Jumat, Mei 2, 2025
BerandaBerita TerbaruNasi Tutug Oncom Tasikmalaya, Asal Mula Hingga Cara Memasaknya

Nasi Tutug Oncom Tasikmalaya, Asal Mula Hingga Cara Memasaknya

Nasi Tutug Oncom salah satu makanan tradisional khas Sunda yang cukup melegenda. Kuliner ini terdiri dari perpaduan nasi hangat yang dicampur dengan menggunakan oncom bakar yang telah ditumbuk hingga halus.

Yang selanjutnya nasi dan oncom memperoleh bumbu khas serta melalui proses pengolahan sedemikian rupa. Pada akhirnya menciptakan aroma serta cita rasa yang khas.

Selain itu, penyajiannya memperoleh kelengkapan dengan taburan bawang goreng, irisan telur dadar, ikan asing goreng, sambal terasi, hingga lalapan.

Jika anda berkunjung ke Kota Tasikmalaya, akan dengan mudah menemukan pedagang Nasi T.O. Baik para pedagang yang menjajakan dagangannya dengan gerobak, warung terbuka, maupun warung tertutup sederhana.

Ada juga rumah makan dengan dengan konsep “saung bambu lesehan”. Bahkan saat ini telah banyak yang jual Nasi T.O secara online.

Nasi Tutug Oncom Tasikmalaya

Masyarakat Indonesia pada umumnya sarapan dengan menggunakan nasi serta lauk. Bahkan dalam setiap wilayah di Indonesia mempunyai olahan nasi yang khas dengan keunikan masing-masing.

Salah satunya adalah Nasi Tutug Oncom yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat. Sarapan dengan menggunakan Nasi T.O memanglah sedap.

Baca Juga : Makanan Korea untuk Mukbang yang Cocok di Lidah Orang Indonesia

Dari balik kelezatan, makanan tradisional Tasikmalaya ini menyimpan fakta menarik, mulai dari sejarah hingga pelabelan sebagai salah satu makanan rakyat.

Asal Mula Kuliner Nasi Tutug Oncom

Hingga saat ini tidak ada yang tahu secara pasti asal usul makanan tradisional khas Tasikmalaya ini. Nasi T.O menjadi makanan wajib bagi masyarakat Sunda sejak dulu kala dan telah hadir secara turun temurun. Berdasarkan pernyataan sejumlah kalangan, mulai tahun 1940 kuliner ini sudah tersaji sebagai salah satu menu sarapan.

Nasi T.O berawal karena kondisi masyarakat yang sedang mengalami kesulitan ekonomi sehingga tidak mempunyai cukup uang untuk membeli lauk yang enak sebagai teman nasi.

Dalam hal ini, masyarakat pun memutar otak serta berkreasi dengan bumbu dan bahan seadanya. Maka oncom menjadi pilihan sebab memiliki harga terjangkau dan mudah untuk didapatkan.

Awal mulanya oncom yang dicampurkan ke dalam nasi hanya dibakar serta ditambahkan garam. Tanpa adanya tambahan bumbu-bumbu lain. Oncom bakar tersebut kemudian menjadi teman makan nasi.

Dengan secangkir teh tanpa gula, nasi dengan oncom bakar ini seringkali dimakan pada pagi hari sebagai menu sarapan. Dalam bahasa Sunda, Tutug memiliki arti ditumbuk. Maka Nasi Tutug Oncom merupakan nasi dengan tumbukan oncom.

Terutama pada oncomnya yang telah memperoleh tambahan bumbu sebelum akhirnya tercampur pada nasi, maka menu ini dapat anda makan langsung begitu saja.

Meskipun demikian, saat ini makanan tradisional ini justru menjadi salah satu nasi yang cukup populer serta banyak masyarakat yang memburunya.

Menariknya lagi, Nasi T.O dapat dengan mudah anda temukan pada beberapa restoran Sunda. Dalam menu ini, tersedia dua jenis oncom yang sering digunakan yakni oncom merah serta oncom hitam.

Yang membedakan dari keduanya adalah dari bahan serta jenis kapang. Kapang adalah mikroorganisme yang termasuk dalam kingdom fungi atau jamur yang nantinya akan membentuk hifa.

