Selasa, Mei 6, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Rumah Raden Saleh, Bangunan Megah dengan Kebun Binatang

Sejarah Rumah Raden Saleh, Bangunan Megah dengan Kebun Binatang

Sejarah rumah Raden Saleh menjadi bangunan pertama di Jakarta dengan fasilitas megah. Bukan itu saja, di dalamnya juga terdapat kebun binatangnya.

Selain ada kebun binatang di dalamnya, rumah Raden Saleh juga menjadi unik karena bentuk arsitekturnya yang begitu menonjol. Bentuknya beda dengan bangunan-bangunan kuno yang ada di Jakarta lainnya.

Sebagian orang menyebut keunikannya itu berasal dari gaya arsitektur tersebut, terlihat seperti bangunan campuran Eropa, Arab, dan Tiongkok.

Kendatipun rumah Raden Saleh terkenal karena kemegahannya, dan mempunyai kebun binatang di dalamnya, kabarnya masih ada yang meragukan.

Apakah benar di rumah Raden Saleh itu ada kebun binatang? Apakah kebun binatang di rumah Raden Saleh itu hanya kabar burung masyarakat sekitar yang terbentuk dari sejarah yang salah?

Baca Juga: Sejarah Raden Saleh, Pelukis Pribumi Pertama Penerima Beasiswa ke Eropa

Untuk memastikannya, berikut ini penjelasan sejarah lengkap mengenai rumah Raden Saleh. Sebuah bangunan megah milik seniman pribumi pertama yang punya kebun binatang.

Sejarah Awal Berdirinya Rumah Raden Salah

Sejarah awal berdirinya rumah Raden Saleh bisa kita ketahui dalam dokumen arsip kolonial yang menyebutkan pembangunan rumah tersebut pada tahun 1852.

Menurut catatan kolonial, Raden Saleh sendiri yang merancang bangunan rumah yang megah ini.

Keterampilan membuat konsep arsitektur ini didasarkan pada keterampilan Raden Saleh yang tidak diragukan lagi. Ia adalah seniman pelukis pertama pribumi yang karya-karyanya mendapat pengakuan dari orang-orang Barat.

Ketika gambar arsitektur itu selesai, Raden Saleh akhirnya membangun rumahnya dengan biaya yang luar biasa mahal. Namun karena Ia seorang seniman yang kaya, dan menginginkan rumah tempat tinggalnya nyaman, jumlah uang bukan menjadi soal.

Pembangunan Rumah Selesai pada 1862

Setelah keputusan administrasi keuangan selesai dibayarkan, rumah Raden Saleh mulai dibangun. Menurut arsip sejarah kolonial, rumah Raden Saleh baru rampung pada 1862. Pada tahun itulah, Raden Saleh bisa menempati rumahnya untuk pertama kali.

Raden Saleh pun merasa puas dengan bangunan rumah ini. Selain karena hasil karya sendiri, konsep bangunan rumah ini juga sesuai dengan arsitektur hunian yang jadi impian Raden Saleh.

Raden Saleh sendiri sudah lama menginginkan bentuk rumah dengan gaya arsitektur dari percampuran budaya, Eropa, Arab, dan Tiongkok ketika Ia sedang belajar pada sekolah kesenian di Belanda.

Saat Raden Saleh sekolah di Belanda, rumah-rumah megah khas negara imperialis ini menginspirasi dahaga dirinya untuk memiliki hunian megah apabila sukses sepulangnya dari Eropa nanti.

Baca Juga: Biografi Basuki Abdullah, Seniman Lukis Istana Merdeka sejak Era Presiden Soekarno

Alhasil karena prestasi Raden Saleh sebagai pelukis berhasil. Ketika pulang dari Belanda Ia mempunyai cukup uang untuk mewujudkan cita-citanya: membangun rumah megah khas Eropa.

