Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Mahalnya biaya pemeriksaan tes PCR atau swab, menjadi salah satu kendala Pemkab Pangandaran kesulitan memperluas jangkauan tes kepada masyarakat.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata membenarkan hal tersebut Rabu (2/6/2021).
“Satu kali pemeriksaan saja butuh anggaran sekitar Rp 1 juta dan itu menjadi tanggungan pemerintah daerah,” ujar Jeje.
Baca Juga: Hari Lanjut Usia Nasional, Puskesmas di Pangandaran Vaksinasi Lansia
Selain biaya pemeriksaan tes PCR yang mahal, respon mayoritas masyarakat Pangandaran juga minim terhadap tes Covid-19.
“Warga beralasan tadi dicovidkan usai menjalani tes swab ataupun antigen,” katanya.
Untuk itu, Pemkab Pangandaran saat ini fokus melakukan tes kepada warga yang kontak erat dengan pasien Covid-19.
“Kita juga laksanakan pemeriksaan acak di ruang publik,” ungkap Jeje.
Idealnya lanjut Jeje, dalam satu minggu harus ada 5 persen dari jumlah penduduk yang menjalani tes PCR.
“Kalau dipresentasikan, dalam satu minggu itu harus ada 20 ribu orang warga Pangandaran yang menjalani pemeriksaan tes PCR,” jelasnya.
Sementara itu berdasarkan data, dari tanggal 23 sampai 28 Mei 2021, Pemkab telah melakukan tes PCR kepada 93 orang dan juga melaksanakan rapid test antigen kepada 600 orang.
“Tes tersebut kita lakukan secara acak,” ucapnya.
Saat ini tambah Jeje, Kabupaten Pangandaran berstatus zona kuning. Sempat terjadi lonjakan kasus satu minggu 100 orang, kini tren Covid-19 di Pangandaran kembali turun.
“Sekarang pasien Covid-19 yang menjaalani perawatan di RSUD Pandega 11 orang sedangkan 28 pasien lainnya menjalani isolasi mandiri,” tambahnya. (Ceng2/R8/HR Online)