Bahaya makanan yang dibakar ternyata kurang baik untuk kesehatan tubuh. Makanan dengan pengolahan yang dibakar memiliki beragam bahaya, Anda wajib tahu. Ada banyak bahaya yang mengancam sehingga menjadi makanan pantangan, bahkan olahan seperti ini hanya menghilangkan nutrisi di dalamnya.
Meski demikian, ada juga cara untuk menetralisirnya. Sebagai pecinta kuliner, ada baiknya Anda mengetahuinya sejak awal. Sehingga dapat mencegah bahkan mengatasinya secara tepat.
Baca Juga: Makanan Penyebab Obesitas yang Perlu Anda Hindari
Bahaya Makanan yang Dibakar dan Cara Menetralisir
Ada banyak jenis kuliner di Indonesia yang cukup ternama. Cita rasanya yang manis dan cara pengolahannya yang bervariasi tidak sedikit membuat pecinta kuliner tertarik untuk mencobanya.
Anda bisa mengolah makanan dengan berbagai cara. Mulai dari merebus, menggoreng, mengukus, hingga membakarnya. Makanan dengan cara dibakar memiliki daya tarik tersendiri.
Sehingga membuat sebagian masyarakat gemar dengan olahan makanan dengan cara membakarnya. Cita rasa dan aromanya yang khas menarik untuk dicoba.
Bahkan kini karena pecinta kuliner bakaran semakin meningkat membuat beberapa warung makan juga menyediakan menu tersebut.
Ada banyak olahan bakaran mulai dari ayam bakar, sosis, daging, ikan, roti, dan masih banyak yang lainnya.
Namun tahukah Anda di balik rasanya yang menggugah selera, faktanya makanan dengan pengolahan bakar juga memiliki dampak negatif yang berbahaya.
Efek buruk tersebut akan berpengaruh pada kesehatan tubuh. Karena alasan inilah ada baiknya jika Anda mulai mengurangi untuk mengonsumsinya.
Dengan Anda menguranginya, risiko terserang penyakit akan berkurang. Berikut ini ada beberapa jenis penyakit yang bisa muncul ketika Anda konsumsi makanan dengan cara pengolahan membakarnya.
Baca Juga: Bahaya Makan Gorengan, Waspadai Bahaya yang Mengintai!
Kanker
Risiko terserang penyakit kanker menjadi bahaya akibat sering konsumsi jenis makanan bakaran.
Kanker akan memiliki peluang besar menyerang tubuh pada bagian saluran cerna bagian atas. Kanker akan tumbuh di bagian kerongkongan dan rongga mulut.
Selain itu, kanker juga bisa tumbuh di area lambung. Hal ini akibat adanya senyawa karsinogenik akibat seringnya konsumsi bebakaran. Komposisi DNA dalam tubuh manusia yang menyebabkan kanker muncul.
Cara untuk menetralisir timbulnya hal tersebut yaitu dengan mencoba merendam daging dalam bumbu tradisional terlebih dulu. Selain itu, hindari mengolah daging dengan suhu tinggi dan dalam jangka waktu lama.
Bahayanya untuk Ibu Hamil
Masih banyak bahaya makanan yang dibakar baik untuk orang biasa atau ibu hamil sekalipun. Apalagi jika membakar makanan tersebut hingga gosong.
Pengolahan makanan dengan cara membakarnya sebenarnya cukup memberikan dampak negatif pada ibu hamil.
Daging atau olahan makanan hingga gosong akan menghasilkan senyawa PAHs cukup berbahaya. Selain itu senyawa heterocyclic amines (HCAs) yang bisa memicu mutasi DNA.
Sehingga cukup berbahaya bagi ibu hamil dan janin dalam kandungannya. Selain daging, roti, hot dog, kebab, dan sejenisnya mengandung tepung jika memasaknya dengan suhu tinggi menghasilkan zat akrilamida.
Zat inilah yang cukup berbahaya yang menyebabkan bayi lahir dengan risiko berat badan rendah dan lingkar kepala kecil. Karena cukup berbahaya, ada baiknya untuk menghindari konsumsi makanan bakar dengan porsi yang tepat.
Hindari mengonsumsinya secara terus-menerus. Apalagi bahayanya tidak hanya pada orang biasa, namun termasuk ibu hamil.
Baca Juga: Makanan Penyebab Usus Kotor Seperti Ini Wajib Anda Hindari!
Menetralisir Makanan yang Dibakar
Karena bahaya makanan yang dibakar cukup mengerikan, sebaiknya coba untuk mengatasinya. Ada cara untuk menetralisir makanan tersebut.
Anda perlu menetralisir makanan tersebut agar tidak berdampak buruk terhadap kesehatan tubuh. Sehingga risiko terserang penyakit seperti kanker dapat terhindari.
Sebaiknya gunakan daging tanpa lemak untuk mengurangi risiko munculnya karsinogenik. Dengan cara ini daging atau ikan cepat matang. Selain itu, gunakan bumbu tradisional untuk merendam makanan sebelum membakarnya.
Risiko berbahaya juga bisa datang dari proses pembakaran. Apalagi jika pembakaran hanya dengan asal-asalan, mengakibatkan kematangan kurang merata. Hal ini juga bisa membuat penyakit dari makanan setengah matang.
Sebaiknya untuk menghindari risiko berbahaya untuk kesehatan dari makanan bakaran pastikan tahu prosesnya dengan tepat. Ada baiknya memilih makanan yang tepat dan minim risiko menimbulkan senyawa yang berbahaya.
Jika Anda sampai salah, bisa menimbulkan risiko penyakit berbahaya. Selain itu, untuk mengatasi bahaya makanan yang dibakar, Anda perlu menetralisirnya sejak awal. Dengan cara ini mampu membatasi risiko terserang penyakit berbahaya pada siapa saja. (R10/HR-Online)