Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Harga jual gabah kering merosot, hal tersebut membuat petani di Desa Sindanglaya, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mengeluh.
Pasalnya, penurunan harga gabah kering panen (GKP) tidak sesuai patokan Pemerintah. Apabila hal tersebut terus berlanjut petani bisa merugi, sebab tidak seimbang dengan biaya produksi.
Omang, salah seorang petani dari Desa Sindanglaya menjelaskan, penurunan harga sudah terjadi sejak dua musim panen lalu.
“Harga gabah bukannya menjadi mahal, akan tetapi malah semakin merosot hingga musim panen saat ini,” katanya, Kamis (22/7/2021).
Menurut Omang, gabah kering giling anjlok di kisaran Rp 3.500 per kilogramnya, itupun kalau kualitas padinya bagus.
“Harga tersebut tentunya harga di bawah harga pembelian Pemerintah (HPP),” jelasnya.
Omang mengaku tidak tahu penyebab anjloknya harga gabah kering, namun diduga stok beras saat ini sedang melimpah.
Sementara itu, berpijak pada Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 24 Tahun 2020 tentang Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah dan Beras, sebetulnya harga gabah kering sudah ditetapkan Rp. 4.200 per kilogramnya.
Maka apabila harga jual gabah kering di tingkat petani tidak sesuai patokan Pemerintah dapat dipastikan petani merugi.
“Mungkin solusinya, Bulog bisa membantu penyerapan gabah hasil panen petani,” kata Omang. (Edji/R7/HR-Online/Editor: Ndu)