Hingga pada awal abad ke-20, rumah Raden Saleh merupakan satu-satunya bangunan milik pribumi termegah di Batavia, yang sekarang terletak di Jl. Raden Saleh Raya, no. 42, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Cikal Bakal Kebun Binatang Ragunan

Dalam proses pembangunan rumahnya, Raden Saleh tidak terpaku pada bentuk arsitektur yang ingin terlihat megah seperti di Eropa. Lebih dari itu, seniman kondang asal Semarang ini melengkapi tata ruang halaman rumahnya yang luas itu dengan tambahan kebun binatang.

Sebagian sejarawan menyebut kebun binatang yang dibangun oleh Raden Saleh di rumahnya ini, ternyata merupakan kebun binatang di Indonesia, yang apabila saat ini masih beroperasi usianya lebih dari 150 tahun.

Namun saat ini rumah Raden Saleh sudah tidak ada lagi peninggalan bekas kebun binatangnya, sebab beberapa bagian sudah ada yang dipugar, dan diperbaiki mengikuti arahan zaman.

Kendati demikian kebun binatang yang pernah berdiri di atas luas tanah 10 hektar ini, awalnya hanya dibangun taman bunga. Namun karena Raden Saleh kurang puas dengan taman bunga, dimana juga sebelumnya Ia menyukai aneka fauna, akhirnya terbesit ingin ada kebun binatang.

Ketika kebun binatang ini berdiri, kabarnya meluas hingga ke mancanegara. Sebagian kabar rumah Raden Saleh ada kebun binatangnya ini diliput oleh awak media ke Belanda.

Akhirnya karena terkenal di berbagai daerah, bahkan luar negeri, rumah Raden Saleh khususnya bagian kebun binatang tak pernah sepi pengunjung.

Seiring dengan perkembangan zaman, rumah Raden Saleh terbengkalai. Apalagi ketika Raden Saleh sudah meninggal, dan istrinya sebagai pewaris utama juga meninggal. Rumah Raden Saleh tidak ada yang mengurus karena mereka tidak dikarunia anak dalam pernikahannya.

Hingga pada tahun 1949 pemerintah Republik Indonesia menjadikan rumah Raden Saleh sebagai tempat hiburan kebun binatang bernama, Kebun Binatang Cikini.

Kebun Binatang Cikini ini merupakan cikal bakal kebun binatang Ragunan yang hingga saat ini masih bisa kita jumpai di Jl. Harsono RM, No. 1, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan.

Peristiwa pemindahan kebun binatang dari rumah Raden Saleh di Cikini ke Ragunan ini terjadi pada tahun 1966, melalui kebijakan pemerintah daerah pada era kepemimpinan Gubernur Ali Sadikin.

Rumah Raden Saleh Kini Jadi Rumah Sakit PGI Menteng

Sesudah pindahnya Kebun Binatang Menteng di bekas Rumah Raden Saleh ke Ragunan, Jakarta Selatan, maka bangunan ini kemudian berpindah fungsinya menjadi Rumah Sakit PGI Menteng.

Baca Juga: Henk Ngantung, Seniman Sekaligus Mantan Gubernur Jakarta yang Terlupakan

Menurut Maulanisa Rachmani, dkk dalam Jurnal Arsitektur Univ. Brawijaya berjudul “Pelestarian Bangunan Rumah Sakit PGI Cikini (Eks-Rumah Rade Saleh)”, (Rachmani, 2018: 31), eks-rumah Raden Saleh menjadi rumah sakit karena arsitektur yang strategis.

Rumah sakit yang berdiri di bekas rumah Raden Saleh ini memiliki arsitektur yang bisa menampung sirkulasi udara dengan baik. Sehingga tidak akan menyebabkan pasien merasa kepanasan, mengingat waktu itu belum ada teknologi pendingin ruangan (AC).

Rumah Raden Saleh memiliki banyak ventilasi, sehingga dari arah manapun angin yang berasal dari udara segar bisa masuk dengan sempurna.

Selain itu, rumah Raden Saleh juga memiliki luas halaman yang cukup bermanfaat untuk keperluan akomodasi rumah sakit seperti, penyimpanan mobil ambulance, dan gudang peralatan kesehatan lainnya.

