Jumat, Mei 2, 2025
BerandaBerita TerbaruTujuan Konferensi Denpasar, Membentuk Negara Indonesia Timur

Tujuan Konferensi Denpasar, Membentuk Negara Indonesia Timur

Tujuan konferensi Denpasar adalah untuk membentuk Negara Indonesia Timur. Adanya konferensi ini juga bertujuan untuk melanjutkan Konferensi Malino dan Konferensi Pangkal Pinang. Untuk konferensi Pangkal Pinang yang bertempat di Bali Hotel, Denpasar, Bali, mulai dari tanggal 7 sampai 24 Desember 1946.

Konferensi Malino sendiri merupakan upaya pertama Belanda untuk merecoki Kemerdekaan Indonesia. Konferensi ini terjadi di Kota Malino, Sulawesi Selatan yang diadakan oleh pemerintah Belanda tentunya.

Baca Juga: Hari Juang Polri, Sejarah dan Penetapan Peringatannya

Tujuan Konferensi Malino sendiri adalah membahas rencana untuk membentuk negara yang meliputi daerah-daerah Indonesia Timur. Ada 49 orang yang sangat berpengaruh terhadap keutuhan Negara Indonesia yang turut menghadiri konferensi ini.

Tujuan Konferensi Denpasar dan Awal Mulanya

Konferensi Denpasar berlangsung mulai dari tanggal 7 sampai 24 Desember 1946. Lokasi pelaksanaannya adalah di Hotel Bali, Denpasar. Tujuan utama terbentuknya Konferensi Denpasar adalah untuk membentuk Negara Indonesia Timur, yang merupakan bagian dari Indonesia Serikat.

Seperti ulasan sebelumnya, Konferensi Denpasar ini sendiri merupakan lanjutan dari Konferensi Pangkal Pinang dan Konferensi Malino. Karena ada sebuah perbedaan pendapat dan konflik politik antara Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat untuk bekerja di bawah satu unit perumahan. 

Maka, peserta Konferensi Denpasar hanya berjalan dengan perwakilan daerah-daerah Indonesia Timur. Berdasarkan pada jumlah perbandingan penduduk, berikut adalah rincian kisarannya:

  • Sumba 2 orang
  • Sumbawa 3 orang
  • Flores 3 orang
  • Timor dan pulau-pulau sekitarnya 3 orang
  • Lombok 5 orang
  • Bali 7 orang
  • Maluku Selatan 3 orang
  • Maluku Utara 2 orang
  • Sangihe dan Talaud 2 orang
  • Sulawesi Tengah (Poso) 2 orang
  • Sulawesi Tengah (Donggala) 2 orang
  • Sulawesi Utara 2 orang
  • Sulawesi Selatan 16 orang
  • Minahasa 3 orang

Selain itu, ada total 15 orang perwakilan golongan minoritas (China, Belanda dan Timur Asing lainnya) yang diangkat oleh Van Mook. Jadi, total keseluruhan peserta yang menghadiri Konferensi Bandung adalah 70 orang.

Sebagai informasi, Van Mook merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda terakhir yang menjabat setelah Jepang berkuasa. Ia merupakan seorang Belanda kelahiran, Semarang, dan bernama asli Hubertus Johannes Van Mook.

Sejarah Konferensi Bandung

Setelah mengetahui tujuan Konferensi Denpasar dan perwakilan-perwakilan yang menyertainya, berikut adalah sejarah terbentuknya Konferensi Denpasar ini.

Konferensi Denpasar berawal dari sebuah pertemuan tidak resmi tepatnya pada tanggal 7 Desember. Komisaris Pemerintah untuk Kalimantan dan Timur Besar (Regeringscommissaris voor Borneo en de Groote Oost) Dr. W.Hoven menjadi pemimpin pertemuan tersebut.

Pembukaan resmi pertemuan ini berlangsung oleh Wakil Gubernur Jenderal Van Mook. Berlangsung pada tanggal 18 Desember dan ditutup pada 24 Desember 1946.

Selang beberapa waktu, konferensi akhirnya menghasilkan dokumen yang membahas pembentukan beberapa keputusan. Seperti pembentukan Komisi Mahkota (perantara dengan Kerajaan Belanda), pembagian kekuasaan dan pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS). 

Baca Juga: Janji Koiso tentang Kemerdekaan Indonesia, Awal dari Harapan

Pembentukan Kepala Negara Bagian, keuangan dan pendirian daerah otonomi serta kabinet dan menteri Negara Indonesia Timur juga terjadi karena konferensi tersebut. Saat itu, Tjokorda Gde Raka Soekawati terpilih menjadi Kepala Negara Indonesia pertama pada 24 Desember 1946. Ia juga merupakan bekas anggota Volksraad dari partai PEB.