Cara Membuat Nasi Tutug Oncom

Pembuatan Nasi T.O cukup sederhana. Oncom harus melalui proses bakar terlebih dahulu. Selanjutnya tumbuk oncom hingga halus dengan berbagai bumbu yang telah melalui proses sebelumnya.

Bumbu Nasi T.O terdiri dari kencur, bawah merah, bawang putih, garam, serta cabe rawit jika anda menginginkan nasi yang pedas.

Proses berikutnya sebelum bumbu tercampur bersama oncom, bumbu-bumbu tersebut anda tumis terlebih dahulu. Kemudian anda tinggal menyampurkan campuran oncom dan bumbu tersebut dengan nasi pulen.

Baca Juga : Burayot Khas Garut, Camilan Tradisional dengan Citarasa Melegenda

Dalam proses pembuatannya, campuran nasi dengan oncom serta bumbu selanjutnya dapat anda bungkus menggunakan daun pisang. Kemudian dapat anda bakar kembali. Atau bisa juga anda makan langsung tanpa harus anda bakar kembali.

Bahkan keberadaan kuliner tradisional Tasikmalaya ini semakin meluas dan tidak tergerus dengan perkembangan zaman. Saat ini Nasi T.O tidak hanya makanan masyarakat kelas bawah.

Namun, kuliner ini mampu melepaskan status sosial, profesi, pendidikan, serta ekonomi para penikmatnya. Bagi kalangan pelajar dan mahasiswa, Nasi Tutug Oncom sangat terjangkau untuk kantong mereka. (R10/HR-Online)

Editor : Dadang

Gara-gara Ngantuk, Polres Sumedang Tetapkan Sopir Travel Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu 

Gara-gara Ngantuk, Polres Sumedang Tetapkan Sopir Travel Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu 

harapanrakyat.com,- Polres Sumedang tetapkan sopir travel bernomor polisi D-7838-AV, Imat Hendrawan (41), yang terlibat kecelakaan dengan Truk Wing Box bernomor polisi B-9652-TEZ. Kecelakaan ini...
pengedar ganja

Polres Cimahi Bekuk Dua Pengedar Ganja, Salah Satunya Kurir Jasa Ekspedisi

harapanrakyat.com – Polres Cimahi, Jawa Barat, berhasil mengamankan dua pengedar ganja berinisial WFP dan AF. Polisi telah menetapkan WFP dan AF sebagai tersangka. Polisi...
Tunggu Hasil Lab, Dapur MBG Rajapolah Tasikmalaya Ditutup Sementara Waktu Akibat Ada Kasus Dugaan Keracunan Massal

Tunggu Hasil Lab, Dapur MBG Rajapolah Tasikmalaya Ditutup Sementara Waktu Akibat Ada Kasus Dugaan Keracunan Massal

harapanrakyat.com,- Akibat adanya ratusan siswa yang diduga keracunan makanan, dapur MBG Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya untuk sementara berhenti beroperasi. Hal itu untuk menunggu hasil...
Jumlah Korban Dugaan Keracunan Menu MBG Bertambah, Ini Kata Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya

Jumlah Korban Dugaan Keracunan Menu MBG Bertambah, Ini Kata Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya

harapanrakyat.com,- Jumlah pelajar yang mengalami dugaan keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG), di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sampai Jumat (2/5/2025) mencapai 400...
Ribuan Belatung Serang Kios di Pasar Cisurupan Garut, Ternyata Ini Penyebabnya

Geger! Ribuan Belatung Serang Kios di Pasar Cisurupan Garut, Ternyata Ini Penyebabnya

harapanrakyat.com,- Ribuan belatung tiba-tiba menyerang sejumlah kios yang ada di pasar tradisional Cisurupan Garut, Jawa Barat, sejak beberapa hari ini. Tentu belatung-belatung ukuran jumbo...
Guru Honorer di Ciamis Rakit Kendaraan Prototipe dengan Konsep Mobil Tamiya Bermesin Motor

Kreatif, Guru Honorer di Ciamis Rakit Kendaraan Prototipe dengan Konsep Mobil Tamiya Bermesin Motor

harapanrakyat.com,- Sungguh kreatif, Gio Subroto Kusuma (29) pemuda asal Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, merakit kendaraan prototipe dengan konsep mobil tamiya...