Bahaya penyedap rasa makanan bukan hanya bualan semata. Penyedap rasa makanan memang berbahaya apabila dikonsumsi berlebihan. Jadi, sebenarnya penyedap rasa ini bukan termasuk makanan sehat.
Penyedap rasa makanan juga terkenal sebagai MSG. Hampir semua orang di dunia, bahkan Indonesia membutuhkan bahan ini ketika memasak hidangan.
Hal itu sebenarnya tidak masalah. Namun, tidak sedikit orang yang tidak mengetahui batas wajar konsumsi MSG per hari. Alhasil, mereka akan mengonsumsi MSG di atas jumlah wajar.
Hal itu kemudian akan menyebabkan berbagai dampak negatif untuk tubuh. Apa saja itu? simak di sini!
Baca Juga: Makanan Penambah Darah untuk Mengatasi Anemia
Bahaya Penyedap Rasa Makanan untuk Tubuh
Penyedap untuk makanan atau yang juga terkenal sebagai MSG memang sudah menjadi bahan masakan yang wajib. Namun begitu, ternyata masih banyak orang yang tidak mengetahui dampak dari mengonsumsi penyedap ini.
Padahal, mengetahui dampak yang akan timbul dari mengonsumsi MSG sangat penting. Itu akan membuat Anda lebih berhati-hati dalam mengonsumsinya, sehingga tidak berbahaya untuk tubuh.
Apa Fungsi MSG dalam Makanan?
MSG atau Monosodium Glutamat merupakan garam sodium dan asam L-glutamat. Ini merupakan komponen suatu asam amino non esensial pada MSG yang berisfatlaru dalam air.
Komponen tersebut kemudian akan terdisosiasi menjadi kation garam sodium dan anion asam glutamate.
MSG sebagai penyedap rasa pada umumnya ditambahkan untuk makanan agar dapat meningkatkan kelezatan rasanya. Kemudian penyedap rasa ini bersifat alami karena terbuat dari tanaman atau hewan.
Ada juga penyebab rasa sintetis yang terbuat melalui proses kimiawi, seperti yang saat ini beredar di pasaran. Saat ini semakin banyak merek penyedap rasa di pasaran.
Karena kebanyakan terbuat dari proses kimiawi, maka bahaya penyedap rasa makanan semakin terlihat. Anda harus semakin berhati-hati dalam mengonsumsinya.
Baca Juga: Manfaat Makan Oatmeal, Sumber Energi Sehat yang Baik untuk Diet
Apa Dampak Penggunaan Penyedap Rasa Bagi Kesehatan?
Saat ini hampir semua merek penyedap rasa makanan terbuat dari proses kimiawi dan sudah bukan alami lagi. Sejumlah penelitian telah menemukan berbagai efek buruk dari penggunaan micin atau MSG secara berlebihan.
Berikut ini beberapa dampak buruk yang dapat timbul karena mengonsumsi penyedap rasa secara berlebihan:
- Konsumsi micin berlebih dapat memicu gangguan jantung. Denyut jantung akan meningkat dan tidak teratur ketika mengonsumsi micin secara terus-menerus.
- Beberapa penelitian menemukan penyedap makanan bisa meningkatkan tekanan darah. Tingginya tekanan darah ini bisa memicu hipertensi atau gangguan lain.
- Wanita disarankan tidak mengonsumsi penyedap rasa terlalu banyak karena kabarnya dapat menimbulkan kemandulan.
- Micin sintetis yang terbuat dari proses kimia dapat memicu terganggunya keseimbangan di neuro-transmitter pada saraf.
- Bahaya penyedap rasa makanan adalah gangguan pada pankreas dan gula darah yang merangsang nafsu makan hingga menyebabkan kegemukan atau obesitas.
- Sejumlah kasus menyebut penggunaan micin dalam masakan dapat menimbulkan sakit kepala. Bahkan, tidak sedikit kasus migrain yang semakin parah akibat vetsin ini.
- Mengonsumsi penyedap rasa saat sakit dapat memicu mual. Bahaya penyedap rasa ini karena lidah orang sakit sedang terganggu, sehingga lebih baik menghindarinya.
- Penderita asma sebaiknya menghindari penyedap rasa dalam jumlah tertentu karena bisa memicu serangan asma yang makin berat.
- Tingginya kandungan lemak trans yang ada di dalam penyedap makanan bisa menimbulkan penyakit jenis perlemakan hati non alkohol berbahaya.
- Beberapa orang melaporkan alergi seperti mual, sakit kepala, muntah, hingga gatal setelah mengonsumsi penyedap rasa. Kandungan monosodium glutamat tersebut dapat memancang alergi dalam skala ringan hingga berbahaya.
Baca Juga: Makanan yang Baik untuk Kesuburan Pria, Kaya Akan Nutrisi!
Batas Konsumsi Penyedap Rasa Makanan
Penyedap rasa sebenarnya tidak berbahaya apabila Anda mengonsumsinya secara tidak berlebihan. Untuk itu, Anda harus memahami batas konsumsi penyedap rasa ini.
Sebuah lembaga kesehatan pemerintah di Amerika Serikat, Food and Drug Administration, pernah menetapkan batas konsumsi micin aman, yakni maksimal sebanyak 120 mg/kg berat badan/hari.
Jadi, Anda bisa menghitung berat badan dengan rumus tersebut untuk menemukan takaran yang tepat mengonsumsi MSG atau micin. Batasan ini juga sama seperti jumlah aman konsumsi untuk garam.
Selain itu, penyedap rasa juga sangat dilarang untuk bayi yang belum genap berusia 12 minggu atau 3 bulan. Pemberian micin harus dalam pengawasan ketat, terutama untuk anak-anak, remaja, pengidap asma, dan juga alergi.
Dengan mengetahui berbagai bahaya penyedap rasa makanan, harapannya Anda kini semakin berhati-hati dalam mengonsumsinya dan tidak lagi berlebihan. (R10/HR-Online)
