Tips agar BI Checking aman perlu kamu ketahui sebelum memakai fasilitas cicilan. Apalagi saat ini pembayaran paylater sudah terbilang umum. Tidak sedikit orang menggunakan metode ini untuk membeli barang saat dana terbatas.
Sebenarnya berhutang itu tidak selalu salah, selama peminjam bisa membayar pinjamannya. Akan tetapi, beberapa peminjam lalai dalam membayar cicilan sehingga terpaksa membayar hutang dengan berhutang kembali. Siklus ini kerap disebut ‘gali lubang tutup lubang’.
Baca Juga: Kerja Sampingan untuk Tambah Penghasilan, Ini 5 Ide untuk Anda
Apabila dilakukan terus menerus, kebiasaan ini bisa merugikan diri sendiri, terutama jika kamu berencana mengajukan kredit yang lebih serius, seperti KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) misalnya. Meski saat ini kamu merasa belum butuh pinjaman besar, ada baiknya menjaga kualitas kredit dari sekarang.
Ini Tips Agar BI Checking Aman
Saat ini BI Checking sudah berganti nama menjadi SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) yang dikelola oleh OJK. Mengutip laman Sikapi Uangmu OJK, berikut tips agar BI Checking aman.
Bijak dalam Menggunakan Uang
Secara umum, SLIK bisa mengecek data peminjam dari semua transaksi yang tercatat. Oleh karena itu, pihak bank bisa tahu riwayat pembayaran hutang atau kredit. Apabila kualitas kredit macet/tidak lancar, itu menandakan ada cicilan yang menunggak dari peminjam.
Maka dari itu, perlu bijak menggunakan uang terutama saat pengajuat KTA (Kredit Tanpa Agunan) semakin mudah. Tips agar BI Checking aman adalah memahami batas limit pinjaman. Sebisa mungkin jangan menggunakan pinjaman sampai batas limit, lebih bagus jika kurang.
Idealnya, ahli finansial menyarankan cicilan maksimal 30% dari penghasilan tetap. Apabila penghasilan 7 juta, maka cicilan yang aman adalah 2,1 juta.
Bayar Cicilan Sebelum Jatuh Tempo
Selain memahami batas limit, tips agar BI Checking aman juga menyarankan bayar cicilan sebelum jatuh tempo.
Alasannya karena pembayaran yang sudah melewati jatuh tempo sering kena denda keterlambatan. Apabila terjadi terus menerus, denda ini tentu berdampak buruk pada kondisi finansial.
Untuk menghindari keterlambatan, manfaatkan fasilitas autodebet dari bank. Kamu bisa mengatur supaya cicilan terpotong otomatis dari saldo setiap bulannya. Jika cicilan sudah mendekati pelunasan, pastikan untuk menonaktifkan autodebet.
Baca Juga: Fakta Sistem Pembayaran Paylater, Mudah Tapi Awas Terjerat Utang
Khusus peminjam yang lalai dalam membayar cicilan, debt collector akan mendatangi rumah jarak 90 hari dari tanggal jatuh tempo. Supaya hal seperti ini tidak terjadi, pahami tips agar BI Checking aman. Dengan begitu, kamu bisa mengajukan kredit dengan lancar saat butuh pinjaman besar di masa depan.
Hati-Hati Menggunakan Paylater
Sesuai namanya, paylater adalah metode pembayaran yang membuat penggunanya bisa ‘bayar nanti’. Mirip dengan kartu kredit, perusahaan aplikasi yang menyediakan paylater ini melunasi tagihan pengguna kepada merchant. Kemudian pengguna melunasi hutangnya ke perusahaan aplikasi belakangan.
Berbeda dengan kartu kredit yang melewati proses ketat saat pengajuan, syarat paylater sangat mudah. Prosesnya juga terbilang instan karena bisa dilakukan langsung dari handphone. Tips agar BI Checking aman selanjutnya berhati-hatilah saat menggunakan paylater.
Transaksi dengan paylater bisa menguntungkan, selama kamu menggunakannya dengan penuh perhitungan dan sesuai dengan kebutuhan. Sayangnya, banyak milenial yang terdorong untuk menggunakannya secara impulsif demi memenuhi gaya hidup.
Apalagi beberapa layanan paylater dari aplikasi membebankan sejumlah biaya yang harus ditanggung pengguna.
Baca Juga: Tips Hidup Tenang di Usia Muda, Miliki 5 Prinsip Ini
Waspada Pencurian Data dan Identitas
Kemudahan berhutang dengan paylater berpotensi adanya bahaya pencurian data dan identitas. Meski setiap aplikasi sudah punya sistem keamanan tinggi, ancaman orang meretas akun pengguna tetap mengintai. Pencurian foto KTP pun marak terjadi dan bisa disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Tips agar BI Checking aman salah satunya adalah berhati-hati saat mengunggah foto ktp. Caranya bisa dengan memberi tanda air atau watermark yang berisi keterangan tanggal dan kepada siapa diberikan. Usahakan agar teks yang menjadi watermark tidak menutupi bagian informasi penting KTP.
Untuk mengetahui apakah ada orang yang menyalahgunakan KTP, kamu bisa mengecek NIK secara rutin. Laporkan ke pihak OJK jika ada transaksi yang menggunakan KTP tanpa persetujuan, dengan begitu kamu bisa menjaga kualitas kredit tetap aman. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)