Rabu, Mei 21, 2025
BerandaBerita TerbaruSinopsis 76 Days, Kisah Lockdown Wuhan Akibat Pandemi

Sinopsis 76 Days, Kisah Lockdown Wuhan Akibat Pandemi

Sinopsis 76 Days merupakan kisah perjuangan dan ketahanan manusia yang melawan virus mengerikan di Wuhan. 76 Days merupakan sebuah film dokumenter sebagai bentuk penghargaan kepada para tenaga medis dunia akan perjuangannya. Film ini rilis pertama kali pada 14 September 2020 dengan durasi selama 93 menit.

Film dengan judul 76 Days merupakan arahan dari sutradara Hao WU, Weixi Chen, dan satu anonim. Mereka bertiga merupakan golongan jurnalis yang berusaha merilis film Covid-19. Kebetulan naskah dari film ini merupakan karya dari Hao Wu.

Pembuatan film ini bekerjasama dengan perusahaan produksi dari 76 Days LLC, Ford Foundation, dan Sundance Institute. Lalu dengan tim distribusi dari MTV Dokumenter Film.

Sinopsis 76 Days

Produksi film bermula pada bulan Februari 2020. Saat itu sedang dalam masa lockdown kawasan Wuhan, terutama berlokasi di empat rumah sakit yang berbeda.

Selama masa lockdown, ada pembatasan akses rumah sakit. Yang boleh berkunjung hanya pasien, perawat profesional, dan reporter.

Baca Juga: Sinopsis The White Tiger, Aksi Bangkitnya Pemuda dari Kemiskinan

Beberapa rumah sakit yang terkena dampak parah mengenai pandemi ini melakukan pemeriksaan ketat pada kru dan reporter. Tentu saja pihak yang berwenang akan turun tangan mengatasi pengecekan ketat ini. Tidak semua rumah sakit mengizinkan hal yang sama karena parahnya kasus Covid-19.

Memang saat awal lockdown, keadaan Wuhan sangat porak-poranda. Banyak masyarakat yang gugur dari virus yang mengerikan itu. Korban yang meninggal secara tiba-tiba juga bertebaran pada setiap tempat.

Khawatir

Sinopsis 76 Days memperlihatkan jumlah tenaga medis yang jumlahnya kurang. Hal ini tentu menambah kekhawatiran seluruh masyarakat Wuhan. Jaminan terhadap keselamatan masyarakat semakin menipis karena kurangnya penanganan.

Sebab jumlah korban terdampak jauh lebih banyak dari relawan yang menanganinya. Jajaran reporter sangat membantu mereka untuk menyebarluaskan berita pandemi ini. Berharap akan banyak bantuan yang datang untuk mereka.

Terlihat bahwa tidak ada kehidupan yang bisa terselamatkan saat itu. Karena virus menyerang dengan sangat cepat. Sehingga masyarakat tidak bisa menjaga imunitas mereka.

Perjuangan Perawat

Sinopsis 76 Days memperlihatkan aksi para pejuang garda terdepan dalam menekan lonjakan kasus yang timbul akibat pandemi ini.

Mereka harus berjuang mati-matian agar tidak banyak pasien yang terdampak. Penyakit baru ini masih sangat asing terdengar oleh telinga masyarakat.

Baca Juga: Sinopsis Flora & Ulysses, Kisah Gadis dengan Seekor Tupai

Membuat mereka buta akan pengetahuan yang ada. Sehingga hal ini memicu penambahan jumlah pasien setiap harinya. Beralih ke sisi pasien yang ternyata juga bertahan untuk hidup pada masa lockdown Wuhan.

Pasien yang berada di rumah merasakan penat yang luar biasa. Selama 2 bulan lebih, mereka tidak merasakan hiruk-pikuk suasana kota. Pasalnya, tidak ada lalu lalang keramaian seperti biasanya.

Suasana Wuhan

Sinopsis 76 Days menjelaskan suasana mencekam ketika lockdown. Masyarakat sudah banyak yang hampir putus asa. Keadaan pandemi membuat mental mereka juga down.

