Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Rencana penambahan nakes tangani pasien Covid-19 di Gelora Banjar Patroman (GBP), Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, masih dalam proses persiapan dan pengkajian.
Proses persiapan dan tahap pengkajian penambahan tenaga kesehatan (nakes) tersebut untuk memastikan jumlah, serta kondisi peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini.
Hal itu diungkapkan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Budi Hendrawan, saat menghadiri acara Cath Lab Kateterisasi Jantung di RSUD Kota Banjar, kepada HR Online, Senin (23/11/2020).
“Masih kami kalkulasikan dengan kondisi perkembangan peningkatan kasus yang ada. Jadi, rencana penambahan nakes tangani pasien Covid-19 masih dalam proses pengkajian,” ujarnya.
Lebih lanjut Budi mengatakan, terkait jumlah kebutuhan nakes jika nantinya Gelora Banjar Patroman kembali difungsikan untuk penanganan pasien Covid-19, yaitu sekitar 15 orang nakes.
Saat ini, untuk penanganan pasien Covid-19 yang masuk RS Asih Husada masih tersedia dua ruangan, dengan jumlah 29 bad atau tempat tidur pasien.
“Sekarang ini kita memaksimalkan ruang isolasi RS Asih Husada. Kalau memang tidak mencukupi, nanti baru memfungsikan Gelora Banjar Patroman,” terang Budi.
Baca Juga : Optimalisasi Pelayanan, RSUD Banjar Buka Layanan Penyakit Jantung Priangan Timur
19 Nakes Tangani Pasien Covid-19 di RS Asih Husada
Terpisah, Direktur RS Asih Husada, dr. Wiwik Nursanti, mengatakan, sampai hari ini untuk pasien Covid-19 yang masuk perawatan RS Asih Husada jumlahnya ada 14 orang. Sedangkan, tenaga kesehatan yang melakukan penanganan sebanyak 19 orang.
Dengan jumlah pasien tersebut, saat ini bad yang masih tersedia dalam ruang isolasi RS Asih Husada sebanyak 15 bad. Sehingga, masih mencukupi untuk pelayanan pasien Covid-19.
“Kalau sementara ini, untuk nakes dan tempat tidur yang tersedia pada ruang isolasi masih mencukupi,” kata dr. Wiwik Nursanti.
Adapun terkait kesiapan pembukaan GBP Kecamatan Langensari, Plt. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Banjar, Dede Sutandi, menjelaskan, untuk pembukaan masih menunggu regulasi atau SK Wali Kota Banjar.
Rencananya, nanti konsep teknis penempatan ruang isolasinya tidak jauh berbeda dengan konsep penggunaan sebelumnya saat masa awal pandemi.
“Teknisnya tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Sementara ini kita masih menunggu kajian dan regulasi,” ujar Dede, belum lama ini. (Muhlisin/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah