Kuburan bintang mati di Bima Sakti mungkin terdengar menyeramkan. Namun ternyata, kuburan dari bintang mati ini sungguh ada di Bima Sakti. Di sanalah para bintang yang sudah mati berkumpul.
Bintang yang sudah mati artinya sudah tidak mengeluarkan energi lagi. Ketika sudah mati, bintang akan menjadi objek yang gelap tanpa fusi di dalamnya.
Adapun waktu hingga kematian pada bintang berbeda-beda. Di alam semesta ini ternyata ada sebuah wilayah yang terdapat banyak bintang mati di dalamnya.
Sehingga, banyak ilmuwan yang menamakannya sebagai kuburan bintang kuno. Mereka kini untuk pertama kalinya menciptakan peta mengenai kuburan bintang mati tersebut.
Baca Juga: Bintang Terberat di Alam Semesta R136a1, Ini Penampakannya!
Penemuan Kuburan Bintang Mati di Bima Sakti
Semakin majunya teknologi sangat bermanfaat untuk ilmu pengetahuan. Kini sedikit demi sedikit misteri luar angkasa mulai terpecahkan.
Seperti yang baru-baru ini sekelompok ilmuwan lakukan. Mereka baru saja mengungkapkan peta dunia bawah galaksi yang luar biasa.
Peta tersebut ternyata berisi kuburan raksasa yang berisi bintang-bintang mati di Bima Sakti. Kuburan bintang tersebut merupakan bangkai Matahari yang sangat besar dulunya.
Penelitian ini terbit di dalam jurnal berjudul Monthly Notices of The Royal Astronomical Society pada 25 Agustus lalu. Adapun makalahnya berjudul “The Galactic Underworld: The Spatial distribution of compact remnants”.
Baca Juga: Bintang Neutron Black Widow Terbaru Ditemukan Astronom, Tidak Biasa!
Bintang Raksasa yang Mati
Peta pertama yang menunjukkan ‘dunia bawah galaksi’ ini memperlihatkan bahwa terdapat bintang-bintang raksasa yang sudah mengalami kematian.
Bintang raksasa tersebut kemungkinan berukuran seperti Matahari sebelum akhirnya runtuh menjadi bintang neutron dan lubang hitam.
Lubang hitam dan juga bintang neutron sebenarnya hanya dapat terbentuk ketika sebuah bintang masih berukuran lebih dari delapan kali besar Matahari kehabisan bahan bakarnya.
Ketika bintang tersebut runtuh secara tiba-tiba, maka akan memicu reaksi yang tidak terkendali hingga menghancurkan bagian luar bintang akibat ledakan supernova raksasa.
Sementara itu, inti bintang akan terus menelan dirinya hingga menjadi bintang neutron atau lubang hitam di kuburan bintang mati di Bima Sakti.
Baca Juga: Ledakan Bintang Micronova Baru Saja Teridentifikasi di Katai Putih
Dunia Bawah Galaksi yang Berbeda
Para peneliti pada akhirnya membuat sebuah pemodelan untuk mengkodekan tempat kelahiran bintang tertua dan bagaimana perjalanan mereka selanjutnya dalam seluruh sejarah di Bima Sakti , yakni selama lebih 13.000 juta tahun.
Tetapi, ketika mereka menjalankan model tersebut, hasil peta tampak membingungkan. Ternyata dunia bawah galaksi sedikit berbeda dan terjadi perubahan radikal.
Penampakan bagian bawah galaksi berbeda dengan hasil pengamatan dari samping yang pusara bintangnya jauh lebih “menggembung”. Bagian bawah galaksi ini ternyata lebih tipis.
Adapun studi ini berhasil mengungkap bahwa ada begitu banyak bintang tidak bernyawa di sekitar Matahari. Kemungkinan kuburan bintang mati di Bima Sakti ini berjarak paling dekat 65 juta tahun cahaya dari Matahari. (R10/HR-Online)