Berita Pangandaran (harapanrakyat.com).- Para petani bawang merah di wilayah Langkaplancar Kabupaten Pangandaran masih mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan untuk benih.
Salah seorang petani bawang, Toni, mengatakan, sampai saat ini para petani bawang merah di wilayah Langkaplancar masih kesulitan mendapatkan pasokan benih, terutama untuk komuditi bawang merah.
“Selain sulit didapat, petani juga mengeluhkan mahalnya harga benih. Selama ini petani mendapatkan pasokan benih dari daerah Berebes, Cirebon dan Kuningan,” ujarnya kepada Koran HR, Selasa (14/07/2020).
Untuk harga benih bawang merah saat ini, kata Toni, di kisaran Rp. 75.000 per kilogramnya.
Dari 1 kilogram benih bawang merah rata-rata menjadi 250 pohon atau ketika panen mendapatkan 8 kilogram.
Sebenarnya, menurut Toni, ada dua cara untuk memenuhi kebutuhan benih bawang merah, bisa dengan cara membeli benih siap tanam dan dengan cara menyemai sendiri jenis bawang tertentu.
Meksi harganya bisa lebih murah, namun memerlukan waktu yang relatif lebih lama.
Toni harap komoditi bawang merah masuk ke dalam pengembangan komoditi hortikultura, sehingga ketersediaan benih bisa lebih gampang seperti halnya cabe, jagung dan kadelai.
“Untuk mendorong percepatan komoditi bawang merah di Kabupaten Pangandaran, saya berharap Pemerintah melalui Dinas Pertanian mengajukan usulan untuk pengadaan benih bawang merah,” imbuhnya.
Selain itu, kerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) juga sangat diperlukan, agar program kaji terap Varietas Unggulan Baru (VUB) bawang merah dapat dilaksanakan di Pangandaran.
Untuk mengantisipasi lonjakan harga benih bawang merah, dirinya ingin ada ada pelatihan tata cara penyemaian benih bawang merah.
“Jadi para petani bisa menyemai sendiri tanpa harus mendatangkan benih dari daerah luar,” pungkasnya. (Enceng/Koran HR)