Minggu, Mei 4, 2025
BerandaBerita TerbaruTanda Bulan Menjauh dari Bumi dapat Terlihat dari Batu Purba Ini!

Tanda Bulan Menjauh dari Bumi dapat Terlihat dari Batu Purba Ini!

Tanda bulan menjauh dari Bumi bergerak setiap tahunnya. Saat ini jarak bulan dan Bumi sudah lebih menjauh dari beberapa miliar tahun lalu. Hal itu membuat semua orang bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi pada bulan.

Pada tahun 1969 lalu, misi Apollo adalah memasang panel reflektif dari bulan. Pada misi tersebut terlihat bahwa bulan selalu bergerak menjauh di setiap tahunnya.

Bulan bergerak menjauh dari Bumi sekitar 3,8 cm setiap tahunnya. Jika mengamati tingkat resesi bulan saat ini dan memproyeksikan kembali ke masa lalu, maka akan berakhir dengan tabrakan sekitar 1,5 miliar tahun lalu.

Baca Juga: Jarak Bumi dan Matahari Semakin Jauh, Apa yang Akan Terjadi?

Tanda Bulan Menjauh dari Bumi Terlihat dari Ini!

Bulan sebagai satelit alami Bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Selama itu, bulan tampaknya sudah bergerak menjauh dari Bumi.

Universitas Utrecht dan Universitas Jenewa menggunakan kombinasi teknik untuk mencoba mendapatkan informasi mengenai masa lalu Tata Surya, termasuk sejarah bulan dan Bumi.

Jarak antara Bumi dan bulan berkaitan secara langsung dengan frekuensi salah satu siklus Milankovitch, yaitu siklus presisi iklim.

Di Taman Nasional Karijini, Australia Barat, terdapat ngarai yang membelah sedimen ritmis berlapis yang memiliki usia 2,5 miliar tahun.

Pada tahun 1972, ahli geologi Australia AF Trendall mengajukan pertanyaan mengenai skala yang berbeda dari pola siklus dan berulang yang terlihat pada lapisan batu purba tersebut.

Ia mengatakan bahwa mungkin pola terkait dengan variasi masa lalu dan juga iklim.

Baca Juga: Fase Bulan Purnama, Berhubungan dengan Perubahan Bentuknya

Perubahan Siklus

Salah satu tanda bulan menjauh dari Bumi adalah adanya perubahan siklus. Siklus Milankovitch akan memberikan gambaran perubahan periodik dalam bentuk orbit Bumi.

Orientasi poros orbit Bumi berpengaruh besar terhadap distribusi sinar Matahari selama periode tahunan. Saat ini siklus Milankovitch yang dominan akan berubah setiap 400.000 tahun, 100.000 tahun, 41.000 tahun, dan 21.000 tahun.

Siklus ini juga mempengaruhi migrasi dan evolusi flora fauna, termasuk spesies manusia sendiri. Tanda perubahan ini dapat terbaca melalui perubahan siklus pada batuan sedimen.

Baca Juga: Sinyal Kosmis Guncang Bumi, Getaran Energi yang Menghancurkan

Merekam Goyangan Bumi

Siklus presesi iklim berkaitan erat dengan jarak antara Bumi dan bulan. Kemunculan siklus ini berdasarkan gerakan presesi (goyangan) atau perubahan orientasi pada sumbu putaran Bumi dari waktu ke waktu.

Durasi dari siklus ini adalah 21.000 tahun, namun periode ini akan lebih pendek daripada masa lalu ketika bulan masih lebih dekat dengan Bumi.

Jika terdapat siklus Milankovitch di sedimen tua dan menemukan sinyal goyangan, maka dapat digunakan untuk memperkirakan jarak Bumi dan bulan saat sedimen mulai mengendap.

Peneliti kemudian menggunakan sinyal presisi ini untuk menghitung jarak Bumi dan bulan sekitar 2,46 miliar tahun lalu. Hasilnya adalah pada saat itu bulan lebih dekat 60.000 kilometer ke Bumi.

Sehingga tanda bulan menjauh dari Bumi juga membuktikan adanya perbedaan waktu. Pada saat itu, satu hari di Bumi hanya sekitar 12 jam, sedangkan saat ini 24 jam. (R10/HR-Online)

Jari Tangan Bengkak karena Cincin Susah Dilepas, Warga Tasikmalaya Minta Pertolongan ke Damkar

Jari Tangan Bengkak karena Cincin Susah Dilepas, Warga Tasikmalaya Minta Pertolongan ke Damkar

harapanrakyat.com,- Seorang ibu datang mengendarai sepeda motor matic bersama anaknya ke Markas Damkar Kota Tasikmalaya di Kecamatan Bungursari. Ia sengaja meminta tolong lantaran jari...
Diduga Faktor Ekonomi, Warga Bojongkantong Banjar Nekat Akhiri Hidup Bikin Geger, Tinggalkan 2 Anak yang Masih Kecil 

Diduga Faktor Ekonomi, Warga Bojongkantong Banjar Nekat Akhiri Hidup Bikin Geger, Tinggalkan 2 Anak yang Masih Kecil 

harapanrakyat.com,- Warga di Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat geger adanya seorang perempuan yang diduga nekat mengakhiri hidup di rumahnya. Peristiwa yang...
Mengenal Fenomena Hujan Meteor Eta Aquarids yang Terjadi Setiap Bulan Mei

Mengenal Fenomena Hujan Meteor Eta Aquarids yang Terjadi Setiap Bulan Mei

Hujan meteor adalah salah satu fenomena astronomi memukau dan layak menjadi momen istimewa yang dinantikan semua orang. Salah satu fenomena yang bakal hadir sebentar...
Ribuan Warga Tumpah Ruah Ramaikan Jalan Santai Sumedang Sehat

Ribuan Warga Tumpah Ruah Ramaikan Jalan Santai Sumedang Sehat

harapanrakyat.com,- Ribuan warga kompak mengikuti kegiatan jalan santai Sumedang Sehat. Jalan santai kolaborasi dengan komunitas "Sumedang Walkers" ini, mulai dari kawasan Lapangan Pusat Pemerintahan...
Bukan Kirim ke Barak TNI, Ini Cara Bupati Pangandaran Atasi Siswa Bermasalah

Bukan Kirim ke Barak TNI, Ini Cara Bupati Pangandaran Atasi Siswa Bermasalah

harapanrakyat.com,- Bupati Pangandaran, Jawa Barat, Citra Pitriyami, memiliki pendekatan tersendiri untuk mengatasi siswa yang bermasalah. Bukan mengirim ke barak militer atau TNI, namun pihaknya...
Duta Besar Belanda

Duta Besar Belanda Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026

Dukungan untuk Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 tak hanya datang dari masyarakat Indonesia saja, tapi juga dari Duta Besar Belanda, Marc Gerritsen....