Adab menjadi makmum ternyata juga menjadi hal yang harus kita perhatikan. Bukan hanya adab yang berlaku untuk imam saja.
Tetapi untuk menjadi seorang makmum itu terdapat beberapa adab yang harus diperhatikan dan diamalkan. Pasalnya masih sedikit sekali yang mengetahui akan hal ini.
Kebanyakan hanya memahami bahwa makmum itu tempat atau posisinya di belakang imam.
Menjalankan sholat fardhu secara berjamaah memang menjadi salah satu anjuran bagi umat muslim. Sholat berjamaah bagi kaum laki-laki seharusnya dilakukan di masjid.
Tetapi sholat jamaah tersebut juga bisa Anda lakukan di rumah bareng dengan keluarga. Tak hanya mendapatkan pahala yang besar, tetapi sholat berjamaah di masjid juga dapat memupuk tali silaturahmi sesama muslim.
Sebagaimana dalam Al Quran surat At-Taubah ayat 18:
Mudah-mudahan mereka juga termasuk orang-orang yang mendapatkan petunjuk.
Baca juga: Adab Berdoa Agar Cepat Terkabul, Berikut Cara dan Penjelasannya!
Beberapa Adab Menjadi Makmum
Apabila kita mampu melaksanakan sholat secara berjamaah, kita akan mendapatkan banyak manfaat dan keutamaan dari melaksanakan sholat berjamaah itu sendiri.
Seperti yang sudah kita ketahui juga bahwa ketika melaksanakan sholat secara berjamaah sudah pasti terdapat sedikit perbedaan dengan saat kita melaksanakan sholat tersebut sendiri atau munfarid.
Saat kita sholat sendiri pasti yang akan menjadi imam ya diri kita sendiri. Tetapi saat kita sholat berjamaah, bisa jadi kita imamnya namun bukan tidak mungkin pula jika kita adalah seorang makmum.
Menjadi seorang imam terdapat syarat-syarat yang harus terpenuhi. Di samping itu juga menjadi seorang makmum terdapat adab-adab yang harus diperhatikan.
Tahukah Anda apa saja adab tersebut? Untuk mengetahui lebih jelas yang mengenai adab tersebut, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Tidak Boleh Tergesa-gesa
Untuk adab menjadi makmum yang pertama adalah apabila seorang makmum mendengarkan iqomah janganlah ia tergesa-gesa berjalan.
Alangkah lebih baiknya jika kita sudah mendengarkan iqomah dan masih di jalan kita tidak boleh tergesa-gesa dan berjalan dengan tenang juga penuh wibawa.
Bersegeralah datang ke masjid untuk melaksanakan sholat dan berjalanlah dengan tenang juga penuh kewibawaan.
Nabi Muhammad juga mengatakan bahwa hendaknya kita mengikuti sholat jamaah sebatas yang sempat kita ikuti saja.
Kemudian melanjutkan bagian yang belum kita ikuti setelah sampai di masjid. Meskipun iqomah sudah berkumandang, tetapi kita tidak boleh datang ke masjid dengan setengah lari.
Baca juga: Adab Berbicara dengan Orang Tua, Ini yang Harus Diperhatikan!
Diam Saat Imam Membaca
Kemudian adab menjadi makmum yang kedua adalah hendaknya kita diam saat imam sedang membaca.
Seperti yang sudah kita ketahui juga bahwa dalam melaksanakan sholat berjamaah terlebih sholat subuh, Maghrib, dan Isya imam akan membaca panjang bacaan surat Al Fatihah dan surat pendek rakaat 1 dan rakaat 2.
Maka sebagai makmum, ketika imam sedang membaca tersebut kita harus diam.
Tidak boleh membaca sendiri dengan lantang. Apalagi suaranya melebihi bacaan dari imam.
Bukankah saat sholat itu kita juga harus khusyuk? Apabila imam membaca dengan jelas kemudian makmum mengikutinya dengan lantang juga, maka tidak akan tercipta kekhusyukan.
Justru malah akan mengganggu jamaah yang mengikuti sholat tersebut.
Mengucapkan Aamiin
Bukan hanya itu saja, sebagai makmum bukankah kita juga harus mengucapkan Aamiin setelah imam selesai membaca surat Al-Fatihah?
Hal tersebut juga termasuk adab menjadi makmum yang harus kita perhatikan dan amalkan. Jangan sampai kita diam saja saat imam sudah selesai membaca surat Al-Fatihah.
Nabi Muhammad SAW telah bersabda dalam hadits riwayat Muslim yang artinya, “Janganlah mendahului imam. Apabila Imam bertakbir maka bertakbirlah dan bila imam sudah membaca waladholin maka ucapkanlah aamiin.”
Mengacu pada hadits tersebut, seorang makmum itu juga tidak boleh mendahului imam. Apabila Imam belum ruku, maka makmum tidak boleh mendahului.
Kemudian ketika imam sudah membaca waladholin, maka tugas seorang makmum adalah mengucapkan aamiin.
Baca juga: Adab Mendengar Adzan, Ketahui dan Amalkan Karena Datangkan Pahala
Menyempurnakan Shaf
Sebagai seorang makmum kita juga harus menyempurnakan shaf dalam sholat. Terkadang kita harus menyambungkan shaf, merapatkan, dan juga harus meluruskan Shaf.
Menegakkan shaf dengan baik dengan cara meluruskan dan tidak membiarkan shaf tersebut bengkok ataupun salah.
Dalam hadits riwayat Bukhari menjelaskan, hendaknya kalian merapikan shaf ketika sholat atau Allah akan menjadikan wajah kalian saling berselisih. Sungguh naudzubillahimindzalik.
Tak hanya itu saja, dalam hadits riwayat Nasa’i dan Al Hakim yang artinya adalah, “Siapapun yang menyambung shaf ketika sholat, maka Allah menyambung hubungan dengannya. Tetapi siapa pun yang memutuskan shaf ketika sholat, maka Allah juga memutus hubungan dengannya.
Padahal kita tidak bisa melakukan apa-apa tanpa Allah. Mungkin memutuskan shaf ketika sholat itu terlihat sepele. Akan tetapi dampaknya sangat dahsyat bagi kehidupan umat muslim.
Dengan mengamalkan beberapa adab menjadi makmum tersebut semoga menjadikan ibadah sholat kita lebih khusyuk dan mendapatkan limpahan pahala dari Allah SWT. (Muhafid/R6/HR-Online)