Jumat, Mei 2, 2025
BerandaBerita PangandaranSejarah Mbah Bungkus, Sesepuh Pemersatu Sunda Jawa di Pangandaran

Sejarah Mbah Bungkus, Sesepuh Pemersatu Sunda Jawa di Pangandaran

Sejarah Mbah Bungkus, tokoh legenda tersohor bagi suku Jawa yang tinggal di daerah Pangandaran, Jawa Barat. Konon menurut cerita orang tua dulu, Mbah Bungkus adalah sesepuh pertama yang bisa mempersatukan suku Sunda dan Jawa di pesisir Pananjung.

Menurut sejumlah literasi yang ditemukan, Mbah Bungkus pertama kali menginjakan kaki ke Pangandaran pada awal abad ke-17 masehi. Ia datang ke Pangandaran karena diperintahkan oleh bupati Soekapura (Tasikmalaya) untuk membabat hutan angker di daerah Pananjung.

Mbah Bungkus terkenal sebagai orang sakti yang bisa mengusir roh jahat. Kesaktian itu terdengar sampai ke daerah Jawa Barat, oleh sebab itu maka bupati Soekapura memerintahkan Mbah Bungkus mengusir roh jahat di pesisir Pananjung.

Baca Juga: Sejarah Transmigrasi Orang Jawa Reang ke Pangandaran Abad 19

Sebagai imbalan dari keberhasilannya, Pangandaran yang kala itu dipegang oleh kekuasaan Soekapura memberikan janji pada Mbah Bungkus boleh membawa sanak familinya tinggal di Pangandaran.

Semenjak itu banyak orang-orang Jawa yang tinggal di Pangandaran. Rata-rata orang Jawa keturunan Mbah Bungkus bertempat tinggal di daerah Wonoharjo.

Sejarah Mbah Bungkus: Sesepuh yang Membentuk Budaya Jawa Reang

Menurut Indira, dkk dalam Jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Padjajaran, Vol. 1, No. (2) April 2019 berjudul, “Komunitas Jawa di Wonoharjo sebagai Jejak Migrasi Etnis Jawa di Kabupaten Pangandaran”, Mbah Bungkus adalah sesepuh yang membentuk budaya Jawa reang di Pangandaran.

Budaya Jawa reang adalah hasil akulturasi tradisi budaya Jawa dan Sunda yang kemudian menciptakan bentuk baru. Tentu budaya Jawa reang berbeda dengan budaya orang Jawa apalagi dengan budaya Sunda. Budaya Jawa reang hanya bisa ditemukan di Pangandaran.

Antara lain yang lahir dari budaya Jawa reang adalah bahasa. Orang Jawa yang ada di daerah Wonoharjo memiliki bahasa menarik karena berbeda dengan bahasa Jawa pada umumnya. Mereka menggunakan bahasa Jawa reang yang sedikit banyak menyelipkan bahasa Sunda di dalamnya.

Fenomena budaya langka ini terjadi akibat peran Mbah Bungkus yang menginisiasi perkawinan suku Jawa dan Sunda pertama kali di Pangandaran. Perkawinan tersebut kemudian melahirkan akulturasi budaya yang disebut dengan budaya Jawa reang.

Baca Juga: Kisah Nelayan Pangandaran Rusak Kapal Pukat Harimau 1975, Indonesia Geger

Mbah Bungkus Tokoh Penyebar Agama Islam di Pangandaran

Menurut salah seorang penjaga makam dan petilasan Mbah Bungkus yang terletak di jalan Wonoharjo, bernama Sudirman menyebut Mbah Bungkus adalah salah satu tokoh penyebar agama Islam di daerah Pangandaran.

Ia menyebarkan agama Islam yang diwariskan dari Sunan Kalijaga. Konon menurut silsilah, pria bernama asli Wonoduwiryo adalah keturunan bangsawan Keraton Yogyakarta.

Dari garis ayah, kakek Mbah Bungkus yang bernama Wonodikosomo III adalah cucu dari Tumenggung Wonoyudo seorang abdi dalem Islami di Keraton Yogyakarta. Ia dipercaya sebagai pengikut setia Sunan Kalijaga dan pernah menjadi anak buahnya ketika berdakwah.

Kultur Islami yang terus berjalan dari garis keturunan ayah sampai ke generasi Mbah Bungkus. Maka ketika Mbah Bungkus memilih untuk tinggal jauh dari tempat asalnya di Kebumen, Jawa Tengah lalu menetap di Pangandaran, satu tugas utama yang ia lakukan adalah menyiarkan agama Islam.

