Mengenal fenomena Solstis ini akan terjadi pada 21 Juni 2022. Selain Solstis, fenomena ini juga terkenal dengan nama fenomena titik balik matahari.
Umumnya, fenomena ini terjadi pada setiap tahun. Pada tahun 2022, Solstis akan terjadi sebentar lagi pada bulan Juni.
Apa sebenarnya fenomena langit satu ini? Apa dampak yang akan timbul di Bumi nantinya?
Baca Juga: Fenomena Air Sungai Berbusa di Gowa Viral, Ternyata Ini Penyebabnya!
Mengenal Fenomena Solstis dan Dampaknya
Berbagai fenomena langit memang cukup sering terjadi. Beberapa dari mereka akan memberikan dampak tertentu, namun ada juga yang tidak.
Fenomena yang cukup rutin terjadi setiap tahun di Bumi adalah Solstis. Fenomena langit ini juga terkenal dengan istilah titik balik matahari.
Kata Solstis sendiri berasal dari bahasa Latins, yakni solstice. Sol berarti Matahari, sedangkan sistere artinya berhenti.
Fenomena ini terjadi setiap tahunnya. Di tahun 2022 fenomena ini berlangsung sekitar 21 Juni dan 21 Desember.
Solstis atau titik balik matahari akan menyebabkan penduduk Bumi di bagian utara dan selatan akan melihat matahari terbit dari arah timur laut dan kemudian terbenam di arah barat laut.
Baca Juga: Fenomena Konjungsi Bulan-Mars-Antares Hiasi Akhir Tahun
Penanda Musim di Beberapa Negara
Di banyak negara, musim dalam setahun biasanya ditentukan dengan mengacu pada titik balik matahari dan ekuinoks.
Solstis akan terjadi akibat adanya gerak semu tahunan dari matahari. aini muncul sebagai akibat revolusi Bumi. Selain itu Solstis juga dapat terjadi akibat dari kemiringan dari sumbu rotasi yang ada di planet ini.
Matahari di titik musim panas terjadi saat kedudukan matahari berada tepat di atas garis balik utara atau lintang 23 derajat 27′ LU dalam gerak semu tahunannya.
Sehingga, mengenal fenomena Solstis dapat menjadi penanda musim panas pada bagian belahan Bumi utara. Itulah kenapa, banyak orang yang menyebutnya sebagai summer solstice.
Baca Juga: Fenomena Solstis Terjadi 21 Desember Hari Ini, Apa Saja Maknanya?
Dampak Fenomena Solstis
Sebenarnya, fenomena ini tidak akan memberikan dampak buruk pada kehidupan di Bumi. Namun, terjadinya fenomena Solstis akan membuat waktu siang hari terjadi lebih lama untuk belahan Bumi utara.
Sedangkan belahan Bumi selatan justru akan mengalami waktu siang hari yang lebih singkat.
Berbagai wilayah seperti Norwegia, Swedia, dan Finlandia utara akan mengalami siang 24 jam tiada henti ketika Solstis Juni. Selain wilayah tersebut ada juga kawasan Siberia dan Bering, serta pulau-pulau di Kanada bagian utara yang ikut terkena dampak.
Sebaliknya, daerah kutub selatan secara umum akan mengalami malam yang sangat panjang yakni hingga 24 jam. Selain itu, Matahari juga akan terlihat lebih tinggi di wilayah utara Bumi.
Waktu Terjadinya Solstis
Fenomena Solstis akan terjadi pada bulan Juni dan Desember. Fenomena pertama ini akan terjadi pada Selasa, 21 Juni 2022.
Solstis akan terjadi mulai pukul 16.13 WIB. Pada saat itu, Matahari akan berada di titik musim panas. Kendati demikian, Indonesia yang ada di garis khatulistiwa tidak akan merasakan dampak apapun dari mengenal fenomena Solstis ini. (R10/HR-Online)