Bahan pangan untuk kehidupan sehari-hari kurang. Mereka terpaksa menahan lapar sampai pihak pemerintah menyalurkan bantuan. Hal ini sangat sulit bagi mereka pada era modern harus hidup dengan penuh kekurangan.

Banyak masyarakat yang mengalami gangguan mental. Hampir setiap hari mereka menangis meratapi nasib pandemi. Kerabat dan keluarga sudah banyak yang tumbang akibat terdampak pandemi.

Peristiwa Miris

Sinopsis 76 Days bahkan memperlihatkan seorang wanita yang mengucapkan selamat tinggal pada ayahnya. Lantaran wanita tersebut kehilangan nyawa ayahnya karena terdampak pandemi. Ada juga seorang kakek yang mengalami demensia mencari jalan pulang.

Keadaan memang sangat miris karena penyebaran virus yang cukup pesat. Perawat juga mendapatkan kabar duka karena kerabat dan keluarganya meninggal. Mereka justru sibuk menyelamatkan nyawa orang lain.

Bahkan banyak dari perawat yang lupa makan dan minum karena mengenakan baju hazmat yang cukup panas. Mereka tidak akan membuka baju itu sebelum pekerjaan selesai. Pasalnya, akan sangat berisiko bagi mereka karena terdapat virus yang menempel.

Krisis kesehatan ini benar-benar membuat gempar seisi dunia. Mereka juga takut bahwa pandemi ini akan menyebar ke negara lain. Bahkan banyak negara yang tidak menerima pengungsian warga Wuhan ke negara mereka lantaran tidak mau tertular pandemi.

Bagaimana kelanjutan dari sinopsis 76 Days? Saksikan kisah lengkapnya dengan menonton film dokumenter ini pada 23 Januari 2021. Kabarnya film ini akan tayang dengan gratis untuk mengenang satu tahun lockdown Wuhan. (R10/HR-Online)

Editor: Ndu

Pembangunan Jembatan Sodongkopo Pangandaran Dilanjutkan

Pembangunan Jembatan Sodongkopo Pangandaran Dilanjutkan

harapanrakyat.com,- Pembangunan Jembatan Sodongkopo, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, akhirnya dilanjutkan, setelah sempat terhenti sejak akhir tahun 2023 lalu. Jembatan Sodongkopo ini, rencanannya akan menghubungkan...
Mengetahui Perbedaan Satelit Phobos dan Deimos yang Setia Mengelilingi Mars

Mengetahui Perbedaan Satelit Phobos dan Deimos yang Setia Mengelilingi Mars

Materi tentang perbedaan satelit Phobos dan Deimos menarik untuk dibahas. Seperti yang diketahui bahwa kedua benda langit tersebut merupakan satelit alami yang senantiasa setia...
Guru WNI ungkap pendidikan anak nakal di Finlandia

Pelapor Dedi Mulyadi Dibungkam, Guru WNI Ungkap Fakta Pendidikan Anak Nakal di Finlandia

harapanrakyat.com,- Pernyataan seorang wali murid bernama Adhel Setiawan yang melaporkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke Komnas HAM dibungkam oleh seorang guru asal Indonesia...
Acer Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Canggih yang Futuristik

Acer Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Canggih yang Futuristik

Acer kembali mencuri perhatian dunia teknologi lewat peluncuran laptop terbarunya, Acer Predator Triton 14 AI. Laptop Acer ini hadir sebagai salah satu inovasi paling...
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tanggapi sebutan Mulyono Jilid II

Respons Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat Disebut ‘Mulyono Jilid II’

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespons terkait banyak pihak mulai melontarkan stigma negatif kepadanya. Dedi Mulyadi menyebut dirinya dituding sebagai "gubernur konten," “Mulyono...
Sejarah Jampang Sukabumi, Dulunya Ternyata Dasar Laut

Sejarah Jampang Sukabumi, Dulunya Ternyata Dasar Laut

Sejarah Jampang Sukabumi ternyata menyimpan kisah yang tidak biasa. Warga Sukabumi Selatan mungkin sudah cukup familiar dengan tempat ini. Jampang Kulon adalah salah satu...