Penemuan exoplanet K2-415b menambah deretan planet yang mirip Bumi. Bukan karena komposisinya, melainkan penemuan kemiripan exoplanet K2-415b dengan Bumi terlihat dari ukurannya. Hal inilah yang membuat penemuan exoplanet tersebut curi perhatian ilmuwan untuk menelitinya secara lebih mendalam.
Baca Juga: Tanda Kehidupan Eksoplanet dapat Terdeteksi dengan JWST?
Intip Penemuan Exoplanet K2-415b
Tim peneliti internasional yang tengah melakukan pencarian exoplanet transit berhasil menemukan K2-415b. Penemuan ini teridentifikasi melalui data teleskop antariksa Kepler NASA. Hal tersebut terungkap lewat misi sekunder K2.
Kemudian juga melibatkan penggantinya yang tak lain adalah Transiting Exoplanet Survey Satellite. Dengan dukungan tersebut, peneliti berhasil mendeteksi keberadaan exoplanet. Akan tetapi, hanya tampak satu planet transit saja yang ada di sistem.
Walau demikian, ilmuwan menyebut bahwa hal tersebut tak menandakan sistemnya tunggal. Keberadaan exoplanet dalam sistem bisa terbatas apabila melakukan pemantauan fotometrik. Selain itu, juga menggunakan pengamatan kecepatan radial secara berkelanjutan.
Karakteristik K2-415b
Sebagaimana yang sudah kita singgung di atas bahwa K2-415b termasuk penemuan exoplanet mirip Bumi. Hal ini lantaran mempunyai ukuran sebesar Bumi. Bahkan jaraknya pun hanya 72 tahun cahaya kita.
Baca Juga: NASA Temukan Planet Kedua Seukuran Bumi, Dapat Dihuni?
Dalam penemuannya, K2-415b tampak orbit bintang katai merah terdekat, yakni K2-415. Sistem bintangnya ini terbilang unik. Pasalnya, K2-415 jadi salah satu bintang terkeren dengan massa terendah yang mempunyai planet exoplanet.
Berkaitan dengan karakteristiknya, eksoplanet ini tak ada di zona layak huni bintangnya. Hal ini terungkap apabila melihat jarak dari bintangnya.
K2-415b memang berjarak sangat dekat dengan bintangnya. Apabila kita bandingkan dengan waktu Bumi, maka hanya membutuhkan 4 hari saja untuk orbit penuhnya.
Tujuan Meneliti K2-415b
Penelitian terhadap penemuan exoplanet K2-415b yang ilmuwan lakukan bukan tanpa alasan. Dengan menyelidiki ekstrasurya ini, harapannya ilmuwan bisa memahami sekaligus mengklarifikasi pembentukan planet tersebut. Apakah pembentukan dan revolusinya seperti halnya planet yang ada di sekitar bintang bertipe matahari atau berbeda.
Lebih lanjut, peneliti juga berharap bisa menentukan massa maupun struktur internal K2-415b. Dalam upaya mempelajarinya, ilmuwan juga ingin memahami orbit hingga arsitektur sistemnya secara menyeluruh.
Baca Juga: Penemuan Ekstrasurya Teleskop Webb NASA Pertama Kalinya
Pada dasarnya, penelitian sekaligus penemuan planet bisa menambah wawasan kita dalam mempelajari luar angkasa. Tak bisa kita pungkiri bahwa antariksa sangatlah luas. Di ruang lingkup yang luas tersebut, ada berbagai bentuk benda untuk ilmuwan identifikasi.
Dalam pengidentifikasian tersebut, bukan tidak mungkin bisa temukan planet layak huni. Berkaitan dengan hal tersebut, selama ini Mars digadang-gadang mampu menggantikan Bumi sebagai penunjang kehidupan manusia. Namun nyatanya anggapan tersebut belum menemukan titik terang.
Hingga saat ini Planet Merah masih mengkhawatirkan dan berbahaya untuk manusia tinggali. Begitupun dengan temuan planet-planet lainnya yang juga belum masuk kategori zona layak huni. Setelah penemuan exoplanet K2-415b, harapannya ada temuan baru lagi dari ilmuwan. (R10/HR-Online)