Kisah pohon kurma berteriak dekat Rasul cukup menarik. Pada masa dakwah Rasulullah SAW, terdapat banyak cerita menarik yang memberikan pelajaran berharga bagi kita. Salah satunya kisah dalam sejarah Islam yang terkenal ialah tentang pohon kurma yang ‘menangis’ pada hari Jumat.
Baca Juga: Jurus Sehat Rasulullah dr Zaidul Akbar yang Praktis dan Menarik
Cerita ini tersaji dalam catatan Riwayat Jabir bin Abdullah RA. Dalam Mukhtashar Shahih al-Bukhari yang dipaparkan oleh Imam Zainuddin az Zubaidi, Jabir mengungkapkan bahwa suatu kali Rasulullah SAW:
“Apabila Rasulullah khutbah, beliau biasa berdiri di bawah pohon kurma. Ketika sebuah mimbar disediakan untuk beliau, kami mendengar pohon kurma itu menangis seperti tangisan unta betina yang hamil maka beliau turun dari mimbar dan mengelus pohon tersebut.” (HR Bukhari)
Kisah Pohon Kurma Berteriak Dekat Rasul dalam Sejarah Islam
Rasulullah SAW adalah teladan sempurna yang selalu menjadi kekasih umatnya. Di hari kiamat, Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya utusan Allah yang mendapat kuasa untuk memberikan syafaat.
Keutamaan akhlak yang tinggi dan tutur kata yang santun menjadikan sosok Nabi terakhir ini menerima banyak cinta dari orang-orang.
Banyak kisah tentang kemuliaan perilaku Rasulullah yang membuat orang dengan sukarela masuk ke dalam agama Islam.
Tidak hanya manusia yang merindukan kehadirannya, bahkan pohon kurma pun merasakan kerinduan kepada pribadi agung ini sehingga terasa sedih jika terpisah darinya. Berikut adalah rangkuman kisahnya seperti yang terpapar di laman hikmah NU Online.
Kisah pohon kurma berteriak dekat Rasul ini terjadi di bawah teriknya matahari Madinah, di dalam suasana yang ramai di Masjid Nabawi dengan aktivitas umat Islam. Di sana berdiri tegak sebuah pohon kurma yang bukan sekadar pohon biasa. Pohon itu memiliki cerita istimewa yang terhubung erat dengan Nabi Muhammad saw, utusan Islam.
Pada suatu Jumat, ketika Nabi Muhammad saw sedang memberikan khutbah di Masjid Nabawi, tiba-tiba terdengar suara tangisan dari belakang masjid. Suara itu begitu menggetarkan, membuat jamaah yang hadir memalingkan pandangan ke arah asal suara.
Sumber tangisan itu adalah pohon kurma yang tegak berdiri dekat mimbar tempat Nabi Muhammad saw sering memberikan khutbah. Melihat pohon kurma yang menangis, Nabi Muhammad segera mengakhiri khotbahnya dan mendekati pohon tersebut.
Beliau meletakkan tangannya di batang pohon kurma seraya bertanya, “Mengapa engkau menangis, wahai pohon kurma? Apakah yang membuatmu sedih?”
Menangis karena Rindu Nabi Muhammad SAW
Tepat di sebelah makam dan mimbar Rasulullah, ada sebuah area yang bernama raudhah. Ini merupakan yang kerap jamaah pergunakan untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT.
Baca Juga: Kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW pada Peristiwa Isra Miraj
Pohon kurma itu, dengan anugerah dari Allah SWT, memiliki kemampuan untuk berbicara. Dengan suara yang lemah dan penuh kesedihan, pohon tersebut menjawab, “Ya Rasulullah, aku menangis karena aku akan berpisah denganmu. Aku akan merindukan suaramu yang merdu dan nasehat bijak yang selalu menenangkan jiwaku.”
Imam Bukhari mengabadikan kisah pohon kurma berteriak dekat Rasul ini, sebagaimana yang tercantum di dalam Fathul Bari Jilid 4, karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani, pada halaman 374.
Rindu Nasihat Nabi Muhammad SAW
Menurut Ibnu Hajar, hadis tersebut menjelaskan bahwa pohon kurma menangis karena kehilangan kehadiran Rasulullah dan zikir yang selalu terucap di dekatnya. Selama waktu itu, pohon itu menjadi tempat Rasulullah bersandar saat memberikan khutbah Jumat.
Di bawah pohon kurma itu, Rasulullah menyampaikan nasihat-nasihat bijak yang penuh hikmah dan kearifan. Setiap Jumat, pohon kurma itu merasakan langsung kasih sayang dan cinta Rasulullah.
Pohon itu merasakan bagaimana Rasulullah bersandar di batangnya saat memberikan khutbah. Interaksi itu meninggalkan kesan yang mendalam. Namun, ketika Rasulullah tidak lagi menggunakan pohon itu sebagai tempat bersandar, pohon itu merasa kehilangan.
Merasa kesepian dan sedih, meskipun tak memiliki perasaan layaknya manusia, pohon kurma itu bisa merasakan sedih karena sosok yang amat dicintai meninggalkannya.
Pelajaran berharga bahwa segala sesuatu di dunia ini, termasuk makhluk hidup dan tumbuhan, memiliki sensitivitas dan emosi.
Baca Juga: Kisah Nuaiman Sahabat Nabi, Pemabuk Jenaka Dijamin Masuk Surga
Pohon-pohon tersebut mampu merasakan kasih sayang, kehilangan, dan kebahagiaan. Oleh karena itu, perlunya sikap baik kita terhadap semua ciptaan Allah, termasuk hewan dan tumbuhan.
Selain itu, kisah ini menyoroti pentingnya menjaga lingkungan. Pohon kurma, dengan buahnya yang lezat dan bermanfaat, merupakan anugerah Allah yang sangat berharga bagi manusia.
Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah pohon kurma berteriak dekat Rasul ini yakni kita perlu bersyukur atas anugerah ini serta berkomitmen untuk merawat kelestarian lingkungan agar pohon kurma dan semua makhluk hidup lainnya dapat terus tumbuh dan berkembang. (R10/HR-Online)