harapanrakyat.com,- Pemilik bengkel di Batu Gajah, Desa Neglasari, Kota Banjar, Jawa Barat, membeberkan kronologi 3 orang diduga pembunuh Indriana Dewi Eka Saputri, bisa sampai di Banjar.
Seperti diketahui, para pelaku sempat membawa mayat tersebut berkeliling ke wilayah Cirebon, Kuningan, sebelum dibuang di tepi jurang Batu Gajah.
Pemilik bengkel, Trisman mengatakan, mobil yang ditumpangi para pelaku itu sempat mogok dan dibawa oleh kendaraan derek atas rekomendasi dari sesama rekannya di komunitas mobil.
“Awalnya informasi ke bengkel ini dari rekan di komunitas mobil. Jadi biasa lah kalau ada rekan-rekan yang mengalami kendala suka disampaikan ke sini,” kata Trisman, Kamis (7/3/2024).
Menurut Trisman, ia sangat terbuka dan menerima kendaraan pelaku ketika dibawa oleh mobil towing ke bengkelnya.
“Dan saya welcome ya silahkan datang aja kan ke sini, waktu itu towing datangnya jam setengah 12 siang,” terangnya.
Ia menjelaskan, salah satu pelaku berinisial DA, saat itu tidak pernah keluar dari dalam mobil. Bahkan, membuka kap depan mobil pun ia sendiri yang membukanya.
“Memang pelaku DA nggak turun dari mobil itu, bahkan buka kap depan mobil juga dia sendiri yang buka. Kunci juga dipegang terus sama DA,” jelasnya.
Baca Juga: Sosok Indriana Dewi Eka, Warga Jakarta yang Ditemukan Tak Bernyawa di Batu Gajah Kota Banjar
Diduga Pembunuh Indriana Dewi Eka Disuguhi Liwet
Lanjut Trisman, kendaraan yang ditumpangi para pelaku mengalami kerusakan pada carter oli, sehingga perbaikan membutuhkan waktu.
“Yang rusak itu di bagian carter olinya jebol, jadi saya nggak masuk ke dalam mobil. Kondisi mobil juga dikunci,” paparnya.
Selain itu, karena harus menunggu kendaraannya yang diperbaiki, mereka juga sempat menginap di kontrakan bengkel tersebut.
“Iya nginep di sini mereka, hari Kamis siang datang pulang hari Jumat sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka tidur di kontrakan bengkel,” tambahnya.
Sementara itu, Trisman mengungkapkan, para pelaku sempat menanyakan rumah makan, akan tetapi ia berinisiatif untuk makan liwet bersama.
“Nah kalau yang makan liwet itu gini, ya kan kita sama-sama rekan katanya dia member dari komunitas mobil dan kita saling menghargai. Saya inisiatif nyuruh bikin nasi liwet ke istri, terus kita makan setelah maghrib,” ungkapnya.
Selama para pelaku berada di bengkelnya, Trisman sama sekali tidak menaruh curiga apapun karena mereka bersikap biasa seperti tidak ada yang disembunyikan.
Baca Juga: Cerita Pemilik Bengkel di Batu Gajah Kota Banjar, Kedatangan Terduga Pembunuh Indriana
Bahkan, ia pun tidak mencium bau busuk dari mayat Indriana Dewi Eka Saputri, yang sebenarnya ada di dalam mobil tersebut.
“Nggak curiga, mereka itu wajahnya biasa ngobrol juga biasa aja. Nggak seperti orang lagi menyembunyikan sesuatu,” pungkasnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)