Berita Kesehatan, (harapanrakyat.com),- Bagian dalam tubuh hewan yang sudah disembelih (biasanya kambing dan sapi) atau dikenal dengan sebutan jeroan, sering dijadikan sebagai bahan makanan. Berbagai macam hidangan berbahan jeroan mampu tersaji di meja makan, mulai dari paru, hati, limpa, usus sampai babat.
Meski makanan tersebut nikmat, tapi Anda harus tahu dampak negatif jeroan bagi kesehatan tubuh manusia. dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter, menjelaskan, makanan jeroan seperti hati, usus dan otak memiliki kandungan purin yang tinggi. Bila dikonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan melonjaknya asam urat di dalam tubuh.
Meski begitu, bukan berarti Anda tidak boleh makan jeroan, tapi Anda perlu membatasinya. Sebab, bila jumlahnya berlebihan serta tidak dibarengi pola hidup sehat, maka risiko berbagai penyakit pun akan menghampiri. Berikut ini adalah daftar penyakitnya;
Rematik, adalah penyakit autoimun penyebab peradangan pada sendi. Ada berberapa jenis rematik, salah satunya gout artritis atau radang sendi yang dipicu oleh penumpukan asam urat dalam tubuh.
Asam urat sebetulnya tidak membawa dampak buruk bagi tubuh kalau dalam jumlah normal. Karena, pada dasarnya asam urat merupakan zat dari makanan dan dari proses metabolisme tubuh. Asam urat normal ada dalam darah, sedangkan kelebihannya akan dibuang melalui air seni. Tetapi, kalau ada gangguan fungsi ginjal, maka pengeluaran kelebihannya dari dalam tubuh akan terganggu.
Penyakit akibat lonjakan kolesterol, diantaranya penyakit jantung koroner, darah tinggi, obesitas hingga serangan stroke. Jadi, mengonsumsi makanan jeroan secara berlebihan bisa memicu naiknya kolesterol dalam tubuh.
Selama ini penyakit kolesterol sering dihubungkan dengan berat badan yang berlebih maupun usia. Padahal, menurut dr. Ellen Theodora, dari KlikDokter, bahwa kadar kolesterol tinggi bisa menyerang siapa saja tanpa pandang usia. Memang banyak faktor yang memicu meningkatnya kadar kolesterol, salah satunya makanan berlemak, seperti jeroan.
Selain akibat kandungan kolesterol pada jeroan yang tinggi, cara mengolah jeroan dengan menambahkan santan juga membuat kadar kolesterol akan semakin tinggi. Karena jeroan biasanya diolah menjadi hidangan soto, digoreng, atau disajikan menggunakan santan sebagai gulai, tongseng, dan hidangan lainnya. (Eva/R3/HR-Online)