Sabtu, Mei 17, 2025
BerandaBerita TerbaruBahaya Komet Swift Tuttle, Penyebab Hujan Meteor

Bahaya Komet Swift Tuttle, Penyebab Hujan Meteor

Komet merupakan salah satu objek luar angkasa yang menjadi perhatian astronom dan ilmuwan di Bumi. Salah satu komet terbesar yang dianggap sebagai ancaman potensial adalah Komet Swift Tuttle. 

Komet ini, dengan ukurannya yang besar dapat menimbulkan bencana besar jika melintasi jalur orbit Bumi. Bumi memiliki potensi untuk bertabrakan dengan komet ini saat berevolusi.

Baca Juga: Perbedaan Komet dan Meteor dalam Sistem Tata Surya

Sehingga dapat menyebabkan hujan meteor di berbagai wilayah dan menimbulkan kerusakan besar. Para ilmuwan menilai bahwa jejak Swift-Tuttle ini cukup berbahaya bagi kehidupan di Bumi jika terjadi tabrakan.

Komet Swift Tuttle dan Bahayanya

Swift-Tuttle adalah salah satu komet terbesar di luar angkasa, dengan ukuran sekitar 16 mil atau setara dengan 26 kilometer. Komet ini bergerak dengan kecepatan mencapai 36 mil per detik dan memiliki periode orbit sekitar 133 tahun. 

Dengan periode orbit yang panjang, Swift-Tuttle membutuhkan waktu lebih dari satu abad untuk kembali melintasi Bumi yang juga berevolusi mengelilingi Matahari. Ukurannya yang besar dan kecepatannya yang tinggi menjadikan komet ini sebagai objek yang diawasi ketat oleh para ilmuwan.

Hal itu mengingat potensi bahaya yang dapat muncul jika terjadi tabrakan dengan Bumi. Penemu komet ini adalah ilmuan bernama Lewis Swift dan Horace Tuttle pada tahun 1862. 

Swift Tuttle juga bergerak mengelilingi matahari dan meninggalkan jejak atau serpihan. Ketika Bumi berevolusi dan melewati serpihan atau puing Swift Tuttle, maka akan terjadi hujan meteor. Hujan meteor ini biasanya terjadi di bulan Agustus, karena saat itu Bumi melintasi orbit Swift Tuttle.

Bahaya Potensial Komet Swift Tuttle

Seorang Astronom bernama Brian Marsden dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics pada tahun 1973 melakukan penelitian dengan menghitung orbit menerapkan observasi terbatas. Hasil penelitian tersebut, Brian memprediksi bahwa kemungkinan terjadi tabrakan antara Bumi dan komet Swift Tuttle ini yaitu pada tahun 2126.

Risiko dan bahaya besar tidak dapat terhindar ketika terjadi tabrakan antara Bumi dan komet ini. Hal ini karena pergerakan komet dengan kecepatan tinggi dan ukuran komet yang sangat besar. Sehingga, ketika Bumi dan komet yang sama-sama bergerak di ruang angkasa kemudian bertabrakan.

Dengan demikian, kemungkinan terburuknya dapat menyebabkan kehancuran. Para ilmuan dan astronom telah melakukan pengamatan secara berkala mengenai pergerakan orbit komet ini. Dengan begitu, adanya kemungkinan tabrakan dapat diprediksi sebelumnya.

Terjadinya Hujan Meteor Perseid

Setiap tahun, Bumi berevolusi dan melewati jejak orbit Swift Tuttle sehingga menyebabkan terjadinya hujan meteor perseid yang terlihat dari Bumi. Nama “perseid” berasal dari konstelasi perseus yang mana menghasilkan 100 meteor lebih per jam. 

Baca Juga: Fakta Komet Bernardinelli-Bernstein, Terbesar Sepanjang Sejarah

Bumi melintasi jalur Swift Tuttle setiap bulan Agustus. Serpihan komet memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi, kemudian terbakar dan menghasilkan jejak cahaya.

