Senin, Juni 9, 2025
BerandaBerita TerbaruMasker Virus Corona Sekali Pakai Berpotensi Jadi Media Penularan

Masker Virus Corona Sekali Pakai Berpotensi Jadi Media Penularan

Penggunaan masker virus Corona merupakan salah satu protokol kesehatan yang harus dijalankan untuk mencegah penularan Covid-19 yang lebih luas. Namun masker Corona ini ternyata juga menyimpan bahaya? Apakah itu?

Pandemi Covid-19 merupakah musibah dunia yang membawa dampak sangat luas. Lebih 15 juta orang dari 216 negara di seluruh dunia telah terpapar virus yang sangat menular ini. Angka kematian mencapai 600 ribu orang.

Hingga saat ini angka kasus infeksi akibat penyakit Covid-19 terus meningkat. Hal ini karena obat dan vaksin belum ditemukan atau masih dalam penelitian. Sehingga penanganannya belum efektif.

Untuk mencegah penularan virus Corona, badan kesehatan dunia WHO telah mengeluarkan protokol kesehatan yang wajib dijalankan semua negara. Antara lain penggunaan masker virus Corona saat di luar rumah, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Bahaya Masker Virus Corona Sekali Pakai

Protokol kesehatan yang mewajibkan penggunaan masker wajah ternyata menggelitik sejumlah ilmuwan untuk meneliti efek dan dampaknya terhadap lingkungan. Apalagi kebutuhan terhadap masker meningkat tajam saat ini.

Sebuah laporan yang dipublikasikan di jurnal medis The Lancet menyatakan daya tahan virus yang menempel pada masker virus Corona. Jika masker sekali pakai ini dibuang, ada rentang waktu virus yang masih tertahan pada masker.

Dalam laporan itu disebutkan bahwa paparan virus Corona tidak lagi ditemukan pada masker setelah 48 jam. Mengutip penelitian lainnya, virus akan bertahan pada kain, bahan logam, kaca dan sebagainya hanya beberapa jam saja.

Para peneliti dari Universitas RMIT Melbourne Australia mengungkapkan adanya bahaya dibalik penggunaan masker virus Corona sekali pakai. Bahaya ini bukan saja dampaknya terhadap lingkungan, namun juga kemungkinan penularannya secara diam-diam.

Meskipun sudah dipastikan virus yang tertempel pada masker akan mati dalam 48 jam, namun bahayanya masih ada. Utamanya jika masker yang baru saja dibuang sembarang dan diambil orang sesaat setelahnya.

Para petugas kebersihan atau orang yang peduli biasanya akan mengambil sampah masker dan membuangnya ke tempat sampah. Proses ini ternyata berisiko terjadinya penularan virus Corona.

Bahaya Lain Masker Virus Corona

Potensi bahaya lain dari penggunaan masker sekali pakai adalah besarnya sampah medis yang akan terjadi. Tak hanya masker, sarung tangan medis, maupun alat pelindung diri (APD) lain yang tak lagi digunakan juga bisa menjadi masalah.

Di Melbourne Australia, menurut para peneliti, potensi dampak lebih terlihat pada masker bedah sekali pakai ketimbang masker kain yang bisa dicuci kembali. Apalagi masker medis lebih populer dan lebih banyak digunakan orang.

“Diperkirakan penggunaan dan pembuangan masker dan sarung tangan global mencapai 129 miliar pcs dan 65 miliar sarung tangan plastik setiap bulannya,” kata peneliti seperti dikutip dari laman Scitech Daily.

Meskipun penggunaan masker virus Corona efektif untuk mencegah paparan virus Corona, namun dampaknya terhadap lingkungan juga merupakan masalah penting yang perlu dipikirkan.

Para peneliti juga mengungkapkan temuannya masih banyak orang yang membuang masker yang telah digunakan di tempat sampah umum. Bahkan ada yang meninggalkan begitu saja maskernya di troli belanja yang kosong.

Menyarankan untuk membuang sampah masker virus Corona di tempat sampah umum sangat berisiko karena bisa bercampur dengan sampah lain. Ironisnya, protokol untuk pembuangan sampah medis belum ada hingga saat ini.

“Tampaknya ada potensi kontaminasi silang dari pembuangan masker secara sembarangan. Bisa dari staf supermarket yang mengumpulkan troli atau petugas sampah yang melakukan kontak,” kata peneliti.

Yang paling aman, menurut mereka, adalah memasukkan masker virus Corona dan sarung tangan bekas ke dalam kantong plastik dan buang ke tempat sampah yang tertutup. Ini dapat mencegah risiko potensi penularan silang Corona. (R11/HR-Online)

Celetuk Gubernur Dedi Sebut Pangandaran Kabupaten Setengah Sekarat di Jabar, Ini Respons Mantan Pegawai BPKP RI

Celetuk Gubernur Dedi Sebut Pangandaran Kabupaten Setengah Sekarat di Jabar, Ini Respons Mantan Pegawai BPKP RI

harapanrakyat.com,- Setelah menyebut Banjar sebagai kota yang paling ripuh, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, juga menyentil Pangandaran sebagai kabupaten setengah sekarat. Celetukan dari...
Canda KDM Sebut Banjar Kota Paling Ripuh di Jabar, Akademisi Memang Itu Sesuai Fakta

KDM Sebut Banjar Kota Paling Ripuh di Jabar, Candaan atau Fakta?

harapanrakyat.com,- Beredar potongan video Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyebut Kota Banjar sebagai kota paling ripuh (susah) di Jawa Barat (Jabar). Dalam video yang...
Polres Pangandaran Hentikan Penyelidikan Kasus Dugaan Penganiayaan Guru SDN 2 Pajaten, Ini Alasannya

Polres Pangandaran Hentikan Penyelidikan Kasus Dugaan Penganiayaan Guru SDN 2 Pajaten, Ini Alasannya

harapanrakyat.com,- Polres Pangandaran, Jawa Barat, menghentikan proses penyelidikan kasus dugaan penganiayaan berat terhadap guru SDN 2 Pajaten, Kecamatan Sidamulih. Lokasi dugaan penganiayaan tersebut, di...
Klinik Orthopaedi dan Traumatologi di RSUD Pandega Pangandaran Bisa Apa Saja

Klinik Orthopaedi dan Traumatologi di RSUD Pandega Pangandaran Bisa Apa Saja?

harapanrakyat.com,- RSUD Pandega Pangandaran, Jawa Barat, memiliki klinik orthopaedi dan traumatologi. Klinik tersebut merupakan salah satu fasilitas medis yang khusus menangani diagnosis, pengobatan, rehabilitasi,...
HP Omen Transcend 14, Laptop Gaming Paling Ringan dan Bertenaga

HP Omen Transcend 14, Laptop Gaming Paling Ringan dan Bertenaga

HP Omen Transcend 14 resmi meluncur dalam ajang CES 2024 silam di Las Vegas dan langsung mencuri perhatian publik. HP mengklaim perangkat ini sebagai...
Satu Jemaah Haji Asal Pangandaran Meninggal Dunia di Tanah Suci, Ini Penyebabnya

Satu Jemaah Haji Asal Pangandaran Meninggal Dunia di Tanah Suci, Ini Penyebabnya

harapanrakyat.com,- Salah seorang jemaah haji asal Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dikabarkan meninggal dunia di Tanah Suci, Arab Saudi, pada Senin (9/6/2025). Kasi Pelayanan Haji...