Lokasi Strategis

Rumah Raden Saleh yang kemudian menjadi Rumah Sakit PGI juga berada di lokasi yang strategis. Meskipun ada di jantung kota Jakarta, masyarakat pinggiran masih bisa mengakses Rumah Sakit PGI.

Keadaan posisi Rumah Sakit PGI yang strategis ini mengurangi risiko keterlambatan penanganan pasien yang membutuhkan penanganan medis yang cepat.

Oleh sebab itu secara fungsional, rumah Raden Saleh yang berdiri megah di jantung kota Jakarta ini sangat membantu penyediaan fasilitas kesehatan untuk masyarakat yang membutuhkan.

Pada akhirnya rumah Raden Saleh yang sekarang menjadi Rumah Sakit PGI di Menteng menjadi tempat yang bisa memulihkan kesehatan pasien dengan cepat.

Sebab selain fasilitas yang memadai, lingkungan sekitar yang asri, tentram, dan sejuk juga mendukung peningkatan taraf kesehatan mental dan fisik pasien berkembang dengan cepat. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Acer Nitro Lite, Laptop Gaming Berteknologi AI

Acer Nitro Lite, Laptop Gaming Berteknologi AI

Acer kembali menghadirkan laptop gaming dari jajaran lini Nitro, yakni Nitro Lite (NL16-71G). Perangkat ini dirancang khusus untuk para casual gamer sekaligus mendukung kreativitas...
Bripda Rizak Aril Zakri Harumkan Polres Pangandaran, Raih Juara 2 Kejuaraan Panahan Tingkat Nasional

Bripda Rizak Aril Zakri Harumkan Polres Pangandaran, Raih Juara 2 Kejuaraan Panahan Tingkat Nasional

harapanrakyat.com,- Bripda Rizak Aril Zakri, anggota muda personel Polres Pangandaran berhasil meraih Juara 2 kategori Recurve Umum Putra Beregu dalam ajang Banyumas Indoor Open...
Persib Bandung Juara Liga 1, Bobotoh Aswaja Kota Banjar Sebut Rasa Senang Bercampur Sedih, Kok Bisa?

Persib Bandung Juara Liga 1, Bobotoh Aswaja Kota Banjar Sebut Rasa Senang Bercampur Sedih, Kok Bisa?

harapanrakyat.com,- Persib Bandung menjadi juara BRI Liga 1 2024/2025. Rasa bahagia Bobotoh Aswaja Kota Banjar, Jawa Barat, tak bisa terbendung. Untuk mengungkapkan rasa bahagia...
Persib Juara Liga 1 2024-2025, Bojan Hodak Torehkan Sejarah Ikuti Jejak Abah Tohir

Persib Juara Liga 1 2024-2025, Bojan Hodak Torehkan Sejarah Ikuti Jejak Abah Tohir

Gagalnya Persebaya Surabaya meraih kemenangan atas Persik Kediri, membuat Persib Bandung menjadi juara Liga 1 musim 2024-2025. Laga antara Persebaya vs Persik pekan ke-31...
3 Bulan Tunjangan Rumdin DPRD Kota Banjar Belum Dibayarkan, Pemkot Sebut Tunggu Perubahan Perwal 

3 Bulan Tunjangan Rumdin DPRD Kota Banjar Belum Dibayarkan, Pemkot Sebut Tunggu Perubahan Perwal 

harapanrakyat.com,- Tunjangan perumahan dinas dan tunjangan transportasi bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Banjar, Jawa Barat, sudah tiga bulan ini belum turun. Hal itu...
TPT Jalan Lintas Kawali-Sukadana Ciamis Ambruk, Pengendara Wajib Ekstra Hati-Hati

TPT Jalan Lintas Kawali-Sukadana Ciamis Ambruk, Pengendara Wajib Ekstra Hati-Hati

harapanrakyat.com,- Tembok Penahan Tanah (TPT) jalan lintas Kawali-Sukadana, tepatnya di Dusun Banjaransari, Desa Selacai, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, ambruk nyaris memakan badan...