Sementara itu, Nadjamoedin Daeng Malewa terpilih sebagai Perdana Menteri yang juga merangkap menjadi Menteri Perekonomian. Ia adalah penasehat perdagangan di Makassar. Sedangkan, ketua DPRS pertama adalah Mr. Tadjoeddin Noer dari partai PNI di Makassar.

Peristiwa yang Terjadi Selama Konferensi Denpasar

Ada beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi selama Konferensi Denpasar ini berlangsung. Seperti perang habis-habisan oleh Letkol I Gusti Ngurah Rai. Peristiwa ini terjadi di Desa Marga, Bali, Perundingan Linggarjati di Jawa Barat dan Pembantaian Westerling di Makassar.

Perang Puputan Margarana yang berada di bawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai adalah titik puncak perjuangan rakyat Bali melawan penjajahan Belanda. Perang ini terjadi sebagai respons terhadap Perjanjian Linggarjati yang ditandatangani antara Indonesia dan Belanda. 

Perjanjian tersebut menyepakati pengakuan Belanda secara de facto atas eksistensi Indonesia hanya di pulau Jawa, Sumatera, dan Madura, sementara Bali dan wilayah lainnya belum diakui.

Pembantaian Westerling merupakan sebutan atas terjadinya peristiwa pembunuhan rakyat sipil Sulawesi Selatan oleh pasukan Belanda Korps Speciale Troepen. Pasukan Belanda ini berada di bawah pimpinan Raymond Pierre Paul Westerling. Pembunuhan ribuan orang ini terjadi pada bulan Desember 1946-Februari 1947.

Baca Juga: Sejarah G30S PKI, Peristiwa Kontroversial dalam Sejarah Politik RI

Kesimpulannya, tujuan Konferensi Denpasar adalah untuk membentuk Negara Indonesia Timur. Selama terjadinya konferensi ini ada beberapa peristiwa bersejarah yang tak kalah penting. Seperti Perang Puputan Margarana oleh I Gusti Ngurah Rai, Perjanjian Linggarjati dan Pembantaian Westerling. (R10/HR-Online)

Tunggu Hasil Lab, Dapur MBG Rajapolah Tasikmalaya Ditutup Sementara Waktu Akibat Ada Kasus Dugaan Keracunan Massal

Tunggu Hasil Lab, Dapur MBG Rajapolah Tasikmalaya Ditutup Sementara Waktu Akibat Ada Kasus Dugaan Keracunan Massal

harapanrakyat.com,- Akibat adanya ratusan siswa yang diduga keracunan makanan, dapur MBG Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya untuk sementara berhenti beroperasi. Hal itu untuk menunggu hasil...
Jumlah Korban Dugaan Keracunan Menu MBG Bertambah, Ini Kata Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya

Jumlah Korban Dugaan Keracunan Menu MBG Bertambah, Ini Kata Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya

harapanrakyat.com,- Jumlah pelajar yang mengalami dugaan keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG), di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sampai Jumat (2/5/2025) mencapai 400...
Ribuan Belatung Serang Kios di Pasar Cisurupan Garut, Ternyata Ini Penyebabnya

Geger! Ribuan Belatung Serang Kios di Pasar Cisurupan Garut, Ternyata Ini Penyebabnya

harapanrakyat.com,- Ribuan belatung tiba-tiba menyerang sejumlah kios yang ada di pasar tradisional Cisurupan Garut, Jawa Barat, sejak beberapa hari ini. Tentu belatung-belatung ukuran jumbo...
Guru Honorer di Ciamis Rakit Kendaraan Prototipe dengan Konsep Mobil Tamiya Bermesin Motor

Kreatif, Guru Honorer di Ciamis Rakit Kendaraan Prototipe dengan Konsep Mobil Tamiya Bermesin Motor

harapanrakyat.com,- Sungguh kreatif, Gio Subroto Kusuma (29) pemuda asal Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, merakit kendaraan prototipe dengan konsep mobil tamiya...
Peringatan May Day, Disnaker Sebut Situasi di Ciamis Kondusif

Peringatan May Day, Disnaker Sebut Situasi di Ciamis Kondusif

harapanrakyat.com,- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menyebut jika peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional pada Kamis 1 Mei 2025 berjalan...
Dedi Mulyadi Wawancara Kepsek SMAN 1 Cikarang Utara, Terkuak Latar Belakang Aura Cinta

Dedi Mulyadi Wawancara Kepsek SMAN 1 Cikarang Utara, Terkuak Latar Belakang Aura Cinta

harapanrakyat.com,- Sosok Aura Cinta tengah menjadi perbincangan publik setelah videonya bersama Dedi Mulyadi tersebar luas di media sosial. Gadis ini dikenal kritis dan berani...