Selasa, Mei 20, 2025
BerandaBerita TerbaruPenemuan Fosil Semut Neraka Terjebak Resin Pohon di Myanmar

Penemuan Fosil Semut Neraka Terjebak Resin Pohon di Myanmar

Penemuan fosil semut neraka ini adalah salah satu spesies prasejarah yang telah hidup dalam periode Cretaceous sejak 99 juta tahun yang lalu.

Semut ini terperangkap dalam ambar ketika menangkap mangsa dan akhirnya menjadi fosil. Penemuan fosil ini yakni berada di Myanmar di sebuah resin pepohonan. Ia tengah menangkap mangsanya di dalam damar.

Penemuan Fosil Semut Neraka

Fosil semut telah ditemukan terperangkap di sebuah resin pepohonan di Myanmar. Ia terlihat tengah memangsa buruannya dan akhirnya menjadi fosil sejak 99 juta tahun yang lalu.

Ia adalah salah satu hewan yang hidup pada masa periode Cretaceous yang juga satu spesies dengan kecoa. Karakteristik semut ini adalah dengan rahang yang menyerupai sabit serta tanduk yang lebih menonjol.

Dilansir dari CNN, penemuan ini merupakan penemuan yang luar biasa. Karena menunjukkan bahwa seekor semut neraka memakai tutup kepala yang unik tersebut tengah memburu mangsanya.

“Fosil tentang perilaku merupakan penemuan fosil semut neraka yang sangat jarang terjadi. Hal ini terutama terjadi pada predasi yakni perilaku predator yang menyerang mangsanya,” kata Phillip Barden.

Baca juga: Penemuan Fosil Mammoth Wooly Berukuran Raksasa di Danau Siberia

Barden adalah seorang asisten profesor pada departemen ilmu biologi di Institut Teknologi New Jersey. Ia juga merupakan seorang penulis utama dari penelitian yang kemudian diterbitkan pada Jurnal Current Biology.

“Sebagai ahli paleontologi, kami berpendapat bahwa fungsi dari adaptasi pada zaman purba memakai bukti yang telah ada. Akan tetapi, mendeteksi sebuah fosil predator yang telah punah, yakni seperti semut neraka ketika berburu mangsa adalah sangat berharga,” imbuhnya.

Cara Kerja Semut Neraka

Barden juga mengimbuhkan jika penemuan fosil semut neraka tersebut menguak tentang bagaimana cara bagian pada mulut semut neraka sedang bekerja. Semut yang termasuk ke dalam jenis antropoda purbakala ini tengah memangsa makanannya memakai rahang mereka.

Rahang tersebut terlihat seperti sabit yang mempunyai gerakan yang vertikal untuk menempelkan pada lekatan tanduk semut tersebut.

“Itu adalah satu-satunya cara untuk buruan ditangkap dengan cara seperti itu. Dengan memakai bagian mulut mereka, yakni menggerakkan mulut ke atas dan juga ke bawah seperti pada saat hampir semua serangga pada keadaan mati.”

Baca juga: Penemuan Nebula Kupu-Kupu Oleh Astronom dengan Teleskop Hubble

Dengan adanya penemuan tersebut, mereka (para peneliti) masih memiliki misteri. Semut yang hidup puluhan juta tahun yang lalu tersebut sangat berbeda dengan semut yang hidup pada masa sekarang.

Penemuan fosil semut neraka yang berbeda tersebut dapat dilihat dari bentuk dan ciri semut saat ini. Mereka, semut modern lebih cenderung mempunyai ciri yang sama di bagian mulut mereka.

Dimana menggenggam dengan bergerak menyamping atau dapat dikatakan bagian mulut bergerak dari sisi ke sisi saat menangkap mangsa. Barden juga mengatakan jika semut neraka mempunyai ciri yang tak ada di spesies makhluk hidup yang lain.

Itu adalah rahang pada bagian bawah yang terbentuk menyerupai sebuah sabit dengan tanduk yang ada pada dahi mereka. Menurutnya, salah satu alasan dari penemuan fosil semut ini sangat menarik adalah sebuah adaptasi.

