kepercayaan Diri

Pentas PAI di Kota Banjar Asah Kreativitas dan Kepercayaan Diri Pelajar

harapanrakyat.com,- Pentas Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kota Banjar, Jawa Barat, untuk mengasah kreativitas dan kepercayaan diri para pelajar. Kegiatan tersebut dilaksanakan di SDN...
Latihan Pengendalian Massa

Polres Tasikmalaya Latihan Pengendalian Massa Unjuk Rasa Peringatan May Day 2025

harapanrakyat.com,- Sebagai bentuk kesiapsiagaan dan antisipasi potensi unjuk rasa menjelang Hari Buruh Internasional atau May Day 2025, personel Polres Tasikmalaya Polda Jabar mengikuti latihan...
Pelatih Timnas Indonesia U-23

PSSI Tentukan Pelatih Timnas Indonesia U-23 untuk SEA Games 2025 di Rapat Exco

Wakil Ketua Umum PSSI, Yunus Nusi mengatakan bahwa penentuan pelatih Timnas Indonesia U-23 akan diumumkan dalam Rapat Exco, bukan melalui kongres. Hal itu Yunus ungkapkan...
Komplotan Curanmor Lintas Kabupaten

Polres Sumedang Bongkar Komplotan Curanmor Lintas Kabupaten, 8 Pelaku dan 16 Motor Diamankan

harapanrakyat.com,- Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sumedang, Polda Jabar, berhasil mengungkap komplotan curanmor lintas kabupaten yang kerap beraksi di wilayah perbatasan Sumedang-Indramayu. Sebanyak delapan...
Malut United Vs Persib

Menjelang Laga Malut United Vs Persib, Bojan Hodak Optimis Tim Maung Bandung Menang dari Laskar Kie Raha

Menjelang laga Malut United vs Persib, pelatih tim Maung Bandung, Bojan Hodak sempat mengeluhkan perjalanan panjang menuju Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Maluku Utara. Tim...