Jumat, Mei 2, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Musik Pop di Minangkabau, Irama Nusantara dari Budaya Arab

Sejarah Musik Pop di Minangkabau, Irama Nusantara dari Budaya Arab

Sejarah musik pop di Minangkabau menarik perhatian para penghobi irama Melayu di seluruh Nusantara. Konon musik pop di Minangkabau sudah ada sejak tahun 1920-an.

Adapun yang tak disangka-sangka lahirnya musik pop di Minangkabau berangkat dari budaya Arab. Orang Hadramaut menyebarkan tradisi bermain musiknya di tengah masyarakat Minangkabau pada zaman kolonial Belanda.

Awalnya musik pop di Minangkabau ini digunakan sebagai musikalisasi teater. Saat itu kebetulan teater dari Timur Tengah yang biasa disebut dengan Stamboel sedang populer di tengah masyarakat Melayu.

Musik pop di Minangkabau kemudian banyak diminati oleh masyarakat banyak. Musik pop di sana tak hanya jadi konsumsi untuk telinga pribumi saja melain juga kerap diminati oleh orang-orang Belanda.

Baca Juga: Simbol Dibalik Legenda Sangkuriang, Bukan Cerita Rakyat Biasa

Kendati begitu pemerintah kolonial tidak menyarankan rakyatnya mendengarkan musik pop. Sebab pemerintah kolonial begitu anti dengan tradisi dan budaya asing karena bisa mengakibatkan mempengaruhi kestabilan birokrasi.

Lantas bagaimana bisa lahirnya musik pop di Minangkabau yang berasal dari tradisi dan budaya orang Arab?

Sejarah Musik Pop di Minangkabau yang Dipengaruhi Budaya Arab

Menurut Annisa dkk, dalam Jurnal Mozaik: Kajian Ilmu Sejarah UNY, Vol. 13, No. (2) 2022 berjudul, “Kemunculan dan Perkembangan Musik Pop Minangkabau Tahun 1950-1990 an”, Budaya Arab sudah menyebar dalam kehidupan masyarakat Minangkabau sejak abad ke -13 masehi.

Bangsa Arab yang berasal dari Hadramaut berdiaspora untuk mencari kehidupan yang lebih layak dari sebelumnya. Kebanyakan dari mereka singgah di Nusantara, ada yang tinggal di Jawa dan juga Sumatera.

Ketika bangsa Arab tinggal di Sumatera mereka kemudian menghibur diri melalui alunan lagu. Saat mereka rindu kampung halaman, salah satu yang dilakukan untuk menghibur diri yaitu dengan cara bermain musik.

Masih menurut Annisa dkk, (2022) orang-orang Arab yang tinggal di Sumatera khususnya di Minangkabau piawai menggunakan beberapa alat musik tradisional antara lain seperti, alat musik gamad, gambus, dan rebana.

Baca Juga: Sejarah Kusir Andong di Yogyakarta, Pernah Jadi Profesi Priyayi

Permainan musik orang Arab di sana nampaknya begitu digemari oleh rakyat pribumi di Minangkabau. Mereka kemudian belajar memainkan alat musik tersebut kepada para ahli musik dari orang Arab.

Hal ini membuat dua budaya yang saling berbeda menyatu jadi tunggal melalui asimilasi, bahkan ketika bangsa Barat datang pada abad ke -17, perkembangan musik di Minangkabau terus berlanjut sampai memproduksi aliran musik bernama Keroncong.

Musik Pop Terkenal di Minangkabau: Orkes Gumarang

Ketika musik pop mulai terkenal di Minangkabau, banyak kelompok-kelompok pecinta musik modern di sana membuat grup beraliran pop.

Musik pop di Minangkabau adalah kolaborasi instrumen nada Melayu dan Arab. Salah satu grup musik pop yang berdiri di Minangkabau bernama Orkes Gumarang.

Popularitas Orkes Gumarang semakin memuncak pada tahun 1930-an. Para pemain musik pop dari Minangkabau ini disewa oleh beberapa golongan kaya bumiputera sampai ke luar pulau. Bahkan beberapa kali Orkes Gumarang manggung di pulau Jawa.

Adapun yang paling digemari oleh penikmat musik pop dari penampilan Orkes Gumarang kala itu adalah kolaborasi alat musik yang merdu. Alat musik tersebut antara lain terdiri dari rebab, biola, piano, dan organ tunggal.