Kebiasaan berdakwah yang dilakukan Mbah Bungkus saat menjadi penyiar agama Islam juga dapat kita lihat dari kultur kampung halaman asal tempat dimana ia tinggal. Mbah Bungkus tinggal di Tlogodepok yang kala itu merupakan basis Islam.

Semua orang yang tinggal di sana rata-rata bisa membaca kitab bertuliskan aksara Arab gundul beserta artinya. Tak heran kultur ini membentuk Mbah Bungkus sebagai seorang yang alim dan berilmu tinggi, dan menjadi penyiar agama Islam di daerah Pangandaran.

Baca Juga: Sejarah Pembantaian Tionghoa di Pangandaran, Siasat Adu Domba Sekutu

Mbah Bungkus Terkenal Sakti, Ditakuti Makhluk Gaib se-Pananjung

Selain disebut sebagai ulama penyiar agama Islam di Pangandaran, konon Mbah Bungkus juga dikenal menjadi orang sakti yang ditakuti oleh makhluk ghaib yang ada di hutan belantara Pananjung.

Hal ini terlihat dari keberhasilan Mbah Bungkus membuka lahan angker di hutan Pananjung. Konon Mbah Bungkus sukses menebang pohon paling angker dan jadi sarang jin di daerah Pangandaran.

Menurut cerita rakyat yang tersebar di Pangandaran, dulu penghuni pohon tersebut menangis. Mereka memohon Mbah Bungkus supaya jangan menebang tempat tinggalnya. Namun karena Mbah Bungkus diperintahkan oleh bupati Soekapura maka permohonan keluarga jin tadi tak dikabulkan.

Akibatnya Mbah Bungkus memindahkan mereka ke luar dari daerah Pananjung. Sementara kayu hasil tebangan tadi dijadikannya sebagai bahan pembuatan tempat tinggal Mbah Bungkus di daerah Wonoharjo. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Jumlah Korban Dugaan Keracunan Menu MBG Bertambah, Ini Kata Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya

Jumlah Korban Dugaan Keracunan Menu MBG Bertambah, Ini Kata Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya

harapanrakyat.com,- Jumlah pelajar yang mengalami dugaan keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG), di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sampai Jumat (2/5/2025) mencapai 400...
Ribuan Belatung Serang Kios di Pasar Cisurupan Garut, Ternyata Ini Penyebabnya

Geger! Ribuan Belatung Serang Kios di Pasar Cisurupan Garut, Ternyata Ini Penyebabnya

harapanrakyat.com,- Ribuan belatung tiba-tiba menyerang sejumlah kios yang ada di pasar tradisional Cisurupan Garut, Jawa Barat, sejak beberapa hari ini. Tentu belatung-belatung ukuran jumbo...
Guru Honorer di Ciamis Rakit Kendaraan Prototipe dengan Konsep Mobil Tamiya Bermesin Motor

Kreatif, Guru Honorer di Ciamis Rakit Kendaraan Prototipe dengan Konsep Mobil Tamiya Bermesin Motor

harapanrakyat.com,- Sungguh kreatif, Gio Subroto Kusuma (29) pemuda asal Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, merakit kendaraan prototipe dengan konsep mobil tamiya...
Peringatan May Day, Disnaker Sebut Situasi di Ciamis Kondusif

Peringatan May Day, Disnaker Sebut Situasi di Ciamis Kondusif

harapanrakyat.com,- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menyebut jika peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional pada Kamis 1 Mei 2025 berjalan...
Dedi Mulyadi Wawancara Kepsek SMAN 1 Cikarang Utara, Terkuak Latar Belakang Aura Cinta

Dedi Mulyadi Wawancara Kepsek SMAN 1 Cikarang Utara, Terkuak Latar Belakang Aura Cinta

harapanrakyat.com,- Sosok Aura Cinta tengah menjadi perbincangan publik setelah videonya bersama Dedi Mulyadi tersebar luas di media sosial. Gadis ini dikenal kritis dan berani...
Nanang Permana Jadi Keynote Speaker Talkshow Kejamiyyahan PD Pemuda Persis Ciamis

Nanang Permana Jadi Keynote Speaker Talkshow Kejamiyyahan PD Pemuda Persis Ciamis

harapanrakyat.com,- Ketua DPRD Ciamis, Jawa Barat, H. Nanang Permana MH menjadi keynote speaker dalam Talkshow Kejamiyyahan yang dilaksanakan PD Pemuda Persis Kabupaten Ciamis, Kamis...