Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pemdes Binangun, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar belum membuka kawasan obyek wisata Lembah Pajamben untuk pengunjung.
Kawasan obyek wisata dengan suguhan pemandangan alam tersebut masih dalam perbaikan sejumlah fasilitas yang rusak setelah dua tahun lebih tutup akibat pandemi Covid-19.
Salah seorang warga Dede mengatakan, sejumlah fasilitas yang tengah dalam perbaikan itu di antaranya tempat wahana bermain anak.
Sejumlah tempat duduk dan fasilitas bermain banyak yang patah dan rusak.
Selain itu, jembatan penyeberangan menuju gazebo tempat wisata juga banyak yang patah karena lapuk. Selain itu juga harus mendapatkan perbaikan karena dapat membahayakan pengunjung.
“Baru satu minggu ini mulai perbaikan, terutama wahana bermain anak banyak yang rusak,” kata Dede kepada HR Online, Minggu (12/9/22).
Sebetulnya, kata Dede, warga berharap kawasan obyek wisata Lembah Pajamben ini bisa segera beroperasi., Ia juga harap bisa berkembang untuk membantu ekonomi masyarakat.
Terlebih, sudah hampir dua tahun sejak adanya pandemi Covid-19 tutup. Sehingga berdampak pada fasilitas tempat wisata dan belum memberikan kontribusi maksimal.
“Keinginan warga bisa dibuka lagi biar ada pemasukan. Mereka yang jualan juga kan bisa dapat keuntungan kalau pengunjungnya banyak yang datang,” ujar Dede yang juga anggota Karang Taruna Desa Binangun.
Baca juga: Tingkatkan Skill, BPBD Kota Banjar Latihan Menyelam di BWP
Perbaikan Fasilitas Rusak Seadanya
Sementara itu, Sekretaris Desa Binangun Roni Kurniawan mengatakan, pihaknya menarget untuk perbaikan sejumlah fasilitas yang rusak tersebut selesai pada akhir bulan ini.
Perbaikan tersebut juga masih seadanya, belum sampai pada penambahan fasilitas yang lain karena anggaran yang ada untuk perbaikan tersebut sangat terbatas.
Meski begitu, kata Roni, pengunjung ataupun wisatawan yang datang tetap boleh masuk dan bisa menikmati suasana di tempat wisata. Sehingga pihaknya menegaskan tidak ada larangan.
“Untuk status obyek wisata sementara ini memang masih kita tutup. Tapi jika ada pengunjung atau wisatawan itu tidak apa-apa. Cuma fasilitasnya masih proses perbaikan,” katanya.
Lebih lanjut ia menambahkan, selain perbaikan saat ini juga pemerintah desa tengah mempersiapkan kepengurusan baru untuk pengelola wisata Lembah Pajamben.
Nantinya, untuk pengelolaan harian yang sebelumnya pengelola harian oleh LKD Karang taruna, sekarang bisa dari unsur masyarakat lainnya agar semua berpeluang ikut andil dalam pengelolaan obwis Lembah Pajamben.
“Sekarang baru selesai membuat regulasi. Nantinya untuk pengelolaan harian bisa melibatkan unsur masyarakat agar semua berpeluang ikut andil dalam pengelolaan obyek wisata,” katanya (Muhlisin/R6/HR-Online)