Kisah Ummu Mahjan menjadi inspirasi bagi kita umat muslim. Ummu Mahjan merupakan seorang wanita dengan kulit berwarna hitam. Ketika masa Rasulullah SAW, ia dikenal sebagai sosok yang selalu beriman kepada Allah SWT.
Ummu Mahjan merupakan seorang wanita yang lemah dan berprofesi sebagai marbot masjid. Seperti pekerjaan marbot masjid pada umumnya, berbekal ketulusan dan keikhlasan ia rutin mengurus masjid. Masjid yang setiap hari ia rawat dan bersihkan, adalah masjid Nabawi.
Baca juga: Kisah Jibril Membelah Dada Rasulullah Saat Umur 4 Tahun
Berawal dari kisahnya, menandakan jika tidak hanya laki-laki saja yang bisa menjadi marbot masjid. Akan tetapi, perempuan pun bisa menjalani profesi tersebut.
Kisah Ummu Mahjan, Marbot Masjid Nabawi di Masa Rasulullah SAW
Setiap harinya, Ummu Mahjan senantiasa menyapu dan membersihkan masjid Nabawi. Karena keimanannya, ia selalu menjalankan tanggung jawabnya dengan baik.
Mulai dari membersihkan kotoran dan dedaunan, membuang sampah ke tempatnya, dan lain sebagainya. Ummu Mahjan senantiasa menjaga kebersihan rumah Allah SWT.
Tercantum dalam Kitab Shahih Al-Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah
Kisah Ummu Mahjan telah tercantum dalam kitab Shahih Al-Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah. Dalam kitab tersebut diriwayatkan pada masa Rasulullah SAW terdapat seorang perempuan sebagai marbot masjid yang mengurus masjid Nabawi.
Baca juga: Syurahbil bin Hasanah, Sahabat Nabi yang Meninggal Karena Wabah
Ketika Ummu Mahjan menekuni profesi tersebut, ia menginjak usia yang sudah tua. Meskipun begitu, ia tetap istiqomah dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawabnya.
Ummu Mahjan tak pernah sedikit pun merasa ragu dan bimbang. Bahkan, ia tidak menyisakan rasa putus asa dalam lubuk hatinya.
Seperti yang kita tahu, putus asa bukanlah cerminan orang-orang yang beriman.
Selain itu, ia menjadi salah satu orang yang sangat Rasulullah SAW hormati. Saking cintanya kepada Ummu Mahjan, Rasulullah SAW berpesan kepada para sahabatnya.
Bahkan, jika Ummu Mahjan meninggal dunia maka jangan kuburkan sebelum Rasulullah SAW menyalatkannya.
Meninggalnya Ummu Mahjan
Karena usianya yang sudah tua, Ummu Mahjan akhirnya jatuh sakit. Sakit yang ia derita ternyata cukup parah.
Atas kehendak Allah SWT, kisah Ummu Mahjan pun wafat saat malam hari. Kepergian Ummu Mahjan menorehkan kesedihan, karena perginya hamba Allah SWT sekaligus umat Rasulullah SAW yang bertakwa.
Baca juga: Kisah Wafatnya Fatimah Az Zahra, Kesedihan Ditinggal Ayahnya
Setelah mendengar wafatnya Ummu Mahjan, para sahabat kemudian bergegas mendatangi kediaman Rasulullah SAW ba’da Isya. Akan tetapi para sahabat mendapati Rasulullah SAW sedang terlelap.
Pada akhirnya, para sahabatnya memutuskan untuk tidak membangunkan dan memberitahukan Rasulullah SAW. Pasalnya, mereka khawatir akan mengganggu waktu istirahat Rasulullah SAW.
Ternyata, bukan hanya itu saja alasan para sahabat tidak menganggap Ummu Mahjan sebagai orang yang penting. Mereka beranggapan tidak masalah jika tidak mengabarkannya kepada Rasulullah SAW.
Setelah itu para sahabat langsung memakamkan jenazah Ummu Mahjan di daerah Baqi Al-Gharqad. Kisah Ummu Mahjan lainnya, beberapa hari setelah meninggalnya Ummu Mahjan Rasulullah kaget dan merasa heran.
Pasalnya, tidak lagi melihat maupun bertemu dengan sosok perempuan yang kesehariannya membersihkan lokasi masjid Nabawi. Rasulullah pun bertanya kepada para sahabat mengenai marbot masjid perempuan tersebut.
Para sahabat akhirnya mengabarkan kepada Rasulullah SAW, bahwa Ummu Mahjan sudah meninggal dunia beberapa hari lalu. Mendengar kabar tersebut Rasulullah SAW pun kaget.
Sembari menahan marah Rasulullah SAW menanyakan dirinya yang tidak mendapatkan kabar lebih awal mengenai wafatnya Ummu Mahjan. Kemudian, Rasulullah SAW meminta para sahabat untuk menunjukkan letak makam Ummu Mahjan.
Rasulullah SAW Sangat Menghormati Marbot Masjid
Kisah Ummu Mahjan yang penuh dengan hikmah ini menjadi bukti nyata jika Rasulullah SAW sangat menghormati marbot masjid.
Bahkan, Rasulullah SAW pun rela berjalan kaki untuk datang ke makam Ummu Mahjan demi bisa menyalati dan mendoakannya. Rasulullah SAW sangat menghargai keistiqomahan dan keikhlasan Ummu Mahjan dalam membersihkan dan merawat rumah Allah SWT.
Dari Ummu Mahjan, kita bisa belajar banyak hal. Pertama, sebagai seorang perempuan tidak hanya berdiam diri di rumah, tetapi juga melakukan perlu bersosialisasi, hingga bekerja untuk agamanya.
Tak memandang perbuatan kecil atau besar, semuanya mendapatkan pahala terbaik di sisi Allah SWT. Selain itu, dari kisah Ummu Mahjan kita tahu bahwa Rasulullah SAW sangat memuliakan orang-orang yang tulus ikhlas menjaga, merawat, dan mengurus masjid. (R10/HR-Online)