Gedung RSUD Ciamis. Foto: Istimewa/Net
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Beberapa jenis obat-obatan yang terdapat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ciamis seringkali hilang karena dicuri. Kuat dugaan, ada oknum pegawai di RSUD yang sengaja mencurinya untuk kepentingan pribadi.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun HR dari internal manajemen RSUD, menyebutkan, seorang oknum pegawai sengaja mencuri obat jenis valium (obat penenang) untuk dikonsumsi sendiri.
Sumber HR itu juga menyebutkan, aksi pencurian obat-oabatan jenis valium tersebut sudah berlangsung lama. Bahkan, akibat aksi pencurian itu, pihak RSUD Ciamis merugi hingga mencapai ratusan juta rupiah.
“Gara-gara hal itu, pihak RSUD bahkan dengan sengaja mengurangi penggunaan obat jenis valium untuk mengatasi ketersediaan obat jenis valium di rumah sakit,” kata sumber HR, Senin (22/9/2014).
Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Tata Usaha (TU) RSUD Ciamis, Anton, Senin (22/9/2014), membenarkan, RSUD kerap kehilangan obat-obatan jenis valium. Menindaklanjuti hal itu, pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Saat ini, manajemen RSUD memang sedang melakukan kroscek jenis obat ini, untuk mengetahui berapa jumlah obat valium yang dihabiskan rumah sakit untuk kebutuhan penanganan pasien. Jika tidak sesuai target, jelas ada oknum pegawai yang mencurinya,” ungkapnya.
Diakui Anton, jika dihitung-hitung, RSUD Ciamis memang mengalami kerugian yang sangat besar, bahkan sampai ratusan juta. Seringkali ketika dibutuhkan, persediaan obat valium selalu mengalami kekurangan.
Namun demikina, Anton mengaku, pihaknya belum bisa memastikan siapa oknum pegawai yang mencuri obat jenis valium tersebut. Kalau saja sudah ditemukan, RSUD tidak segan-segan untuk bertindak tegas atau bahkan melakukan pemecatan terhadap oknum pegawai yang bersangkutan.
“Penggunaan jenis obat ini tidak menjadi masalah jika digunakan dengan benar di RSUD Ciamis. akan tetapi jika dicuri dan dijual di luar, sudah bukan hal wajar lagi. Karena bisa merugikan semua pihak, tidak hanya RSUD saja, karena pasien yang memerlukan obat juga bisa dirugikan,” tegasnya. (deni/es/Koran-HR)