Habib bin Zaid memiliki berbagai bentuk keteladanan yang bisa jadi contoh bagi umat muslim. Hal ini karena ia memiliki cahaya iman, bahkan sejak usianya masih kecil. Karena hal itu, perlu mengetahui bagaimana kisahnya.
Baca Juga: Kisah Al Barra bin Malik, Tidak Gentar dalam Berperang
Dengan mengetahui kisahnya yang ada di dalam sejarah Islam, tentu bisa mengenalnya secara lebih dekat. Umat muslim pun bisa menambah wawasan terkait sejarah Islam. Berikut ulasan selengkapnya.
Habib bin Zaid dan Biografi Singkat
Ia memiliki saudara yang namanya Abdullah bin Zaid. Lalu untuk ibunya bernama Nusaibah bin Ka’ab.
Baik itu ia, saudara, maupun orangtuanya sama-sama ikut dalam baiat aqobah. Karena hal itu, mereka jadi bagian orang-orang yang Allah SWT firmankan.
Ikut Baiat Aqobah
Habib termasuk golongan kelompok yang ikut baiat aqobah. Ia pun ikut perjalanan ke Mekah bersama kelompok lainnya untuk bertemu sekaligus berbaiat kepada Nabi Muhammad SAW.
Di malam aqobah, Habib bin Zaid memberikan sumpah setia pada Rasulullah SAW. Sejak saat itu ia cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
Aktif dalam Peperangan
Saat kecil ia memang tidak bisa berpartisipasi dalam berbagai peperangan. Salah satunya dalam pertempuran Badar karena usianya sangat muda.
Lalu di pertempuran Uhud, ia juga belum bisa mengikutinya. Hal ini lantaran kekuatannya belum mampu untuk membawa senjata.
Namun seiring berjalannya waktu, ia tidak pernah pergi meninggalkan Nabi Muhammad SAW. Ia ikut berpartisipasi dalam beragam perang sebagaimana Nabi Muhammad SAW.
Selama perang, Habib bin Zaid memiliki tanggung jawab atau peranan tersendiri. Tanggung jawabnya sangatlah penting karena jadi pemegang bendera perang.
Terlibat Peristiwa Besar di Selatan Jazirah Arab
Dalam sejarah Islam juga mencatat namanya terlibat dalam peristiwa besar yang ada di selatan Jazirah Arab. Salah satu peristiwa besar tersebut ialah pengakuan Musailamah Al Kadzab sebagai nabi dari Yamamah.
Umat muslim pastinya percaya sekaligus meyakini sepenuh hati bahwa Rasulullah SAW adalah nabi terakhir. Oleh karena itu, umat muslim sangat yakin bahwa Musailamah Al Kadzab hanyalah nabi palsu.
Suatu ketika, Rasulullah SAW pernah membalas surat Musailamah Al Kadzab. Nabi Muhammad SAW mengajaknya ke kebenaran dan mencegahnya dari kebatilan.
Untuk memberikan surat tersebut, Nabi Muhammad SAW memilih Habib. Habib bin Zaid pun dengan senang hati mengambil tugas dari Nabi Muhammad SAW tersebut.
Ia sama sekali tidak gentar untuk memberikan suratnya ke Musailamah Al Kadzab meski nyawa taruhannya. Hal ini karena Nabi Muhammad SAW pernah bersabda tentang petunjuk Allah SWT mengenai seorang laki-laki melalui Rasulullah lebih baik baginya daripada terbit dan tenggelamnya matahari.
Saat sudah bertemu Musailamah Al Kadzab dan memberikan suratnya, ia mendapatkan siksaan yang tidak berkeprimanusiaan. Siksaan tersebut ia jalani karena tidak mau bersaksi bahwa Musailamah Al Kadzab ialah utusan Allah SWT.
Baca Juga: Zuhair Bin Rafi, Kisah Sahabat Nabi yang Setia Hingga Akhir Hayat
Meski mendapatkan siksaan yang amat perih, namun tidak ada kalimat kufur keluar dari mulutnya. Ia tetap yakin dengan sepenuh hati bahwa Nabi Muhammad SAW yang jadi utusan Allah SWT, bukanlah Musailamah Al Kadzab.
Musailamah yang sangat marah lantas memotong-motong bagian tubuhnya. Hingga pada akhirnya jiwa Habib bin Zaid pergi bertemu Allah SWT dengan hati tetap setia kepada Nabi Muhammad SAW dan Islam.
Keteladanan Habib di Zaman Rasulullah SAW
Ia memiliki banyak keteladanan yang bisa umat muslim jadikan sebagai contoh. Berikut beberapa diantaranya.
Teguh Pendiriannya
Salah satu keteladanannya ialah memiliki pendirian yang teguh. Hal ini terlihat dari kisahnya saat mendapatkan siksaan yang perih.
Meski Musailamah menyiksanya, namun Habib bin Zaid tetap teguh menyebut hanya Nabi Muhammad SAW saja yang jadi utusan Allah SWT. Ia tidak pernah mau mengakui Musailamah sebagai nabi.
Cinta Terhadap Rasulullah SAW
Keteladanan berikutnya ialah rasa cintanya kepada Nabi Muhammad SAW. Saking cintanya, ia rela mengantarkan surat meski pada akhirnya nyawanya melayang di tangan musuh.
Baca Juga: Labid bin Rabiah, Penyair Legendaris di Era Jahiliyah
Setelah simak uraian di atas, tentu bisa mengetahui bagaimana sosok Habib bin Zaid. Di dalam sejarah Islam memperlihatkannya sebagai sosok laki-laki yang cinta terhadap Nabi Muhammad SAW dan Islam. Mengetahui hal itu, sudah seharusnya umat muslim menjadikannya sebagai contoh. (R10/HR-Online)