Jejak cahaya dari puing-puing komet yang menembus atmosfer tersebut terlihat seperti bintang jatuh. Oleh karena itu, para ilmuan atau pengamat luar angkasa dapat menyaksikan fenomena menakjubkan ketika hujan meteor perseid ini terjadi. 

Hujan meteor perseid ini puncaknya terjadi setiap tahun di pertengahan Bulan Agustus. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa hujan meteor ini akan terlihat di akhir bulan Juli.

Menurut seorang peneliti di Pusat Sains dan Antariksa LAPAN, bahwa masyarakat dapat menyaksikan hujan meteor dengan mata telanjang atau tanpa alat apapun. Hujan meteor akan terlihat jelas jika kondisi cuaca dalam keadaan cerah dan minim polusi.

Dampak Hujan Meteor

Akibat atau dampak yang timbul ketika Komet Swift Tuttle menabrak Bumi yaitu menyebabkan kehancuran besar-besaran dan berpotensi pada perubahan iklim yang sangat drastis. Perubahan iklim terjadi karena adanya kerusakan gas di lapisan stratosfer sehingga mengakibatkan kepunahan serentak di dunia.

Energi dari proses terjadinya tabrakan komet dan Bumi ini mencapai 300 kali lebih besar dibanding ketika fenomena asteroid yang menabrak Bumi 65 juta tahun yang lalu. Efek tabrakan asteroid dengan Bumi tersebut yakni menyebabkan kepunahan spesies dinosaurus.

Baca Juga: Fenomena Komet Nishimura, Inilah Fakta Terkait Kemunculannya

Komet Swift Tuttle merupakan salah satu objek kosmik yang menjadi ancaman bagi planet-planet di ruang angkasa. Pergerakan komet ini terus menjadi perhatian para ilmuwan, astronom, hingga pengamat umum. Lintasan Bumi dan komet ini dapat bertemu di suatu waktu, sehingga menyebabkan terjadinya tabrakan sehingga bencana dahsyat yang tak terelakkan. (R10/HR-Online)

Elkan Baggott Datang ke Bali

Elkan Baggott Datang ke Bali, Liburan atau Ikut TC Timnas?

Elkan Baggott terlihat datang ke Bali, banyak penggemar yang penasaran. Tak sedikit juga yang berharap kehadirannya bukan hanya sekedar liburan, tetapi pertanda bahwa Elkan...
Rumah Warga Rusak Berat

Tembok Penahan Tanah Ambruk di Sumedang, Dua Rumah Warga Rusak Berat

harapanrakyat.com,- Diguyur hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, selama berjam-jam membuat tembok penahan tanah (TPT) sepanjang 20 meter dengan tinggi 4 meter...
TC Timnas Indonesia

Jelang TC Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tiga Pemain Abroad Tiba di Bali

Jelang pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, para pemain mulai bersiap. Sejumlah pemain Timnas yang berkarier di luar negeri pun...
Pohon Kesambi Berukuran Besar

Pohon Kesambi Berukuran Besar Tumbang Tutup Jalan di Sumedang, Proses Evakuasi hingga 4 Jam

harapanrakyat.com,- Hujan deras disertai angin kencang, mengakibatkan pohon Kesambi berukuran besar tumbang hingga menutup Jalan Hariang-Cisumur di Desa Hariang, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa...
Ahli Waris Korban Ledakan

Karangan Bunga Belasungkawa di Cimerak Garut, Ahli Waris Korban Ledakan Amunisi Terima Santunan

harapanrakyat.com,- Kampung Cimerak, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dipenuhi karangan bunga belasungkawa pasca meninggalnya warga sipil akibat ledakan amunisi kadaluarsa. Ahli...
Pemain Kunci Persib

Laga Kontra Persita Tangerang, Empat Pemain Kunci Persib Bandung Absen

Laga kontra Persita Tangerang, empat pemain kunci Persib Bandung absen. Pertandingan Persib dengan Persita Tangerang berlangsung di Stadion Indomilk Arena pada Jumat 16 Mei...