Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-Pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Objek Wisata Pantai Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, telah berkomitmen dengan Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Batukaras untuk menjaga ketertiban dan kebersihan.
Ketua Kompepar Pantai Batukaras Pangandaran, Dede Hadi, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, mengatakan, pihaknya telah menyeleksi para PKL yang berjualan di kawasan Objek Wisata Pantai Batukaras.
“Dari 100 pedagang lebih, yang memenuhi kriteria hanya ada 37 pedagang. Kriteria itu diantaranya, mematuhi aturan yang telah ditetapkan bersama, seperti menjaga kebersihan sebelum, selama dan sesudah berjualan. Berdagang di tempat yang telah ditetapkan dan tidak berpindah-pindah, dan membayar iuran kebersihan,” katanya.
Menurut Dedi, iuran itu digunakan untuk mengangkut sampah dari lokasi berjualan ke tempat pembuangan sementara. Meski berjualan menggunakan motor, pedagang tetap tidak diperbolehkan berpindah-pindah tempat karena akan menganggu arus lalu lintas.
“Termasuk mereka yang menyewakan bugi guard, ban dan surf board diminta mematuhi aturan. Untuk mengawal agar aturan itu ditegakkan, Kompepar memiliki petugas pengaman pariwisata (Pampar). Pampar ini dibiayai dari iuran anggota pedagang Batukaras,” katanya.
Dedi menjelaskan, di kawasan Objek Wisata Pantai Batukaras sebenarnya terdapat dua kategori pedagang, yaitu pedagang yang sudah memiliki bangunan dan pedagang yang tidak memiliki bangunan.
“Pedagang yang belum memiliki bangunan inilah yang kami sebut pedagang kaki lima. Kedepan, kami juga berharap fasilitas bagi wisatawan diperbaiki, tempat sampah diperbanyak dan diperbesar,” katanya.
Kemudian, kata Dedi, area parkir yang kini terdapat di kawasan Objek Wisata Pantai Batukaras sudah tidak lagi memadai untuk menampung kendaraan wisatawan. Makanya diperlukan perluasan lahan parkir. Selain itu, fasilitas perparkiran juga perlu ditambah. Termasuk pelatihan bagi petugas parkir.
“Kami bersyukur, angka kunjungan wisatawan ke Batukaras meningkat, meski wisatawan yang datang merupakan wisatawan lokal, seperti dari Tasikmalaya dan daerah sekitar,” katanya. (Askar/Koran-HR)