Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Peselancar di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat meminta pemerintah setempat untuk menetapkan kawasan pantai barat Pangandaran sebagai zona surfing atau area surfing. Gagasan itu muncul setelah kejuaraan Surfing Competition 2019 yang digelar di pantai barat Pangandaran, Sabtu (24/08/2019), sukses digelar.
Pegiat wisata Deddi Wahyudi, mengatakan, pada event Pangandaran Surfing Competition 2019 banyak gagasan yang terlahir, salah satu satunya dalam rangka memajukan parawisata di Pangandaran. Gagasan itu diantaranya mengusulkan agar pantai barat ditetapkan sebagai zona surfing atau surfing area.
“Gagasan ini untuk memperkaya varian atraksi wisata di Pantai Pangandaran. Jadi wisata pantai Pangandaran tidak hanya sekedar berenang atau menikmati keindahan pantai saja, tetapi juga terdapat wisata surfing yang diperuntukan untuk wisatawan,” ujarnya.
Untuk mendukung tercipitanya zona surfing, lanjut Deddi, perlu dibangun breakwater sepanjang 500 meter yang menjorok ke tengah laut. Hal itu supaya tercipta ombak yang ideal untuk berselancar. “Jadi ombak pun perlu diciptakan atau tidak bergantung pada kondisi cuaca saja,” katanya.
Selain itu, lanjut Deddi, perlu juga dibangun patung atau monumen surfing secara permanen sebagai penanda agar wisatawan tahu bahwa pantai Pangandaran adalah pantai yang dirancang untuk olahraga selancar.
“Event Surfing Competition juga harus menjadi agenda tahun dan masuk kedalam agenda wisata Pangandaran. Selain itu juga dalam setiap tahunnya harus ada peningkatan kelas dan kualitas dalam penyelenggaraannya,”katanya.
Atlet Surfing asal Pangandaran, Dian Herdianto, berharap kedepan kejuaraan surfing di Pangandaran harus meriah lagi. Apalagi komunitas surfing di Pangandaran selalu kompak.
“Mudah-mudahan kedepannya kejuaraan surfing lebih sering digelar. Biar kami para atlet selancar lebih semangat lagi berlatih. Kami juga berharap di beberapa titik pantai Pangandaran ditetapkan sebagai zona surfing,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Sementara DPRD Pangandaran, Asep Noordin, mengatakan, pihaknya mendukung kejuaraan surfing di Pangandaran lebih rutin digelar. Dia pun berharap Pemkab memberikan support agar olahraga surfing di Pangandaran bisa lebih menggeliat.
“Potensi surfing di Pangandaran sangat luar biasa, mulai dari banyaknya komunitas peselancar dan juga banyak pantai yang cocok untuk digunakan spot surfing,”ujarnya.
Menurut Asep, banyak spot surfing di Pangandaran yang sudah diakui oleh peselancar dunia seperti di blok batu mandi Pantai Pangandaran, Pantai Batu Karas dan Pantai Madasari.
“Spot-spot surfing di Pangandaran itu sudah dikenal dunia. Sekarang tinggal bagaimana mendesain spot surfingnya biar lebih menarik untuk peselancar. Untuk lebih menarik memang perlu dibangun breakwater agar ombak yang dihasilkan lebih panjang lagi,” katanya.
Asep juga mendukung pembangunan monument atau patung surfing di Pantai Pangandaran. Hal itu menurutnya agar lebih mengenalkan kepada wisatawan bahwa di pantai Pangandaran terdapat spot khusus surfing.
“Kebetulan pantai Pangandaran tengah dilakukan penataan. Bisa saja nanti pada program penataan lanjutan tahun depan bisa dimasukan untuk perencanaan pembangunan monument surfing,” ujarnya.
Menurut Asep, surfing kini tidak hanya sekedar olahraga, tetapi sudah menjadi bagian atraksi wisata pantai. “Jadi melalui surfing bisa mengenalkan serta mempromosikan wisata Pangandaran. Apalagi pantai Pangandaran sudah dimasukan ke dalam daftar tempat kejuaraan surfing untuk area Jawa dan Bali,” pungkasnya. (Mad/R2/HR-Online)