Penyebab janin tidak berkembang bisa berasal dari banyak faktor. Baik karena benturan atau kecelakaan, asupan makanan, penyakit, dan lainnya. Mengenal gejalanya sangat penting untuk cara penanganan dan pencegahan keguguran.
Janin tidak berkembang populer juga dengan sebutan blighted ovum. Masyarakat sering menganggap kondisi ini sama dengan keguguran. Padahal dari segi proses terbentuknya janin, blighted ovum berbeda dengan keguguran.
Keguguran atau abortus, menurut Wikipedia, merupakan kondisi saat kehamilan mengalami akhir. Hal ini umumnya terjadi saat masih hamil muda atau usia kehamilan belum mencapai 2 minggu.
Namun jika keguguran terjadi karena faktor kesengajaan disebut aborsi. Kondisi ini terjadi karena janin (fetus) ‘dipaksa’ keluar sebelum embrio mempunyai kemampuan untuk bertahan hidup d luar rahim.
Berbeda dengan keguguran, ada juga kondisi saat janin tidak berkembang. Hal ini terjadi karena proses pembuahan sel telur dalam rahim tidak mampu berkembang menjadi janin atau embrio. Banyak faktor penyebab janin tidak berkembang.
Baca Juga: Pantangan Penyakit Miom, Gejala, Penyebab dan Bahaya Risikonya
Pada proses ini pada dasarnya plasenta telah terbentuk namun tidak ada janin yang berkembang. Uniknya, walaupun embrio tidak berkembang namun plasenta masih memproduksi chronic gonadotropin (hCG) yang merupakan ciri kehamilan.
Faktor Penyebab Janin Tidak Berkembang
Pasangan suami istri yang telah menikah tentunya mengharapkan hadirnya anak. Kehamilan merupakan tahapan saat janin terbentuk dan mengalami pertumbuhan selama 9 bulan 10 hari. Ini berlangsung hingga saatnya janin siap keluar melalui proses kelahiran.
Namun tak sedikit kasus yang terjadi sebelum atau selama kehamilan. Salah satunya saat janin tidak berkembang. Meskipun kondisi ini memperlihatkan tanda yang serupa dengan kehamilan namun ternyata rahim kosong.
Sebagai calon ibu yang mengharapkan kehadiran momongan tentunya harus mengenal dan memahami berbagai kasus kehamilan ini. Berikut ini berbagai faktor penyebab janin tidak berkembang yang wajib calon ibu tahu.
Blighted Ovum
Blighted ovum merupakan kehamilan kosong karena embrio hasil proses pembuahan tidak berkembang. Kondisi ini terjadi karena sel telur maupun sperma yang lemah atau tidak berkualitas.
Meskipun terjadi proses pembuahan namun karena tidak menghasilkan janin menyebabkan rahim menjadi kosong alias tak ada isinya. Uniknya, produksi hormon tetap berlangsung. Bahkan saat tes kehamilan pun bisa positif karena berpatokan pada hCG.
Masalah Genetik
Faktor genetik juga bisa menjadi penyebab janin tidak berkembang. Jika Anda memiliki orang tua dengan riwayat gangguan yang terkait dengan kualitas sel telur atau sperma sebaiknya konsultasikan degan dokter kandungan Anda.
Baca Juga: Jenis dan Penyebab Hamil Anggur yang Wajib Anda Tahu
Mengenal riwayat penyakit maupun gangguan kesehatan dari keluarga juga penting untuk mencegah risiko yang lebih berbahaya. Informasi ini juga berguna agar Anda bisa lebih meningkatkan kewaspadaan untuk mencegahnya.
Kurang Asam Folat
Masa kehamilan awal khususnya pada trimester awal merupakan periode yang sangat penting. Selain janin belum berkembang utuh, ibu penting melindungi kandungannya dari berbagai pengaruh buruk lingkungan.
Penyebab janin tidak berkembang lainnya juga bisa karena kurangnya asupan asam folat. Nutrisi termasuk yang sangat penting terutama dalam membantu perkembangan otak dan saraf janin. Karena itu ibu hamil perlu memperhatikan asupan gizinya.
Gangguan Darah
Tak sedikit kasus keguguran ibu yang terjadi secara berulang. Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita yang mengalami trombofilia. Ini merupakan gangguan yang menyebabkan terjadinya pembekuan darah.
Terjadinya pembekuan darah juga akan menyebabkan janin tidak mampu berkembang. Wanita yang mengalami gangguan ini sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum hamil lagi.
Penyakit Infeksi
Faktor penyakit juga bisa menjadi penyebab janin tidak berkembang. Penyakit yang paling sering adalah infeksi karena serangan parasit dan virus. Beberapa jenis yang sering terjadi antara lain toksoplasma, virus rubella, atau virus herpes simpleks.
Begitu juga dengan virus jenis cytomegalovirus yang bisa menyerang wanita hamil. Berbagai serangan parasit ini tak hanya akan menyebabkan janin tak berkembang namun juga bisa menyebabkan cacat janin atau keguguran.
Kebiasaan Merokok
Kegagalan dalam proses pembuatan juga bisa terjadi karena kebiasaan merokok. Khususnya pada ibu yang mengalami kehamilan. Kandungan nikotin dan zat racun yang masuk tubuh sangat buruk untuk janin.
