Robot android manusia otonom dijual oleh startup asal Rusia yang bernama Promobot. Hadirnya robot hasil kloningan manusia ini tentu saja menggemparkan dunia.
Bagaimana tidak, dulunya tokoh fisikawan terkenal, Stephen Hawking, pernah mewanti-wanti adanya era super AI. Dimana robot memiliki kendala penuh dalam bidang kehidupan.
Robot hasil kloningan yang diciptakan ilmuwan modern tersebut pun diharapkan tak akan mengantarkan kita ke era yang dikhawatirkan Stephen Hawking.
Bukan hanya era super AI, adanya deretan robot terbaru juga mengingatkan kita dengan era film fiksi ilmiah Terminator yang mendunia.
Robot Android Manusia
Robot otonom hasil kloningan manusia yang dijual Promobot memiliki struktur morfologi yang hampir menyerupai manusia.
Setiap orang yang tertarik untuk membeli robot ini pun bisa bebas memilih wujudnya. Dalam artian, pembeli bisa memesan penampilan robot seperti manusia dalam bentuk apa saja sesuai keinginannya.
Bahkan Promobot siap menerima pesanan robot yang dibentuk mirip Michael Jordan atau William Shakespeare. Semua permintaan pasar terhadap robot android miliknya akan dipenuhi sebaik mungkin.
Hal tersebut tak ragu untuk dilakukan startup ini karena pangsa pasar yang dibukanya cukup besar. Dimana pasarnya meliputi layanan, pendidikan, hingga hiburan.
Dengan kecanggihan yang dimilikinya, robot android manusia bisa digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan, baik itu profesional maupun pribadi.
Perlu untuk anda ketahui, robot otonom ini sebenarnya bukan 100% hasil kloningan. Meski begitu, memori robot ini mampu menyimpan semua data digital manusia yang dikloning.
Mengenai penamaannya, robot ini dinamakan dengan Robo-C. Perusahaan pembuat mengklaim bahwa Robo-C mampu menirukan mimik muka manusia asli dengan sangat baik.
Diketahui bahwa wajah Robo-C mempunyai 18 bagian yang bisa bergerak. Dengan kecanggihan tersebut, robot ini juga mampu menampilkan 600 ekspresi mikro.
Tak hanya itu, Robo-C juga memiliki leher dan dada yang mampu bergerak secara bebas hingga tiga derajat. Namun sayangnya, robot ini tak bisa berjalan.
Lebih dari itu, robot android manusia juga dilengkapi dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang berisikan 100 ribu modul bicara.
Dengan dukungan tersebut, Robo-C akan semakin mirip manusia yang sebelumnya sudah dikloning menggunakan teknologi digital.
Oleg Kivokurtsev selaku pendiri Promobot sempat menjelaskan bahwa kunci pengembangan Robo-C terletak pada digitalisasi kepribadian dan pembentukan penampilan individu.
Dengan momen kunci tersebut, terciptalah keabadian digital. Dimana hal ini menjadi keunggulan yang ditawarkan ke semua pelanggannya.
Fakta Robot Android Manusia Robo-C
Saat ini perusahaan Promobot tengah membangun 4 klon robot sesuai dengan pesanan pelanggan. Dimana salah satu robotnya akan diletakkan di pusat layanan pemerintah Rusia.
Kemudian satu robot lainnya digunakan untuk pameran robot. Robot ini terbilang unik karena didesain dalam wujud tiruan Albert Einstein.
Sementara dua robot android manusia lagi adalah klon robot ayah dan ibu dari keluarga kaya raya yang ada di Timur Tengah. Semua klon robot dari Promobot sangat mencuri perhatian dunia.
Terkait penciptaan robot tersebut, perusahaan pembuat mengklaim bahwa inovasinya mampu menghilangkan penghalang dalam interaksi antara manusia dan mesin.
Tak hanya itu, Promobot juga mengklaim bahwa Robo-C menjadi android humanoid pertama yang ada di dunia. Bukan hanya meniru penampilan manusia saja, robot ini juga bisa diterjunkan ke dalam dunia bisnis.
Robo-C diketahui bisa menyalin ekspresi wajah manusia. Dimana hal tersebut memungkinkannya bisa menggerakkan mata, alis, bibir dan bahkan otot lainnya.
Disamping itu, robot android manusia juga mampu menjawab pertanyaan secara mudah. Berkat kemampuannya tersebut, robot ini bisa menggantikan posisi karyawan yang bekerja di tempat ramai, seperti kantor pos dan perbankan.
Meski canggih, ternyata Robo-C memiliki kelemahan. Diketahui bahwa Robo-C dibekali android atau disebutnya sebagai mesin antropomorfik yang masa pakainya rendah.
Android pada Robo-C hanya memiliki daya baterai yang bisa digunakan selama 8 jam saja. Dengan demikian, pemanfaatan kinerja robot akan terasa kurang optimal karena terbatas.
Dengan mesin antropomorfik yang terbilang minim, Robo-C ini dibalut dengan bahan yang lebih tahan lama jika dibandingkan dengan jaringan lunak pada tubuh manusia.
Selain itu, robot android manusia juga bisa dihidupkan kembali jika ada kerusakan. Namun kembali lagi bahwa manusia memiliki banyak kelebihan dari robot. Manusia jauh lebih tangkas jika dibandingkan robot. (R10/HR-Online)