Berita Banjar (harapanrakyat.com).- Ating (70), seorang janda tua di Dusun Sindangasih, RT. 2, RW. 6, Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, menjadi korban pencurian padi di rumahnya. Padi yang rencananya untuk kebutuhan makan sehari-hari dan zakat fitrah itu malah raib dibawa maling.
Ating menuturkan, dirinya sangat terkejut ketika melihat padi yang akan digiling ke pabrik yang sebelumnya 3,5 karung, hilang 1 karung. Meski masih ada sisa 2,5 karung untuk bekal hingga panen musim depan, namun ia menyayangkan atas terjadinya aksi pencurian tersebut.
“Tidak tahu kapan dicurinya, tapi saya lihat pas siangnya itu sudah tidak ada. Padahal ini mau digunakan untuk makan dan zakat fitrah,” tuturnya, kepada Koran HR, Senin (11/05/2020) malam.
Ating berharap, dalam situasi pandemi corona ini dirinya bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk warga terdampak Covid-19. Apalagi padi miliknya itu merupakan sisa panen yang diserang hama wereng coklat.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Edi, mengatakan, pencurian padi di wilayahnya baru kali ini terjadi. Namun, dalam situasi yang serba sulit ini, antisipasi sangat perlu dengan terus meningkatkan kewaspadaan.
“Saya kaget mendengar Mak Ating kehilangan padi. Kasihan dia, soalnya dia hidup sendirian dan hanya bisa bekerja ala kadarnya saja, karena umurnya juga sudah tua,” katanya.
Berkaitan dengan bantuan, Edi mengaku kebingungan untuk mengusulkan warganya itu, lantaran KTP dan KK-nya hilang. Pasalnya, untuk menerima bantuan yang dibutuhkan adalah identitas penerima, sedangkan milik Ating hilang.
“Kadang warga sekitar merasa kasihan dan memberikan bantuan kepada Mak Ating. Selain dia hidup sendiri di rumah, penghasilannya juga tidak menentu karena sudah tua. Dia hanya mengandalkan padi dari sawahnya, dan sekarang sedang kena wabah hama wereng. Mudah-mudahan saja kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” pungkas Edi. (Muhafid/Koran HR)