harapanrakyat.com,- Akibat adanya ratusan siswa yang diduga keracunan makanan, dapur MBG Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya untuk sementara berhenti beroperasi. Hal itu untuk menunggu hasil laboratorium Dinkes dan hasil penyelidikan kepolisian.
Danramil 1205/Rajapolah Kapten Inf Mukhlis Ghozali mengatakan, berdasarkan hasil mediasi untuk sementara waktu dapur MBG tersebut berhenti beroperasi. Pasalnya, hasil lab-nya belum keluar.
Ia mengungkapkan, dapur MBG Rajapolah ini melayani sekitar 3.481 penerima manfaat, mulai dari siswa TK, SD hingga SMP yang ada di Rajapolah.
“Untuk dapur di sini melayani 3.481 orang siswa dari berbagai tingkatan,” terangnya, Jumat (2/5/25).
Sebelumnya, petugas kesehatan mencatat ada sekitar 400 siswa yang menjadi korban dugaan keracunan makanan. Mereka adalah pelajar yang menyantap makanan dari menu program MBG.
Kemudian, peristiwa itu pun dilaporkan ke Dinas Pendidikan, apalagi korbannya berasal dari beberapa sekolah. Terlebih korbannya bukan hanya siswa dari berbagai tingkatan, namun juga Guru.
Dari ratusan orang itu, hanya 32 orang yang datang ke Puskesmas Rajapolah untuk menjalani pemeriksaan. Kemudian, 9 orang di antaranya harus menjalani perawatan di Puskesmas.
Sementara itu, ratusan orang lainnya memilih menjalani pengobatan di rumah karena gejala yang mereka rasakan terbilang ringan, seperti sakit perut.
Menanggapi hal tersebut, Kadis Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya membenarkan pihaknya mendapatkan catatan laporan korban dugaan keracunan mencapai ratusan.
“Info yang masuk ke kami sekitar 400 siswa. Kami juga sudah menerjunkan tim untuk mengecek di lapangan guna mengetahui sebenarnya apa yang sedang terjadi,” katanya. (Apip/R6/HR-Online)