Rabu, Mei 21, 2025
BerandaBerita PangandaranMeski PSBB, Jumlah Pemudik ke Pangandaran Terus Bertambah

Meski PSBB, Jumlah Pemudik ke Pangandaran Terus Bertambah

Berita Pangandaran (harapanrakyat.com).- Meski pemerintah saat ini memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), jumlah pemudik yang pulang kampung ke kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, terus bertambah.

Hingga pertengahan bulan puasa ini, tercatat 693 orang pemudik yang tersebar di 10 kecamatan go kabupaten Pangandaran. Para pemudik statusnya kini menjadi orang dalam pemantauan (ODP).

Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena mengakui masih banyaknya pemudik yang pulang kampung ke Pangandaran.  

“Mereka yang mudik ke Pangandaran, melontarkan berbagai alasan kenapa mudik. Tapi kebanyakan alasannya masuk akal juga, sehingga kita perbolehkan pulang,” ujarnya, Sabtu (8/5/2020).

Namun, bagi siapa saja pemudik yang pulang dari luar Kota terutama zona merah, harus mengikuti isolasi mandiri selama 14 hari di tempat yang sudah disediakan di Desanya masing-masing.

“Isolasi mandiri ini berlaku bagi semua warga kabupaten Pangandaran yang mudik atau pulang kampung,” tegas Nana.

Nana menyebut, Kecamatan Padaherang merupakan kecamatan yang paling banyak mengisolasikan warganya. Dari 14 Desa yang ada di Kecamatan Padaherang, sebanyak 169 warganya menjalani karantina.

“Alhamdulillah hingga saat ini, ODP yang menjalani karantina mandiri semuanya sehat-sehat,” ungkapnya.

Pihaknya pun memprediksi para pemudik akan kembali bertambah menjelang lebaran nanti.

Dihubungi terpisah, Kepala Puskesmas Padaherang, Suryati mengatakan, setiap harinya, tim medis dari Puskesmas Padaherang, selalu turun ke lapangan untuk memeriksa para pemudik atau ODP.

Mereka di tes suhu tubuhnya terlebih dahulu, apalagi pemudiknya dari zona merah, selain itu para pemudik juga d konfirmasi saat berada di kota pernah kontak fisik tidak dengan yang positif covid-19.

“Kami teliti sampai seperti itu, ini dilakukan agar kita benar-benar maksimal dalam penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19,” katanya.

Pihaknya bersyukur, semua ODP yang menjalani karantina mandiri di kecamatan Padaherang dalam keadaan sehat. (Entang/R8/HR Online)

Mengenal SIKN, Permudah Akses Arsip Bersejarah di Kabupaten Ciamis

Mengenal SIKN, Permudah Akses Arsip Bersejarah di Kabupaten Ciamis

harapanrakyat.com,- Masyarakat Kabupaten Ciamis kini sudah bisa mengakses berbagai arsip penting dan juga bersejarah. Hal itu bisa dilakukan melalui Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN)...
Tarif Dagang AS Mengguncang Ekspor Indonesia

Tarif AS Mengguncang Industri Ekspor, Jawa Barat Paling Terdampak, Apa Solusinya?

Harapanrakyat.com,- Tarif dagang yang ditetapkan Amerika Serikat (AS) mengguncang industri ekspor di Indonesia. Salah satu daerah yang paling terdampak adalah Jawa Barat, daerah yang...
Puluhan Jukir Liar Diamankan Polisi, Diberi Tausiah hingga Salat Berjamaah

Puluhan Jukir Liar Diamankan Polisi, Diberi Tausiah hingga Salat Berjamaah

harapanrakyat.com,- Polisi mengamankan puluhan juru parkir liar (Jukir) melalui operasi pencegahan aksi premanisme di wilayah hukum Polres Tasikmalaya, Selasa (20/5/2025). Mereka kemudian diberi tausiah...
Pembangunan Jembatan Sodongkopo Pangandaran Dilanjutkan

Pembangunan Jembatan Sodongkopo Pangandaran Dilanjutkan

harapanrakyat.com,- Pembangunan Jembatan Sodongkopo, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, akhirnya dilanjutkan, setelah sempat terhenti sejak akhir tahun 2023 lalu. Jembatan Sodongkopo ini, rencanannya akan menghubungkan...
Mengetahui Perbedaan Satelit Phobos dan Deimos yang Setia Mengelilingi Mars

Mengetahui Perbedaan Satelit Phobos dan Deimos yang Setia Mengelilingi Mars

Materi tentang perbedaan satelit Phobos dan Deimos menarik untuk dibahas. Seperti yang diketahui bahwa kedua benda langit tersebut merupakan satelit alami yang senantiasa setia...
Guru WNI ungkap pendidikan anak nakal di Finlandia

Pelapor Dedi Mulyadi Dibungkam, Guru WNI Ungkap Fakta Pendidikan Anak Nakal di Finlandia

harapanrakyat.com,- Pernyataan seorang wali murid bernama Adhel Setiawan yang melaporkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke Komnas HAM dibungkam oleh seorang guru asal Indonesia...