Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Banjir yang terjadi di Dusun/Desa Sindanghayu, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, diduga disebabkan karena tersumbatnya sampah yang menyangkut di dinding penyangga tengah jembatan Sungai Cimantri.
Dari pantauan HR Online di lapangan, banyak sekali sampah yang tersangkut di dinding penyangga tengah jembatan yang dibangun pada tahun 2016 lalu, sehingga menutup saluran dan mengakibatkan banjir.
“Menurut warga di sini, terjadinya penyumbatan sampah akibat adanya dinding penyangga jembatan yang ada di tengah-tengah,” kata Kepala Desa Sindanghayu, Nanang Hidayat, saat mendampingi DPUPRP Kabupaten Ciamis yang melakukan pengerukan sampah di bawah jembatan Cimantri, Rabu (08/01/2019).
Dengan tersumbatnya saluran Sungai Cimantri tersebut, sehingga banyak warga yang mengusulkan ke Dinas PUPRP Kabupaten Ciamis, agar dinding yang ada di tengah jembatan itu dibuang.
“Kata mereka, dulu sebelum adanya bangunan dinding jembatan ini, saluran air selalu lancar. Bahkan sampah pun tidak pernah ada yang menyangkut di sini,” ucapnya.
Nanang menambahkan, warga mengusulkan dibuangnya dinding tengah jembatan itu, tujuannya supaya laju arus air bisa berjalan normal. Dengan begitu tidak akan terjadi lagi banjir.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPRP Kabupaten Ciamis, Aep Saefuloh, ketika dikonfirmasi HR Online terkait usulan warga soal dinding jembatan, pihaknya akan menganalisa terlebih dulu.
“Nanti kita analisa dulu. Karena jika dinding ini kita buang, jelas sisi kekuatan jembatan juga pasti akan hilang. Makanya kita perlu menganalisanya lagi,” tuturnya.
Menurutnya, penyebab utama terjadinya tumpukan sampah, diakibatkan karena banyaknya warga yang membuang sampah langsung ke sungai.
“Ya seperti kita lihat tadi. Jenis sampah yang menyumbat adalah ranting bambu bekas penebangan. Selain itu sampah sampah plastik juga sangat banyak,” ucap Aep.
Maka dari itu, lanjut Aep, pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat agar kembali menyadari atas perilakunya.
“Ya jangan lah membuang sampah ke sungai. Apalagi sampah besar seperti ranting bambu dan limbah rumah tangga lainnya,” katanya.
Aep juga menghimbau, agar warga mulai dari sekarang membiasakan membuang sampah pada tempatnya. Sementara untuk warga yang menebang bambu di tepian sungai, ranting-rantingnya jangan di buang ke sungai.
“Coba tumpukan, nanti setelah kering bakar. Jadi saluran sungai tidak akan terhambat seperti sekarang ini,” pungkasnya. (Suherman/R5/HR-Online)