Berita Gaya Hidup, (harapanrakyat.com),- Menyeduh kopi dengan air dingin atau dikenal dengan istilah cold brew, kini mulai jadi trend yang banyak digemari para pecinta kopi. Biasanya orang beranggapan kopi yang diseduh tidak dengan air mendidih akan terasa kurang nikmat.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini muncul tren menyeduh kopi dengan air dingin, dan sudah banyak ditawarkan oleh sejumlah coffee shop. Di industry biasa, teknik cold brew ini dikenal dengan istilah ekstrasi.
Research and Development Manager PT Haldin Pasific Semesta, Hendra Rizki Akbar, menjelaskan, teknik cold brew ini adalah menyeduh kopi dengan suhu air 10-15 derajat celcius, yang nantinya akan didiamkan selama kurang lebih 12 jam.
Setelah proses ekstraksi itu, baru akan dilakukan sterilisasi sebelum dimasukkan ke dalam kemasan. Menurut Hendra, semua jenis kopi bisa disajikan dengan cara tersubut. Namun,
biasanya kopi yang lebih banyak digunakan adalah kopi jenis arabika.
“Teknik cold brew sendiri sekarang mulai banyak digemari masyarakat Indonesia. Begitu pula dalam skala industry,” terang Hendra, dalam acara Food Ingredients Asia 2018 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, yang berlangsung Rabu sampai Jum’at (03-05/10/2018).
Membuat cold brew berkualitas bukanlah hal mudah, karena harus menggunakan biji kopi berkualitas. Selain itu, prosesnya pun memerlukan waktu yang tidak sedikit.
Awalnya biji kopi disangrai dengan level medium sehingga tak terlalu gosong. Kemudian biji kopi itu digiling dan langsung diseduh dengan air dingin, atau air bersuhu kamar. Air yang digunakan pun tidak bisa sembarangan, tak boleh mengandung mengandung senyawa kimia seperti air minum kemasan.
Adapun proses penyeduhan bervariasi, mulai dari 8 jam, 12 jam, hingga 24 jam. Proses selanjutnya yaitu penyaringan serta pengemasan ke dalam botol. Dari satu kilogram biji kopi biasanya akan menghasilkan 3 liter cold brew. (Eva/R3/HR-Online)