Pada masa sekarang ini, semut terdiri sekitar 15 ribu spesies yang diketahui tentang semua adaptasinya. Dari semut tentara yang mempunyai spesialisasi merampok predator nomaden hingga pada semut pemotong daun yang memiliki mulut menyerupai gunting.

Media Penemuan Fosil

Penemuan fosil semut neraka ditemukan di sebuah resin pepohonan atau juga disebut dengan ambar. Media ambar tersebut memiliki lebar yang urang dari satu inchi. Hal ini menjadi sebuah penemuan terbaru dengan temuan endapan ambar yang berlimpah di sebuah negara yakni Myanmar.

Baca juga: Ikan Laut Dalam Anglerfish, Predator Air Bertubuh Kecil

Seperti yang telah diketahui, resin pohon tersebut adalah sebuah media yang seringkali ditemukan dalam hal peleontologi. Sehingga, hal tersebut adalah salah satu penemuan paling menarik yang pernah ada dalam beberapa tahun belakangan ini.

Penulis pada penemuan ini juga mengatakan jika spesimen ambar atau resin pohon ini telah ditemukan pada saat sebelum militer Myanmar mengambil alih kendali terhadap beberapa wilayah pertambangan ambar di tahun 2017.

Kemudian mereka juga mengatakan jika fosil semut neraka tersebut tak memiliki hubungan dengan adanya konflik persenjataan atau seperti perselisihan etnis wilayah. Penemuan fosil semut neraka adalah sebuah hal terbaru yang menjadi sebuah sumber ilmu pengetahuan untuk masa depan. (R10/HR-Online)

Hunian di Kawasan IKN

Pemerintah Siapkan Hunian di Kawasan IKN untuk Masyarakat Kecil

harapanrakyat.com,- Pemerintah menyiapkan hunian di kawasan IKN (Ibu Kota Nusantara) untuk kelompok masyarakat menengah ke bawah. Hunian tersebut dibangun di wilayah Kabupaten PPU (Penajam...
Honor Power Resmi Meluncur, Bawa Baterai Berkapasitas Jumbo 8.000 mAh

Honor Power Resmi Meluncur, Bawa Baterai Berkapasitas Jumbo 8.000 mAh

Vendor smartphone Honor telah mengumumkan lini seri ponsel terbaru bernama "Power". Sesuai namanya, Honor Power ini mengusung kapasitas baterai besar untuk menunjang daya tahan...
Warga Garut Temukan Mortir Tua di Kebun, Polda Jabar Turun Tangan Musnahkan di TKP

Warga Garut Temukan Mortir Tua di Kebun, Polda Jabar Turun Tangan Musnahkan di TKP

harapanrakyat.com,- Warga Kampung Cibadak, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut menemukan sebuah mortir di kebun. Mendapat informasi itu, tim Jihandak Gegana Polda Jabar pun...
Isu Yono Bakrie Menikah Usai Unggah Foto Latar Berlakang Biru

Isu Yono Bakrie Menikah Usai Unggah Foto Latar Berlakang Biru

Yono Bakrie menikah jadi kabar yang bikin buat heboh. Komika Yono Bakrie memang tidak pernah membeberkan hubungan percintaannya. Sontak unggahan sang artis membuat geger...
Gara-gara Mencuri 12 Buah Kelapa Warga, Seorang Pemuda di Tasikmalaya Nyaris Jadi Bulan-bulanan Massa

Gara-gara Mencuri 12 Buah Kelapa Warga, Seorang Pemuda di Tasikmalaya Nyaris Jadi Bulan-bulanan Massa

harapanrakyat.com,- Tertangkap basah mencuri kelapa 12 butir milik warga di Desa Cipanas, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, seorang pemuda berinisial SA (22) tertangkap warga. Bahkan...
Destinasi Agrowisata Hits di Sumedang

Puncak Rahayu, Destinasi Agrowisata Hits di Sumedang yang Bikin Wabup Terpesona

harapanrakyat.com,- Puncak Rahayu di Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Sumedang Selatan, menjadi destinasi agrowisata hits di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Keberadaannya mendapat perhatian Wakil Bupati Sumedang,...