harapanrakyat.com,- Penutupan akses jalan pada pelaksanaan pembangunan Jembatan Cidahu penghubung antara Desa Gereba dan Desa Bangbayang di Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, membawa berkah tersendiri bagi lingkungan dan para pemuda setempat.
Kholis, Ketua RT 01, Dusun Ciawitali, Desa Gereba, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis mengatakan, dengan adanya pengerjaan perbaikan Jembatan Cidahu, maka akses jalan pun dialihkan.
“Selama akses jalan Jembatan Cidahu ditutup, untuk kendaraan roda dua bisa melewati jembatan sementara yang dibuat oleh masyarakat setempat,” katanya, Minggu (27/11/2022).
Supaya tidak terjadi kemacetan, lanjut Kholis, para pemuda setempat membantu mengatur lalu lintas kendaraan yang akan melewati jembatan sementara.
Kendaraan yang hendak melintas memberikan uang kencleng secara sukarela. Uang dari hasil kencleng itu kemudian mereka sumbangkan ke masjid dan sebagian untuk uang kas Karang Taruna.
Baca Juga: Jembatan Cidahu Cipaku Ciamis Diperbaiki, Mobil Lewat Jalan Alternatif
“Jadi betul-betul membawa berkah. Alhamdulillah, pembangunan Jembatan Cidahu yang selama ini didambakan masyarakat dan pengguna jalan juga sudah mulai pengerjaannya,” ucap Kholis.
Ia pun berharap pengerjaannya bisa selesai tepat waktu dan hasilnya sesuai harapan. Sehingga Jembatan Cidahu menjadi jembatan yang representatif.
Sementara itu, untuk kendaraan roda empat, selama penutupan akses jalan jembatan harus menggunakan jalan alternatif lain.
“Kendaraan roda empat bisa melewati jalan tikus yang tembus ke Desa Gereba-Kawali. Atau menuju wilayah Desa Selacai melalui jalur jalan Dusun Cicanggong, Desa Bangbayang,” terang Kholis.
Oyon Sopyan, salah seorang pengguna kendaraan roda empat asal Desa Bangbayang, Kecamatan Cipaku, mengaku terbantu dengan adanya para pemuda yang membantu mengatur arus lalu lintas.
Karena menurutnya, kalau tidak ada yang mengatur arus lalu lintas bisa terjadi kemacetan. Apalagi jalan poros hanya cukup untuk satu mobil saja yang lewat.
“Ya, inisiatif para pemuda untuk mengatur arus lalu lintas patut kita apresiasi. Tidak apa-apa kita memberikan kencleng. Terlebih uang kenclengnya untuk kas Karang Taruna dan masjid,” pungkas Oyon Sopyan. (Dji/R3/HR-Online/Editor-Eva)