Beberapa pengamat musik di Indonesia menyebut popularitas musik melayu berawal dari eksitensi Orkes Gumarang.

Grup musik modern pada zamannya ini bahkan sering tampil dalam suratkabar halaman depan. Orkes Gumarang adalah legenda musik pop dari Minangkabau di pertengahan abad-20.

Baca Juga: Kisah Bupati Trenggalek Adipati Bratakusuma Tumpas Warok dengan Perkawinan

Sejarah Musik Pop Minangkabau Tahun 1960, Lepas dari Pakem

Perkembangan musik pop Minangkabau semakin melesat tatkala masuk tahun 60-an. Musik pop mengalami perkembangan fungsi –dari awalnya hanya berfungsi sebagai musik pengiring teater kini menjadi musik yang dinikmati oleh khalayak umum.

Karena pamornya yang terus menanjak para pemain musik pop kala itu memperbarui instrument iramanya. Mereka akhirnya lepas dari pakem musik pop, para pemainnya mulai mengkolaborasikan alat musik modern seperti gitar dan selo.

Oleh sebab permainan musiknya yang semakin maju maka komunitas pop tidak lagi manggung di beberapa festival sastra (teater).

Mereka menganggap seni pertunjukan terlalu murah bayarannya sehingga para pemain musik pop itu menciptakan show berbayarnya secara mandiri.

Mereka tidak lagi berkaitan dengan para pencipta sajak. Mungkin dulu pada masa awal penyair dan pemain musik pop saling berperan, tapi pada tahun 1960-an para pemain musik sekaligus pula menjadi penyair (penulis lagu).

Perkembangan musik pop di Minangkabau mengalami transformasi yang begitu cepat. Mereka sadar pembangunan basis ekonomi para pemain musik pop akan lebih besar jika mereka sendiri yang menentukan pendapatannya. Maka dari itu transformasi musik pop tahun 1960 lebih mengarah pada kemandirian ekonomi. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

pengedar ganja

Polres Cimahi Bekuk Dua Pengedar Ganja, Salah Satunya Kurir Jasa Ekspedisi

harapanrakyat.com – Polres Cimahi, Jawa Barat, berhasil mengamankan dua pengedar ganja berinisial WFP dan AF. Polisi telah menetapkan WFP dan AF sebagai tersangka. Polisi...
Tunggu Hasil Lab, Dapur MBG Rajapolah Tasikmalaya Ditutup Sementara Waktu Akibat Ada Kasus Dugaan Keracunan Massal

Tunggu Hasil Lab, Dapur MBG Rajapolah Tasikmalaya Ditutup Sementara Waktu Akibat Ada Kasus Dugaan Keracunan Massal

harapanrakyat.com,- Akibat adanya ratusan siswa yang diduga keracunan makanan, dapur MBG Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya untuk sementara berhenti beroperasi. Hal itu untuk menunggu hasil...
Jumlah Korban Dugaan Keracunan Menu MBG Bertambah, Ini Kata Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya

Jumlah Korban Dugaan Keracunan Menu MBG Bertambah, Ini Kata Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya

harapanrakyat.com,- Jumlah pelajar yang mengalami dugaan keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG), di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sampai Jumat (2/5/2025) mencapai 400...
Ribuan Belatung Serang Kios di Pasar Cisurupan Garut, Ternyata Ini Penyebabnya

Geger! Ribuan Belatung Serang Kios di Pasar Cisurupan Garut, Ternyata Ini Penyebabnya

harapanrakyat.com,- Ribuan belatung tiba-tiba menyerang sejumlah kios yang ada di pasar tradisional Cisurupan Garut, Jawa Barat, sejak beberapa hari ini. Tentu belatung-belatung ukuran jumbo...
Guru Honorer di Ciamis Rakit Kendaraan Prototipe dengan Konsep Mobil Tamiya Bermesin Motor

Kreatif, Guru Honorer di Ciamis Rakit Kendaraan Prototipe dengan Konsep Mobil Tamiya Bermesin Motor

harapanrakyat.com,- Sungguh kreatif, Gio Subroto Kusuma (29) pemuda asal Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, merakit kendaraan prototipe dengan konsep mobil tamiya...
Peringatan May Day, Disnaker Sebut Situasi di Ciamis Kondusif

Peringatan May Day, Disnaker Sebut Situasi di Ciamis Kondusif

harapanrakyat.com,- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menyebut jika peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional pada Kamis 1 Mei 2025 berjalan...