Jika kebiasaan ini berlangsung sebelum atau saat hamil, maka bisa menjadi penyebab janin tidak berkembang. Bahkan pertumbuhan janin dalam kandungan juga bisa mengalami kecacatan atau gangguan kesehatan.
Faktor Penyebab Lainnya
Selain itu ada sejumlah faktor lainnya yang juga bisa menyebabkan tidak berkembang optimal. Faktor ini bisa berkaitan dengan adanya kromosom abnormal saat proses pembuahan.
Baca Juga: Kenali Penyebab Bayi Sungsang dan Cara Mengatasinya
Begitu juga benturan yang terjadi pada perut ibu juga bisa menyebabkan janin tidak berkembang. Termasuk saat istri berhubungan dengan suami. Karena itu suami juga perlu menjaga kehamilan istrinya dari berbagai risiko yang ada.
Tanda dan Ciri-ciri Janin Tidak Berkembang
Mengenal berbagai faktor yang menjadi penyebab janin tidak berkembang sangat penting agar kita bisa mencegahnya. Kondisi rahim wanita saat proses pembuahan terjadi memang sangat rentan. Terlebih pada trimester awal kehamilan.
Kegagalan embrio untuk berkembang juga perlu kita kenal. Sebab jika ibu hamil tidak segera mendapat penanganan yang baik juga akan berakibat fatal pada ibunya. Nah, berikut ini berbagai tanda dan ciri-ciri janin tidak berkembang.
Janin Tidak Bergerak
Salah satu ciri seorang ibu hamil mengalami kehamilan kosong adalah tidak adanya tanda gerakan dari janin. Namun ciri ini biasanya muncul jika janin telah terbentuk atau berkembang.
Seperti pada kehamilan yang normal tentunya ibu yang hamil akan merasakan adanya tanda dari gerakan janin yang terdapat dalam rahim. Gerakan makin terasa setelah melewati trimester kedua.
Berat Badan Tidak Naik
Kebanyakan kehamilan selalu akan terjadi peningkatan berat badan. Hal ini karena adanya makhluk baru yang terbentuk dalam rahim. Namun jika Anda sedang hamil namun berat badan tak juga bertambah sebaiknya waspada.
Ibu hamil yang berat badannya hanya bertambah sedikit menandakan tidak berkembangnya janin dalam rahim. Karena itu penting ibu hamil sering memeriksakan ke dokter untuk memastikan perkembangan janinnya.
Kram Perut yang Hebat
Selain karena penyebab janin tidak berkembang, ibu hamil yang mengalami kram perut hebat juga merupakan tanda kondisi ini. Namun tak jarang ibu hamil sulit membedakan karena kram juga bisa terjadi pada kehamilan normal.
Kram perut biasanya terjadi pada awal kehamilan sebagai gejala yang lumrah. Namun jika Anda mengalami kram yang sangat menyiksa dan kadang disertai keluarnya darah sebaiknya segera periksakan ke dokter kandungan.
Penurunan hCG
hCG atau human chorionic gonadotropin merupakan hormon yang diproduksi rahim untuk mendukung kehamilan. Saat awal kehamilan mungkin kadar hCG mungkin masih cukup tinggi sehingga banyak wanita hamil yang sering ‘tertipu’.
Namun seiring waktu karena kosongnya rahim, maka kadar hCG akan menurun. Bahkan tak jarang penurunan terjadi secara mendadak. Ini bisa menjadi ciri-ciri karena janin tidak berkembang optimal.
Kelainan pada USG
Untuk mengetahui kondisi maupun perkembangan janin dalam rahim dokter biasanya akan menggunakan alat USG (Ultrasonography). Dengan mengamati kondisi dalam rahim sebenarnya bisa Anda kenali tanda janin yang tidak berkembang.
Termasuk menyangkut pergerakan janin. Biasanya dokter akan memperlihatkan janin yang berkembang ataupun yang tidak. Anda juga bisa langsung bertanya ke dokter tentang kondisi kehamilan Anda.
Cara Mengatasi Janin Tidak Berkembang
Seperti sudah kita tahu ada banyak faktor yang menjadi penyebab janin tidak berkembang. Jika ini terjadi, tentunya tidak ada yang bisa mengatasi atau mencegahnya. Seperti halnya dengan kematian sebagai takdir.
Namun mengenal tanda janin yang tidak berkembang penting agar ibu mendapatkan penanganan yang cepat. Selain agar tidak berdampak terhadap keselamatan ibu, hal ini juga penting agar ibu bisa hamil lagi.
Beberapa langkah penanganan yang biasanya akan dokter lakukan adalah agar keguguran bisa berlangsung secara alami. Setelah itu ibu hamil juga perlu mengikuti prosedur medis guna membersihkan rahim.
Setelah sisa plasenta dan janin yang gagal terbentuk sudah keluar dan rahim menjadi bersih kembali, maka Anda bisa mempersiapkan diri untuk hamil lagi. Konsultasikan dengan dokter kandungan untuk solusi terbaik.
Itulah berbagai faktor penyebab janin tidak berkembang yang sebaiknya Anda waspadai. Mengenal kondisi ini beserta tanda, ciri-ciri, dan penanganannya akan berguna untuk mencegah risiko dan dampak terhadap ibu. (R11/HR Online)