Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Hasil swab test para pegawai Yogya Ciamis, Jawa Barat, dinyatakan negatif Covid-19. Hal itu disampaikan Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, yang secara resmi menyampaikan hasi swab test tersebut, Jum’at (05/06/2020).
Sebelumnya Bupati Ciamis, H. Herdiat, mengumumkan bahwa ada salah satu pegawai Toserba Yogya Ciamis yang dinyatakan positif Covid-19.
“Untuk hari ini ada kabar gembira yang kami informasikan, bahwa hasil test swab masal yang dilakukan tujuh hari lalu yang dilakukan terhadap para pegawai Toserba Yogya Ciamis, sudah keluar. Hasilnya semua negatif Covid-19,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Dr. Yoyo, saat menyerahkan hasil test kepada management Yogya.
Namun, lanjut Yoyo, ada evaluasi yang harus dilakukan oleh management Yogya Ciamis. Salah satunya display barang jangan terlalu dekat, alur konsumen satu arah, tutup kasir harus dilengkapi tempat kesehatan, dan mengoptimalkan P3K yang ada di Yogya Ciamis.
“Ketika ada pegawai yang suhunya lebih dari 38 drajat, jangan sampai dibiarkan dan diarahkan untuk terus berkoordinasi dengan pegawai kesehatan terdekat,” tandasnya.
Ia juga menyebutkan, bukan hanya pegawai Yogya Ciamis saja yang harus mengikuti protokol kesehatan. Tapi masyarakat Ciamis juga harus mengikuti anjuran WHO, yang mana semua orang harus memakai masker jika keluar rumah.
Selain itu, kata Yoyo, jika mau masuk ke tempat keramaian ataupun aktivitas belajar, masyarakat juga dianjurkan harus mencuci tangan pakai sabun.
Pihak Toserba Yogya Bersyukur Hasil Swab Test Negatif
Dalam kesempatan itu, perwakilan dari Toserba Yogya, Regional Manager Priangan Timur, Yogi Premadi, mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Ciamis yang selalu berkoordinasi dengan pihaknya dalam penanganan Covid-19. Terutama mengenai protokol kesehatan yang harus dilakukan oleh pihaknya.
“Syukur alhamdulillah, semua hasilnya negatif dari hasil tracking yang dilakukan terhadap 160 pegawai, hasil test semuanya negatif,” ucapnya.
Menurut Yogi, pihaknya siap menyanggupi apa yang seharusnya dilakukan dalam protokol kesehatan, ataupun evaluasi yang akan dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan.
“Mungkin kami kemarin sudah menutup Yogya hampir 7 hari, dan melakukan strerilisasi menyemprotkan cairan disinfektan selama 4 hari berturut-turut. Baik di bagian luar maupun di dalam ruangan,” kata Yogi. (Fahmi/R3/HR-Online)