Misteri spektrum sinar X sudah berkembang sejak lama. Para ilmuwan tengah mencoba menguak misteri di balik spektrum sinar X ini. Permasalahan mengenai misteri astrofisika ini juga sudah berlangsung sejak lama.
Alasan kenapa masih menjadi misteri dalam waktu yang lama adalah karena keterbatasan alat atau instrumen penelitian. Sedangkan dalam meneliti spektrum sinar X memang bukan perkara yang mudah.
Pada akhirnya, sebuah tim internasional telah memecahkan masalah tersebut dalam eksperimen terbaru mereka.
Baca Juga: Pengertian Radiasi Hawking, Ada Apa dengan Lubang Hitam?
Sekelompok Ilmuwan Ungkap Misteri Spektrum Sinar X
Sebuah tim internasional yang Heidelberg MPI for Nuclear Physics pimpin baru saja berhasil menyelesaikan masalah dalam beberapa dekade lalu di astrofisika.
Mereka melakukannya eksperimen dengan presisi tinggi. Sehingga, untuk pertama kalinya nilai spektral dapat dihitung secara teoritis dalam praktiknya.
Rasio intensitas dari garis radiasi penting pada besi yang telah diukur di laboratorium sebelumnya menyimpang dari perhitungan tersebut.
Dengan demikian, maka ada ketidakpastian mengenai keadaan dari gas yang sangat panas dari spektrum cahaya X, seperti yang ada di solar corona atau daerah sekitar lubang hitam.
Dengan data eksperimen terbaru, kesepakatan dengan teori sudah tercapai. Ini artinya, data cahaya x atau X-ray dari teleskop luar angkasa ini dapat peneliti analisa di masa depan.
Baca Juga: Teori Lubang Cacing Alam Semesta, Berkaitan dengan Mesin Waktu?
Gas Panas yang ada di Sekitar Korona Matahari dan Lubang Hitam
Perlu Anda tahu, spektrum cahaya X ini merupakan gas panas yang berada di sekitar korona matahari dan juga berada di sekitar lubang hitam.
Ketika melakukan pengamatan, maka peneliti akan mencari radiasi spektrum cahaya X di sekitar kedua objek itu.
Spektrum sinar X membantu menjelaskan bagaimana kondisi fisik, seperti temperatur dan kepadatannya pada saat ini.
Namun, dalam beberapa dekade ini peneliti kesulitan dengan ketidak sepakatan antara rasio perhitungan dan perkalkulasian dari misteri spektrum sinar X.
Max Planck bersama timnya dari Institute for Nuclear Physics akhirnya mencoba memecahkan masalah tersebut dengan eksperimen presisi tinggi yang luar biasa.
Baca Juga: Misi MUSE dan HelioSwarm Baru NASA Menuju Matahari, Untuk Apa?
Pengukuran Spektrum Sinar X
Cahaya sinar X terpancar seperti plasma menunjukkan sidik jari dari unsur kimia yang ada di dalam mereka.
Hal yang paling menonjol adalah garis spektral dari beberapa besi yang terionisasi, yaitu emisi dari Fe XVIII, atm besi yang melepaskan 16 hingga 26 elektron dalam plasma panas.
Untuk memecahkan masalah, akhirnya peneliti melakukan penelitian dengan cara terbaru, yakni mengukur intensitas absolut dari masing-masing garis yang bernama kekuatan osilator.
Mereka menggunakan perangkap ion bergerak yang baru saja dikembangkan. Ion besi XVII dari berkas elektron akan terperangkap dalam medan magnet.
Pada langkah selanjutnya, tim akan menyinari ion besi menggunakan sinar X yang terfokus dari PETRA III di German Electron Synchrotron (DESY).
Dengan penggabungan perangkap ion baru dengan berkas sinar-X, maka peneliti mampu meningkatkan spektrum sinar-X setengah kali lipat daripada percobaan sebelumnya. Dengan itu, misteri spektrum sinar X akhirnya terpecahkan. (R10/HR-Online)