Akibat selalu dilintasi truk bermuatan matrial yang bobotnya melebihi tonase, jalan kabupaten yang menghubungkan Bojongnangka-Purwadadi atau tepatnya di Dusun Buniasih, Desa Kutawaringin, kondisinya rusak parah. Photo : Suherman/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com)
Akibat selalu dilintasi truk bermuatan matrial yang bobotnya melebihi tonase, jalan kabupaten yang menghubungkan Bojongnangka-Purwadadi atau tepatnya di Dusun Buniasih, Desa Kutawaringin, kondisinya rusak parah.
Hal ini pun tak pelak membuat warga Dusun Buniasih, khususnya para pengguna jalan mengeluhkan kondisi jalan tersebut yang hingga saat ini makin bertambah parah dan sulit dilewati kendaraan kecil.
“Kami berharap, Pemerintah Kabupaten Ciamis segera melakukan perbaikan jalan utama Desa Kutawaringin, yang saat ini sudah mengalami kerusakan cukup parah akibat dilalui mobil bermuatan material proyek,” kata seorang warga Dusun Buniasih yang namanya enggan disebutkan.
Ditemui terpisah, Kepala UPTD Binamarga wilayah Banjarsari, Endang Herdiana, S.Sos, didampingi Kasubag Tata Usaha, H. Suhenda, Selasa (04/10/2016) pekan lalu, mengaku baru mengatehui adanya jalan kabupaten yang sudah mengalami kerusakan parah. Ia mengaku akan segera melaporkan hal itu ke Dinas Binamarga Kabupaten Ciamis.
“Untuk saat ini, saya belum bisa menyimpulkan, apakah perbaikannya bisa dilakukan di tahun ini apa tidak. Saya akan melakukan koordinasi terlebih dulu dengan atasan di kabupaten, mudah-mudahan sih bisa dibangun di tahun ini,” kata Suhenda.
Suhenda menegaskan, jalan kutawaringin yang rusak tersebut kini sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemkab Ciamis. Selain itu, jalan Desa Kutawaringin sudah lewat dari masa tanggung jawab pihak rekanan.
“Karena usia jalan ini sudah lebih dari satu tahun, jadi perbaikannya nanti oleh Pemkab Ciamis,” katanya.
Pantauan Koran HR di lapangan, rusaknya jalan Bojongnangka-Purwadadi diakibatkan banyaknya dilalui kendaraan besar pengangkut matrial proyek yang melebihi tonase kapasitas kekuatan jalan. Alhasil, jalan yang baru dibangun sekitar setahun setengah itu kini kondisinya sudah hancur dan mengancam keselamatan pengguna jalan. (Suherman/Koran HR)