Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– BEM Fakultas Pertanian Unigal (Universitas Galuh) Ciamis mengadakan seminar untuk meningkatkan jiwa petani muda dalam diri mahasiswa di Gedung Auditorium, Sabtu (21/12/20190.
Tema yang diambil dalam seminar tersebut adalah Konsep Pembangunan Ekonomi Pertanian Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian, Indra Lesmana, mengungkapkan, seminar diikuti oleh ratusan mahasiwa Universitas Galuh, khususnya Fakultas Pertanian. Seminar tersebut memang sudah menjadi salah satu program tahunan BEM Fakultas Pertanian .
“Melihat antusias peserta saya sangat bangga kepada teman-teman yang masih peduli pada sektor pertanian dengan banyaknya peserta yang hadir,” katanya.
Salah satu pemateri yang hadir pada seminar yang digelar BEM Fakultas Pertanian Unigal tersebut adalah Kepala Bidang Penyelenggaraan Pendidikan Kementerian Pertanian, Dr Ismaya Nita Rianti Parawansa ,Sp, M.Si.
“Materi yang diberikan telah memberikan pencerahan bagi para mahasiswa khususnya kami sebagai para petani muda nantinya,” paparnya.
Sementara itu, Dr Ismaya sebagai pemateri, menjelaskan saat ini terjadi penurunan jumlah petani di Indonesia.
“Penurunan ini bisa dihitung terjadi ribuan setiap tahunnya, akibat dari kurangnya lahan maupun minat bertani,” jelasnya.
Karena itu, menurutnya, hal tersebut jadi tantangan tersendiri, yakni bagaimana menarik generasi muda untuk mau terjun ke dunia pertanian.
“Tidak bisa dipungkiri untuk menjadi kaya, sebenarnya bisa ikut berkecimpung di dunia pertanian dan konsep berpikir ini harus ditanamkan kepada generasi muda kita,” tuturnya.
Ismaya melanjutkan, saat ini minat bertani sangat rendah di kalangan anak muda, apalagi di era bonus geografi saat ini dimana usia produktif lebih besar daripada usia non produktif.
“Maka energi ini harus benar-benar kita manfaatkan dengan baik, jika tidak, maka akan menjadi persoalan yang sangat besar bagi negara,” katanya.
Jumlah penduduk Indonesia saat ini, kata dia, ada sekitar 267 ribu orang. Semuanya memerlukan makanan.
“Untuk itu kita harus berpikir bagamaimana kita bisa menyediakan pangan untuk kebutuhan penduduk di negara kita yang begitu besar, tentunya kita harus menarik generasi muda kita agar berkecimpung dalam dunia pertanian,” tegasnya.
Ismaya berpesan agar generasi milenial bisa mengembangkan dunia pertanian dengan ditunjang oleh kemajuan teknologi yang saat ini sedang pesat.
“Saya sangat percaya generasi hari ini bisa mengembangkan pertanian dengan bantuan teknologi, karena memang sangat kreatif,” pungkasnya.(Fahmi/R7/HR-Online)